Thursday, January 27, 2011

Mengapa Wanita Lebih Rentan Depressi

VIVAnews – Putus cinta, terkena PHK, tidak lolos seleksi masuk kerja, atau baru melahirkan dapat memicu depresi bila wanita tidak mampu mengelola kesedihan yang dialami. Depresi, selain membuat suasana hati terpuruk, juga bisa menimbulkan pikiran untuk melakukan aktivitas fatal yang merugikan diri sendiri.
Wanita harus lebih waspada pada gangguan psikologis ini, sebab lebih rentan mengalaminya dibandingkan pria. Kaum hawa lebih berisiko karena faktor hormonal serta perbedaan karakteristik dengan kaum pria, walau kriteria depresi pada prinsipnya sama untuk semua jenis kelamin, dikutip dari laman Litbangdepkes.go.id.

Kaum hawa lebih mudah merasakan perasaan bersalah, cemas, penurunan nafsu makan, gangguan tidur, serta gangguan makan. Kemungkinan wanita mengalami depresi satu setengah kali sampai dua kali lebih tinggi dibandingkan pria.

Percaya atau tidak, di Amerika Serikat, sebagaimana dikutip dari laman Modernmom, sekitar 12 juta wanita setiap tahun tercatat mengalami depresi, jumlah ini hampir dua kali lipat dibandingkan pria yang menderitanya.

Keadaan depresi dapat melemahkan dan mempengaruhi hubungan antara sesama, pekerjaan, kesehatan, bahkan keluarga. Level keadaan psikologis ini bisa ringan sampai kronis atau yang berlangsung selama bertahun-tahun.

Fakta
Depresi yang terjadi pada wanita terbukti telah menyebabkan banyak faktor risiko. Penyebab timbulnya keadaan ini, khususnya wanita, antara lain stres, keturunan, fluktuasi hormon, kimia otak, penyakit, bahkan sampai kekurangan gizi. Selain itu, masih banyak lagi faktor yang memicunya.

Jenis
Satu dari delapan wanita - di beberapa titik dalam kehidupan mereka - akan mengalami depresi klinis. Depresi dapat mengambil bentuk berbeda-beda. Misalnya depresi berat, depresi atipikal, dysthymia, dan depresi postpartum.

Ada beberapa gangguan lainnya yang menyebabkan keadaan psikologis pada wanita, termasuk gangguan dysphoric premenstrual, gangguan bipolar, gangguan afektif musiman dan gangguan penyesuaian. Mendiagnosis jenis depresi seorang wanita akan membantu bagaimana membuat perencanaan pengobatan yang efektif.

Tanda dan gejala
Ada sejumlah tanda dan gejala bila seorang wanita mengalami depresi klinis. Perubahan nafsu makan, tidak bersemangat, dan pola tidur yang buruk dapat menunjukkan adanya gejala depresi.

Lekas marah, kurang konsentrasi, menarik diri dari kelompok, menyimpan perasaan benci, dan punya pikiran bunuh diri, juga merupakan tanda depresi. Beberapa wanita bahkan sampai merasa tidak berharga, kehilangan harapan, dan penurunan libido.

Seorang wanita yang merasakan tanda dan gejala semacam itu harus menyampaikan secara rinci kepada orang terdekat atau psikolog agar mereka dapat membuat pertimbangan pilihan pengobatan.

Pengobatan alami
Untuk kasus depresi ringan hingga sedang, sebenarnya Anda dapat menanganinya seorang diri secara alami. Cobalah mengubah gaya hidup Anda. Perubahan gaya hidup biasanya dapat membantu mengurangi stres dan depresi. Misalnya, lakukan olahraga, meditasi, perubahan pola makan, dan konsumsi suplemen.

Peringatan
Bila Anda telah menggunakan suplemen atau herbal untuk menangani depresi, sebaiknya Anda menginformasikannya kepada penyedia layanan kesehatan, bila suatu saat pergi ke ahli kesehatan.

Sebab, beberapa herbal dan suplemen dapat mengganggu atau mempengaruhi pemberian resep obat dari penyedia layanan kesehatan.

Untuk depresi berat, ini membutuhkan perawatan medis. Peratawan ini penting dilakukan untuk membantu sekaligus mencegah agar depresi tidak kambuh. (pet)
• VIVAnews

No comments:

Post a Comment