Showing posts with label sharing. Show all posts
Showing posts with label sharing. Show all posts

Sunday, June 16, 2013

The Mermaid: Body Found On National Geographic

Baru saja menonton National Geographic Channel tentang "The Mermaid Body Found".  Ternyata apa yang selama ini kita kira dongeng, sebenarnya adalah mahluk nyata yang berbagi dengan dunia kita.  Setelah mummy peri yang ditemukan di dataran eropa, sekarang ditemukan sebuah mahluk yang bernama duyung. Mahluk setengah manusia setengah ikan yang konon berevolusi dari manusia berkaki dua yang beradaptasi dengan kehidupan laut dan memilih untuk menjadi bagian dari lautan.

Aku merasa takjub, dan terharu dengan keberadaan mereka.  Ada rasa kasihan melihat kehidupan mereka yang harus bersembunyi dan terpisah dari manusia berkaki dua yang selalu menyusahkan mereka.  Mereka sama rapuhnya dengan mamalia laut lain seperti lumba-lumba dan paus.  Terlebih sekarang lautan dikotori dengan polusi buatan manusia, penangkapan ikan ilegal, percobaan teknologi seperti senjata sonar yang mengakibatkan paus-paus diseluruh dunia mati.

Aku baru mengetahui bahwa mereka senantiasa berdampingan dengan lumba-lumba dan paus untuk bermigrasi bersama-sama.  Sebenarnya keberadaan mermaid telah menghebohkan masyarakat di sebuah kota kecil di Israel yang melihat sosok duyung di perairan mereka.  Dan ternyata para scientist telah secara tidak sengaja menemukan sebuah mayat mermaid di dalam perut seekor hiu.  Ini berarti tidak dapat diragukan lagi kebenarannya.  Mermaid ada di lautan sana.  

Setelah menonton dokumenter ini, aku merasa bahwa sudah keharusan bagi kita untuk menjaga ekosistem laut.  Karena kita bukan hanya sekedar menjaga kelestarian ikan-ikan, atau mahluk kecil dan besar di dalamnya, tapi kita juga melindungi SESAMA spesies kita yakni manusia laut.  Ingat nasib mereka juga ditangan kita.  Keberadaannya akan punah sama seperti spesies mamalia lain yang kita buru.  Hormati teritori mereka dan jagalah kebersihan laut.  Hentikan merusak lingkungan dengan bahan-bahan berbahaya. 

Ini adalah sebuah bukti kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai macam jenis mahluk yang berbagi dunia dengan kita manusia.  Mereka tidak sepatutnya takut pada manusia, karena kita menghormati mereka.  Kita hanya perlu sekedar tahu, bahwa mereka ada.  Biarkan mereka dengan dunianya, jangan buru mereka, jangan cari mereka.  Sekarang aku tahu..Dongeng bukan lagi sebuah khayalan, tapi benar-benar realita. 

I was so lucky to watch this..It was an eye opening story.

Thursday, May 2, 2013

Anakmu Adalah Permatamu

Tadi aku sempat mention tentang anak yang makan lumut.  Jadi ceritanya seperti ini, ada seorang temanku dia seorang wanita karir beranak dua.  Karena tuntutan pekerjaan, setiap hari ia menitipkan anaknya yang paling kecil dengan orang tuanya dirumah.  Temanku ini tidak pernah tahu bahwa setiap hari anaknya ini memakani lumut.  Mungkin karena sang nenek sudah tua sehingga dia juga tidak sadar bahwa cucunya diam-diam memakan lumut setiap harinya hingga suatu ketika anak ini jatuh sakit dan dilarikan kerumah sakit. 

Diagnosis dari dokter membuat temanku kaget, mengetahui sakit yang di derita sang anak disebabkan dari jamur yang terdapat di lumut yang ada di dalam mulutnya! Terus terang saja ya bloggers aku sendiri sampai bergidik mendengarnya.  Temanku ini akhirnya menyadari kekeliruannya selama ini yang karena kesibukannya sampai tidak tahu apa yang terjadi pada anaknya sehari-hari.

Aku bukan bermaksud untuk bergosip tentang kehidupan temanku ini bloggers.  Tapi setiap cerita pasti ada hikmah yang bisa kita petik.  Dan disini aku bisa mengambil pelajaran yang berharga bahwa sebagai orang tua kita tidak boleh lengah sedikitpun berkaitan dengan anak.  Kita menanggung akibat dari keteledoran kita, dari kesibukan-kesibukan kita mencari nafkah hingga anak menjadi korban. Jangan sampai seperti itu teman.  
Apa yang lebih penting dari harta? Anak.  Jika kita kehilangan anak kita, apa yang bisa kita lakukan? Menangis dan menyesal.  Untuk apa semua harta bila kita kehilangan mereka?

Ibu..adalah seorang ibu.  Kita adalah pelindung keluarga, tameng mereka.  Pengorbanan kita diatas segalanya untuk buah hati tercinta, demi mereka kita harus rela mengorbankan ego kita, ego ingin mencapai cita-cita setinggi langit, ingin berkarir sukses, ingin hidup lebih glamour dan sebagainya.  Apalah arti kesuksesan bila anak tidak bahagia? Apalah arti uang, bila anak kita menderita? Bila hidupnya terasa hampa? Apa artinya jabatan tinggi bila kelak anak kita memberontak dan tumbuh menjadi liar tak terkendali karena marah?  Kabur-kaburan, pergi dugem, pulang pagi, hamil diluar nikah, narkoba dsb?

Once again..sebuah catatan untuk diri sendiri.

Touchscreen Generation

Aku baru membaca sebuah broadcast dari Blackberry Messanger mengenai kecanduan Ipad pada balita.  Alhamdulillah kasus seperti ini tidak terjadi pada anakku meski anakku masuk di era touchscreen generation.  Tidak ada komplain dariku yang resah bahwa Darren anakku akan kecanduan Ipad atau tablet androidku.  

Aku telah memperkenalkan Ipad pada Darren sejak ia berusia 5 tahun, dan aku sendiri juga memiliki sebuah tablet dirumah. Meski Darren bisa mengakses tabletku untuk bermain, tapi dia punya rasa bosan sendiri sehingga dia tidak pernah sampai kecanduan dengan games atau aplikasi-aplikasi lainnya.  Dia sendiri sudah tahu lho caranya mendownload aplikasi yang dia pikir menarik. Dan dia juga sudah tahu mana aplikasi yang berbayar dan mana yang free so..aku tidak begitu khawatir, dia sudah cukup pintar dan dewasa menggunakan gadgetku. Dan untungnya dia anak yang mudah bosan, sehingga ketika dia merasa bosan, dia taruh kembali tabletku di tempatnya.

Makanya sebagai orang tua kita juga sebaiknya tidak sembrono menaruh gadget-gadget kita.  Dan selalu ingat untuk mendampingi anak kita setiap saat.  Perhatikan segala aktifitasnya, jangan sampai karena terlalu sibuk kita tidak tahu anak kita makan lumut!  Iya bener bloggers ada lho kasus seperti itu.  Tapi, nanti saja aku ceritakan kasus ini. 

Intinya sebenarnya adalah ketegasan orang tua dalam hal membuat batasan-batasan pada anak.  Batasan-batasan mengenai privasi barang-barang milik orang tua dan anak.  Aku sendiri selalu tegas memberi tahu Darren untuk membiasakan diri meminta izin bila ingin menggunakan barang-barang milikku.  Dan aku sendiri pun selalu menaruh barang-barang seperti tablet atau Ipad di meja kamarku. Anakku tahu apa yang ada di dalam kamarku adalah milik mamanya sehingga dia segan untuk mengambilnya tanpa seizinku.

Untuk kasus anak balita yang kecanduan Ipad, hmm..bisa jadi orang tuanya cuek saja menaruh barang-barangnya sembarangan, dan mungkin karena sok kepingin anaknya ekstra cerdas, mereka sudah memperkenalkan gadget-gadget seperti itu untuk anak-anak kecil mereka yang relatif masih terlalu dini.   

Ada masanya seorang anak tahu gadget-gadget orang dewasa.  Meski ada istilah golden age untuk anak usia balita, tapi soal gadget, ya perkenalkanlah sewajarnya saja sesuai dengan perkembangan usianya.   Untuk saat ini caraku mengenalkan Ipad/tablet adalah dengan membiarkan dia bermain dengan si talkingcat atau aplikasi menggambar cukup itu saja. Aku baru bisa mengajarinya seperti itu.  Nanti ketika sudah SD dia akan aku bimbing untuk mencari aplikasi yang tepat untuk membantu dia belajar tentang pelajaran sekolah seperti kamus bahasa Inggris, matematika, dan lain sebagainya. 

Tapi..ada satu hal penting lagi yang harus diingat oleh orang tua adalah control.  Hati-hati ya parents..ada aplikasi-aplikasi dewasa yang takutnya bisa diakses oleh anak-anak usia remaja.  So, sebisa mungkin kita menggunakan lock khusus dan hanya membolehkan anak memegang tablet dalam pengawasan kita orangtuanya.  Bisa tidak ya? hehehe..entahlah.  But at least we should try. Harus menjadi satpam yang baik demi anak.

Be a smart parent.   Sebuah catatan untuk diri sendiri.

Tuesday, April 30, 2013

Mirror Mirror On The Wall, Who's The Sexiest Of All?

Apa sih arti seksi buat para wanita 30an?  Apakah seksi untuk wanita usia 30an dan 20an masih sama? 

Ini pertanyaan yang sempat bergelayut di kepala saya ketika bercermin.  Mungkin bukan hanya saya yang merasa concern tentang masalah aging dan bertambahnya usia.  Beberapa orang wanita mungkin malu menyebutkan angka yang menyebutkan usianya, bahkan ada juga yang malu bila ditanya tentang tahun kelahiran, kalau bisa sih tidak perlulah mencantum tahun kelahiran segala, biasanya sih begitu hehehe;) 

Tapi saya sih blak-blakan saja.  Juni nanti usia saya adalah 37 tahun, haah! Yep..dalam 3 tahun kedepan genap memasuki kepala 4:)  Kalau ingat yang namanya usia, apalagi mendekati 40, seorang perempuan itu pasti sudah mulai merasa kurang percaya diri.  Pas bercermin di meja rias, tiba-tiba kita melihat ada kerutan disudut mata, atau jika kita tersenyum ternyata daerah sekitar hidung dan bibir sudah menampakkan garis tawa.  'Hadeeuh sudah mulai tua' begitulah pikir kita.  

Kemudian kita melihat ke arah pigura foto kita ketika masih usia 25an..Cantik. But now? Well mau  bagaimana lagi, namanya juga proses alami, biarpun teknologi masa kini sudah canggih mulai dari botox, sedot lemak dan sebagainya, tetap saja yang namanya aging saya tetap memilih perawatan alami untuk mempertahankan atau setidaknya menghambat penuaan. 

Terkadang wanita itu masih suka membuktikan dirinya sendiri yang sudah berkepala tiga bahwa dirinya masih seksi dan berusaha menampilkan sisi liarnya dengan berpakaian terbuka, atau sengaja berfoto dengan gaun yang ehem menampilkan cleavagenya.  Entah dengan maksud ingin menarik perhatian pria dengan berfoto seperti itu? Atau memang dia ingin menunjukkan bahwa dia masih seksi di usianya yang sudah berkepala tiga dan beranak dua misalnya, ehm maaf.  

Tapi, sekali lagi setiap orang itu punya karakternya masing-masing.  Ini sih pendapat pribadi saya sendiri, kalau menurut saya, yang namanya wanita seusia saya ini sudah berada di tahap growing mature.  Tumbuh secara spiritual.  Keseksian fisik bukan lagi hal yang utama, tapi sudah memasuki tahap kesadaran bahwa kecantikan utama kita sebagai wanita adalah jiwa dan hati.  Penampilan fisik sih tetap kita perhatikan, kalau saya menjaganya ya standar saja seperti tetap merawat kekenyalan kulit dengan lotion, menggunakan sunblock, dan lain sebagainya.  Tapi yang utama buat saya adalah kebahagiaan dan attitude kita.

Seksi itu untuk seusia saya adalah bagaimana kita bertingkah laku sebagai seorang lady.  Seorang lady tidak menunjukkan keseksiannya dengan buka-bukaan, tapi dengan keanggunan, kesederhanaan, dan kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya ciee.  Jadi seorang wanita itu seksi jika dia bahagia. 

Nah bagaimana memperoleh kebahagiaan itu? Dengan mengisi jiwa kita dengan iman, serta melakukan aktivitas-aktivitas yang baik dan benar, bukan dengan makan atau belanja hehe..  Seorang wanita  juga diwajibkan merawat penampilannya yang terbaik dengan memilih pakaian yang serasi dan sopan. Dulu, boleh saja mengenakan pakaian-pakaian mini dan tangan terbuka, tapi sekarang? Rasanya kurang pantas ya.  Secara kita sudah ibu-ibu gitu loh..hahaha..Yaa, yang moderat sajalah.  Tidak perlu terlalu glamour yang penting rapih, menarik, pantas, dan enak dilihat.  

Kalau soal seksi sih..yah cukup suami saja yang tahu.  Kalaupun kadar keseksian kita sudah pudar pun, suami yang baik akan menghargai kita yang sudah melahirkan anak-anaknya, dan dia pun tahu kesolehan kita sebagai istri lebih dari cukup karena telah merawat dia, anak-anak, dan rumahnya.  Kecantikan fisik boleh pudar, tapi kecantikan hati bertahan selamanya. 

Jika kita bahagia, senyum yang memperlihatkan garis-garis halus diwajah pun tetap terlihat cantik.  Optimisme, harapan-harapan, dan pikiran positif membangkitkan semangat hidup.  Jangan lupa terus memperbaiki diri, menjaga kebaikan hati, menyederhanakan hidup alias stress free, itu bisa menjaga usia kita tetap muda.  Umur boleh saja bertambah tua, tapi jiwa kita akan selalu muda.  Untuk bahagia, carilah hal-hal yang membuat kita senang.  Menekuni hobi, berteman dengan teman-teman yang baik dan menyenangkan, tahu dan bisa mendengarkan kebutuhan diri dan tubuh sendiri.  

Intinya, untuk tetap awet muda adalah menjaga keseimbangan fisik dan mental yang baik.  Woles sajalah soal aging, forget about sexiness.  Just be happy!;) Yang terpenting adalah semangat hidup, keep positive, and always keep the good within.  Ini adalah catatan untuk diriku sendiri. Semangaat!;)

Thursday, April 18, 2013

Karakter Preman Di Tubuh PDAM

Saya punya sebuah uneg-uneg yang mengganjal tentang Perusahaan Daerah Air Minum kita.  Jika bisa dibilang level kebencian saya pada perusahaan ini sudah dibatas 10.  Bagaimana tidak bloggers, coba Anda bayangkan jika Anda berada di posisi saya ini.  Setiap tahun saya terpaksa membayar tagihan air sebesar 21 kali lipat dari pemakaian normal.  Dan setiap tahun pula, pada bulan-bulan tertentu (khususnya menjelang puasa atau lebaran) rumah kami ditodong sebesar Rp. 2-4juta rupiah untuk pemakaian air yang volumenya sama dengan pemakaian air untuk sebuah kolam renang!  Pada normalnya pemakaian per bulan kami hanya sebesar 24m3. Ini link kasus yang sama dengan kasus kami, Kaget, Bayar PDAM 8 Kali Lipat

Jadi modus mereka seperti ini bloggers, ada seorang petugas PDAM yang mengenakan pakaian biru-biru mengenakan jaket datang kerumah.  Ketika datang dia berpura-pura melihat meteran air kita, dia terlihat membawa sebuah alat yang aneh ( dan ini mencurigakan).  Petugas ini berpura-pura memfoto jumlah volume air yang tertera pada meteran rumah kami.  Dan tiba-tiba, petugas ini mengatakan pada kami bahwa jumlah pemakaian air kami ini sebesar 440m3.  Yang artinya volume itu melonjak sebesar 21 kali lipat yang biasa kami pakai perbulannya.  Terus terang kami berang sekali pada waktu itu. Saat itu saya ingin sekali meminta orang itu memperlihatkan IDnya untuk saya foto sebagai bukti jika ini adalah sebuah cara untuk pemerasan.

Kejadian seperti ini bukan hanya sekali lho bloggers, sudah terjadi bertahun-tahun.  Dan setelah kami urus, ternyata terjadi banyak sekali modus mencurigakan di dalamnya.  Seperti sebuah birokrasi yang dibuat-buat, untuk mendapatkan uang dikalangan orang-orang dalam.  Saya punya sebuah kecurigaan bahwa PDAM memiliki sebuah alat untuk memperbesar atau mengurangi jumlah meteran air.  Dan mereka menggunakan taktik ini untuk memeras golongan-golongan perumahan yang mereka anggap 'MAMPU'.  Wong biasanya pemakaian normal kami hanya segitu mengapa tiba-tiba bisa melonjak 21 kali lipat dalam hitungan sebulan?  Aneh apa aneh? Dan yang lucunya lagi, lonjakan ini selalu terjadi pada bulan-bulan menjelang awal puasa atau lebaran!  Hebat kan?!  Modusnya terlihat jelas sekali ini adalah sebuah akal-akalan picik PDAM untuk ajang mencari 'uang' haram.

Setelah saya dan keluarga saya mencari kasus ini di Google, ternyata benar bloggers, kami menemukan banyak kasus serupa yang terjadi di Jakarta.  Dan kesimpulan kami adalah bahwa ini merupakan modus operandi PDAM untuk memeras pelanggan-pelanggan yang bisa dibohongi seperti kami.  Siapa yang mau membayar 2-4 juta setiap tahun untuk membuncitkan perut-perut mereka? Ada yang mau? Kalau ada orang yang bilang, "Ah segitu sih kecil" wah..hebat banget ya mau saja dibohongi dan diperas oleh sebuah perusahaan Air Minum yang katanya melayani masyarakat.

PDAM melayani masyarakat? Mana buktinya? Saya bisa kasih bukti pelayanan mereka itu buruk sekali.  Saya pernah memotret beberapa titik disekitar rumah kami, terdapat kebocoran-kebocoran saluran PAM.  Dan air itu dibiarkan mengalir begitu saja, padahal Rukun Warga sudah berkali-kali mengadukan hal ini pada PDAM. Dulu kami susah sekali mendapatkan aliran air, dan itu dibutuhkan waktu yang lama untuk memperbaikinya.  Itu dimana ya pertanggungjawabannya?

Sekarang keluarga saya sedang mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah ini.  Saya sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk mencari keadilan yang sebenarnya bahwa didalam tubuh perusahaan ini terdapat praktek-praktek korupsi.  Selain itu kami berusaha untuk mengunci pintu pagar rumah kami hanya mencatat pemakaian-pemakaian listrik dan air yang tertera di sebuah papan plat khusus untuk mencatat angka-angka yang tertera di meteran sehingga petugas tidak perlu sampai masuk ke halaman rumah kami untuk menghindari kecurangan-kecurangan petugas PDAM.

Ini pesan saya ya untuk para pejabat PDAM.  Pak..tumbuhkan rasa malu di dalam diri Anda. Perusahaan ini kan harusnya melayani masyarakat umum, dan kami bukan gratis untuk mendapatkan jatah air minum, tolonglah bersikap bersih dan jujur pada kami.  Kami ini cuma rakyat golongan biasa yang hanya mampu membayar sebesar apa yang kami butuhkan.  Apa kalian tidak takut mati dalam keadaan muntah darah karena memakan uang perasan orang-orang yang tidak ridha?  Kami ridha, ikhlas bila mengeluarkan uang sebesar 4 juta rupiah untuk sedekah tiap tahunnya, tapi tidak akan pernah ridha untuk mengeluarkan sejumlah itu untuk membuncitkan perut-perut Anda semua.  Takutlah pada Tuhan bapak-bapak, ibu-ibu.  

Wednesday, April 10, 2013

Sotoy Lagi..

Jika dipikir-pikir lagi pada era pimpinan pak Harto dulu, bangsa kita ini dididik untuk mandiri dalam hal pangan dan pertanian.  Ingat tidak waktu kita kecil dulu, di televisi sering ada acara kelompencapir.  Petani-petani kita waktu itu pintar-pintar. Bangsa kita dulu dididik untuk swasembada pangan.  Pak Harto itu sadar sekali dengan sumber daya dan kekayaan tanah airnya.  Makanya, dia berusaha untuk menjadikan negara ini mandiri dan sejahtera diatas kekuatan dan kekayaan alam sendiri.  

Indonesia itu tanah yang subur, makanya pertanian waktu itu bagus, seingatku dulu aku tidak pernah dengar yang namanya ada impor beras. Kok sekarang malah kita mengimpor beras, dll? Bukannya mengimpor itu pertanda kita tidak bisa menghasilkan sendiri beras? Padahal tanah kita kan subur? Kenapa semua harus serba impor? Memangnya kita tidak bisa menghasilkan sumber bahan pangan dengan kualitas yang bagus?

Kemarin saya baca di twitter sumber kementrian pertanahan bilang bahwa sekarang Indonesia kekurangan lahan sawah. Loh?? Memangnya kemana semua sawah ini menghilang? Dijadikan perumahan ya? Dibangun mall kah?  Kemudian saya dengar lagi bahwa sekarang anak-anak muda sudah tidak ada yang mau menjadi petani, mereka lebih memilih ngojek? Inikah akhir jaman? Inikah yang dinamakan reformasi? Reformasi yang dulu menghancurkan semua idealisme pak Harto? Reformasi yang aku sadari adalah perusakan. Dan Indonesiaku sekarang sudah rusak. Mau jadi apa bangsa ini?

Oke, aku dengar Indonesia adalah negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi no 3? Aku nggak tahu pasti peringkatnya, tapi pertumbuhan yang seperti apa sih? Kok aku nggak bisa merasakannya ya? Atau itu hanya sebuah angka statistik belaka? Malah katanya negara ini sedang mengalami inflasi, harga bawang putih dan merah melonjak, nggak kira-kira lagi mahalnya.  Harusnya kalo tingkat pertumbuhan ekonomi bagus, artinya perekonomian bangsa ini stabil dong, harusnya tidak ada istilah inflasi segala.  Kok sekarang inflasinya bisa tinggi ya? Wah..rasanya aku harus buka buku-buku masa kuliah lagi deh supaya bisa mendapatkan jawabannya.  

Lieur kalau harus memikirkan permasalahan yang dihadapi bangsaku.  Nggak ngerti kenapa bangsaku bisa jadi seperti ini, pulau-pulau bisa diperjualbelikan, pasir dijual, BUMN dijual, kebudayaan kita diaku-aku sama bangsa tetangga, beras saja impor, trus apa yang kita ekspor? Apa yang bisa kita banggakan? Males dehh..

Kok enak aja ya kekayaan kita bisa diperjualbelikan seperti perumpamaan kita ini adalah bangsa yang miskin saja.   Orang miskin itukan jika tidak punya uang, dia menjual harta bendanya.  Masa kita sampai tidak punya harga diri sih, apa-apa dijual? Wew nggak banget dweeh..Maaf maaf aja ya, sepertinya bangsaku ini dipimpin oleh orang-orang yang tidak punya harga diri lagi.  Dikasih lihat uang matanya berubah hijau.  Tidak lagi punya rasa malu, tidak lagi punya sense of belonging, tidak punya hati nurani seenaknya saja memuluskan segala sesuatu demi uang yang masuknya ke kantong pribadi.  Kasihan..kasihan.. Dimana ya peran ulama-ulama kita? Apa manusia sekarang kalau mendengar ceramah masuk kuping kiri keluar kuping kanan saja alias 'sebodo teuinglah'?

Masih ada tidak sih calon-calon pemimpin bangsa yang jujur itu? Ada tidak ya yang prinsipnya masih murni dan hatinya masih bersih?

Ahh ya sudahlah..Aku sih cuma segelintir orang kecil yang hanya bisa mengelus dada melihat dunia di luar sana.  Aku cuma bisa berdoa dan memohon perlindungan Allah semata agar senantiasa dilancarkan rezekinya dengan cara yang halal.  Dan semoga Allah mencukupi semua kebutuhanku dan keluargaku.  Aamiin. Sekedar pandangan sinis seorang ibu rumah tangga:-) Biar bagaimanapun kesinisanku adalah bukti bahwa aku peduli dan masih mencintai negeriku sendiri.

Sunday, April 7, 2013

It Is There..

Jangan takut tidak menemukan jalan rezeki, karena Allah telah memberi semua yang kita butuhkan dimuka bumi ini.  Jangan takut tidak bisa hidup tanpa uang, karena Allah telah memberi kita akal untuk mengelola semua sumber pangan, sandang, dan papan yang bisa kau gunakan untuk hidup.  Manusia tidak perlu bergantung pada uang, tapi bergantunglah pada keyakinan diri serta kemampuan akal kita yang telah Allah beri pada manusia.  Karena sesungguhnya kekayaan terbaik atau rezeki yang patut kita syukuri adalah berkah akal dan pikiran kita untuk menciptakan sesuatu. 

Coba kita pikirkan, bagaimana para biksu yang tidak bekerja dan memperoleh uang mampu bertahan hidup? Menurutku, mereka mendapatkan makanan mereka dari berkebun, atau melalui bantuan rakyat sekitar.  Mereka tidak takut kelaparan.  Sesungguhnya manusia modern seperti kita juga mampu bertahan hidup tanpa uang, asalkan kita mengerahkan segenap tenaga dan pikiran kita untuk mengolah sumber daya yang ada dengan kreatif.  Syukuri nikmat-Nya, dan jangan pernah takut akan apapun, karena Allah Maha Baik, Maha Pengasih, dan Penyayang. Dia sumber pemberi rezeki.  Dia memberi apa yang kita butuhkan dengan berbagai macam cara-Nya, langsung atau tidak langsung.

Ketika seorang manusia disudutkan pada jurang kehidupan, percayalah..Dia takkan membiarkanmu jatuh dan hancur lebur, Dia akan memberimu sayap untuk survive.  Tapi untuk survive, kita harus percaya pada-Nya.  Percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja, bahwa kita akan tetap hidup, luka akan sembuh, dan cahaya akan kembali menyinari kehidupan kita.  I've been there..and because i 'TRUST' in Him, now I'm flying..happy, free, and hopefully.  Aku masih hidup, masih bisa makan, masih tidur diatas kasur yang empuk dan nyaman, masih nyaman tinggal dibawah atap yang kokoh dan seterusnya.  Itulah rezekiku.  Dan aku bersyukur pada Allah atas semua kasih-Nya.  

Memang benar bahwa tidak ada cobaan yang kita rasakan adalah sia-sia.  Semua cobaan pasti ada pahalanya, pahala yang terkadang tidak kita sadari.  Tapi semua rasa sakit yang kita lalui semua itu memiliki maksud yang baik, dan akan kita sadari pada waktunya.  Tanpa cobaan, jiwa kita takkan menjadi dewasa.  Tanpa cobaan, kita tidak akan pernah sadar makna hidup, apa arti Tuhan, dan takkan pernah tahu nikmat-nikmat-Nya.  Sekarang aku tidak takut lagi pada apapun kecuali kematian.  Aku tak lagi takut terluka, tak takut pada masa depan, yang aku takuti adalah ketidaksiapanku menghadapi kematian.  Tapi, selama aku hidup insyaAllah, semoga aku senantiasa eling untuk melakukan yang terbaik dalam kehidupanku.  Aku berusaha berjalan di jalan yang lurus, jalan yang Dia ridhai.  InsyaAllah..

Dear Lord, my faith to you become stronger and stronger.  You are the best thing that I had and You are my destination. Thank you for Your kindnesses..

Tuesday, April 2, 2013

Me And The Unfortunate Young Men

Aku percaya terkadang Allah mengirim seorang malaikat untuk menguji keikhlasanku.  Atau mungkin juga Allah mengutusku untuk menjadi malaikat bagi seseorang. Hari ini, aku belajar untuk menjadi seorang malaikat bagi seseorang yang diutus-Nya.  Dan semoga orang ini benar-benar utusan-Nya untuk menguji keikhlasanku.  Lillahi Ta'ala..Hanya Dia yang Maha Mengetahui.

Learn to love..

Monday To Friday Lunchbox

Setiap pagi pekerjaan pertama yang dilakukanku adalah membuat sarapan anak, dan menyiapkan bekal makan siangnya (lunchbox).  Yah seperti inilah isinya, sederhana saja yang penting habis dan dia tidak perlu jajan di luar.

 Senin

 Selasa

 Rabu

 Kamis

Jumat

Monday, March 18, 2013

Sotoy Ah..:))

Saya tergelitik untuk mengungkapkan sedikit uneg-uneg saya tentang masalah korupsi. Terus terang saja saya awam sekali tentang masalah-masalah politik, satu karena memang bukan minat saya, dan yang kedua memang saya tidak paham.  Tapi, seawam-awamnya saya tentang hukum dan masalah perpolitikan, sebetulnya saya termasuk pemerhati soal isyu-isyu yang sedang hangat dibicarakan di mass media.  Ya nggak perlulah membahas satu persatu tentang kasus ini dan itu.  Tapi secara umum saja deh..

Sebenarnya yang namanya korupsi itu seperti pohon, kalau ada lembaga seperti KPK itu bagus, tapi saya tidak tahu apakah mereka akan memangkas para koruptor itu hingga akarnya bukan hanya di bagian atas saja? Jika memang mereka serius menangani kasus korupsi ini sampai kepada lini terkecil di pemerintahan, salut deh.  Tapi kalau mereka hanya memangkas bagian atas, menurut saya itu sih terlalu mudah dan menurut saya kurang adil.  Kalau mau serius, membersihkan negara ini dari kejahatan semacam ini, ya semuanya saja dipangkas kalau perlu sampai akarnya.  

Dan yang paling penting menurut saya adalah kerjasama pemerintah dalam mengatasi pemberantasan korupsi ini juga harus serius.  Karena kalau tidak kompak, pasti tantangan buat KPK sendiri menjadi lebih berat.   Coba dong Undang-undangnya diperbaharui.  Misalnya buat undang-undang yang menetapkan hukuman berat untuk para koruptor.  Misalnya hukuman mati. Saya sih setuju saja kalo para koruptor itu dihukum mati saja.  Sebab, jika dihukum ringan tidak akan ada efek jera untuk bahan contoh bagi mereka-mereka yang nakal.  Sorry to say saja ya..memang terdengar kejam, tapi itu suatu tindakan tegas terhadap kriminal yang merugikan negara dan orang banyak.

Saya rasa itu saja uneg-uneg yang selama ini mengganjal di hati.  Sekian..:)

Sunday, March 10, 2013

Your Mind Is Like Your Bag

My bag, setiap hari sebagian besar dari kita membawa tas kerja dalam perjalanan pergi dan pulang kantor. Untuk kaum wanita,tas merupakan salah satu atribut penampilan yang penting. Waktu libur,cobalah bongkar semua isi tas kita.Ternyata kadang sepertiga atau separuh dari isi tas itu adalah barang2 yg sdh tidak kita perlukan: struk ATM yg sdh buram, bungkus tissue,agenda/buku yg jarang dibaca,sekumpulan uang logam yg kotor, pen yg sdh macet, kumpulan tagihan kartu kredit bulan2 lalu, kertas2 brosur kadaluarsa dsbnya. Meski mungkin ringan,tetapi umumnya barang2 yg tdk diperlukan itu terus menambah berat tas kita,sehingga kita sebaiknya menyortir & membuang brg2 yg tdk berguna yg membebani tas kita.

My Mind, kadang mirip dgn My Bag diatas, pikiran kita (tanpa disadari) selama ini sering kita bebani dgn hal2 yg tdk perlu : penyesalan masa lalu, kecewa, jengkel, iri, egois, kurang kooperatif, perasaan tdk puas atas kondisi yg terjadi, rendah diri, konflik keluarga dan sebagainya. Pikiran2 yg tdk perlu itu akan terus membebani perjalanan hidup kita, sehingga dampaknya raut wajah akan kelihatan suntuk, jutek, stress, hidup kurang nyaman, dan yg parah adalah kita akan membenci hal-hal yg tak sesuai dgn kemauan kita.

Yang harus kita lakukan terhadap My Mind adalah sama dgn apa yang kita lakukan dengan My Bag diatas. Sortir & buanglah segala beban pikiran yg tdk ada manfaatnya itu.

Ciptakan Positive Thinking di setiap pagi ketika kita bangun tidur.
Ǥơð Ɓ₤єƨƧ̷ Ɣ☺Ǚ
__._,_.___

Smber : milis komis

Where You Are

There are times
I swear I know you're here
When I forget about my fears
Feeling you my dear
Watchin over me
And my hope seeks
What the future will bring
When you wrap me in your wings
And take me:

[Chorus]
Where you are
Where you and I will breathe together
Once again
We'll be dancing in the moonlight
Just like we used to do
And you'll be smilin back at me
Only then will I be free
When I can be
Where you are

And I can see your face
Your kiss I still can taste
Not a memory erased
Oh, I see your star
Shining down on me
And I'd do anything
If I could just
Be right there:

[CHORUS] Then I will be free
So take me where you are
Now baby there were times when selfishly
I'm wishing that you are here with me
So I can wipe the tears away from your eyes
And make you see
That every night while you are dreamin
I'm here to guard you from a far
And anytime I feel alone
I close my eyes and dream of
Where you are
Where you and I can breathe together
(and we will breathe together baby)
Once again (oh, we'll be dancing in the moonlight)
We'll be dancin in the moonlight
Just like we used to do
And you'll be smilin back at me
(only then will I be free)
Then I will be free
Baby I still believe
Oh I've got to believe
I will touch you that sweet day
That you take me there Where you are
I still believe
Oh I've got to believe
I will touch you that sweet day
That you take me there
Where you are
Oh where you are
I've got to believe
I'll always be waiting here
That sweet day yeah
Only wanna be where you are
I still believe 
Jessica Simpsons feat Nick Lacey

Friday, March 8, 2013

Listen..Listen..

Sekarang orang sepertinya jarang ada yang mau 'mendengarkan' ya.. Rata-rata orang jaman sekarang lebih memilih untuk didengarkan daripada mendengar.  Paham kan maksud saya? Ya sekarang itu jamannya orang lebih suka berbicara..bicara..dan bicara terus.  Inginnya menguasai bahan pembicaraan ketimbang mendengarkan atau berinisiatif mendengarkan lawan bicaranya.

Ini kasus yang saya ingin ceritakan, kenapa saya membahas tentang mendengarkan dan didengarkan.  Jadi suatu hari saya dan beberapa orang ibu-ibu lain sedang menunggu anak kami masing-masing disekolah.  Sambil menunggu, biasalah hobby wanita apalagi selain berbincang-bincang tentang berbagai macam cerita, ya mulai dari gosip selebritis, masalah rumah tangga, hingga topik-topik spiritual.  Jika diantara kami ada yang sedang membahas sebuah topik, sebut saja ibu A sedang bercerita tentang kecelakaan lalu lintas, tiba-tiba saja cerita si ibu A tadi dipotong dengan cerita yang sama oleh si ibu B. Cerita ibu A saja belum selesai, tapi sudah ditimpali dengan cerita lain oleh ibu B ke ibu C.  Jadi otomatis terjadi kericuhan yang memusingkan.  Bukan kericuhan seperti bertengkar sih..tapi ricuh yang berisik dan membingungkan.  

Saya, ibu C, dan ibu D jadi kebingungan mau mendengarkan cerita siapa ini? Kalau saya sih, saya lebih memilih untuk mendengarkan cerita ibu A dulu hingga selesai.  Kasihan dong jika omongan seseorang harus terpotong karena orang lain tidak sabaran menunggu giliran sharing. Hadeeuuh..Tapi justru yang lebih lucu karena si ibu C tiba-tiba konsentrasinya terpecah untuk mendengarkan cerita ibu B yang memotong ini.  Dan akhirnya terjadilah bla..bla..bla..bla..yang satu dengan yang lainnya.  Sementara kuping saya yang hanya dua ini harus lebih keras berkonsentrasi lagi dalam mendengarkan cerita ibu A, karena disebelah saya juga sedang membahas topik yang serupa dengan pengalaman yang berbeda.  Dan bloggers bisa membayangkan tidak sih, jika dalam satu kelompok kecil ibu-ibu itu saling ngobrol tapi berbeda arah dan yah simpang siur seperti ada sebuah pasar kecil disitu..hihihi..

Memang belajar untuk mendengarkan itu susah susah gampang.  Dibutuhkan kesabaran, dan kebesaran hati kita untuk mendengarkan seseorang.  Memang enak sih yang namanya curhat itu.  Memang enak juga sih yang namanya diperhatikan orang lain.  Tapi kita harus belajar menghargai orang lain juga dong, jangan egois ingin menjadi seseorang yang selalu ingin diperhatikan.  Belajarlah menghormati seseorang dengan cara mendengarkan.  Belajar bersabar menunggu giliran kita untuk berbagi. Tunggu saat yang tepat hingga orang lain selesai berbicara.  Komunikasi itu kan dua arah..ada yang mendengarkan, dan ada yang didengarkan.  Tinggal gantian saja apa susahnya sih? Yah..Saya sih bisa memaklumilah, namanya juga ibu-ibu hehehe..Ya gitu deh saling nggak mau ngalah satu sama lain.  Saya pribadi sih memang orangnya lebih suka mendengarkan, dan saya mau berbagi bila orang lain betul-betul peduli pada saya dan bertanya lebih jauh, itu saja.

Terkadang orang lain itu lebih suka berbasa-basi ketika mendengarkan seseorang berbicara, selebihnya mereka lebih peduli pada urusan mereka sendiri.  Itu sebabnya saya lebih banyak memilih untuk diam, mendengarkan, dan sabar pada cerita-cerita orang lain. So..coba deh ingatkan diri sendiri untuk mau mendengar, dan belajar etika berkomunikasi dengan benar nggak ada ruginya kok..

Sunday, March 3, 2013

Simplest People Are The Richest

Ternyata orang-orang kecillah yang paling suka memberi.  Orang-orang sederhana mengajarkan kita untuk berbagi, dengan pendapatan yang minim mereka tidak ragu-ragu untuk memberi dan memikirkan orang lain disekitarnya.  Mereka juga yang lebih memuliakan tamunya meski dengan mempersembahkan makanan sederhana.  Mereka mengajarkanku kehangatan yang tulus, dengan ukiran senyum, doa, serta dukungan-dukungan moral yang menguatkanku.  Inilah yang dinamakan kekayaan hati.

Wednesday, February 27, 2013

Good Advice

Single and upset?
You might be not married to any man, like Maryam [Mary] (Allah Be Pleased With Her) and Allah(God) can make your rank higher than any women on the Earth. Know your priorities. Love and trust is with Allah(God) first.
 
Yes it is fact that there are many advantages to being in a relationship or marriage, but do not worry or fret if you are still single. Not everything is within our control and sometimes we do have to accept fate. So, why worry unnecessarily over something that we do not have control over?
 
Do not let being single thought traped you, make you a slave to the idea of finding someone, deprive you of your ability to enjoy life and cause desperation, depression, and fear. Don’t forget that your life does not end if certain things don’t come your way. Did Allah(God) say anywhere in the Quran and Sunnah that you are worthless if you don’t get married? Being single is not a death sentence, it has own charm you enjoy life in your own way, you get more time to be with yourself, to do a variety of things, indeed you have relationship with freedom. You have lots to do, you have yourself, your friends, your family, and you have Allah(God). Get out of your mental cage, make your life’s vehicle move on.

You are still single because it’s all up to Allah (God), our future partners have or have not been already determined 50,000 years ago before this world existed. It’s because of His wisdom that you’re still single. So don’t think you care for yourself more than Allah(God) cares for you! Appreciate His wisdom. Don’t worry too much, to have a positive attitude and enjoy your single life. Whether you are in a relationship or not, you want to be happy. If you aren't happy single, then you won't be happy taken. Happiness comes from within not from anybody else. Research shows that the number one ingredient for happiness, by far, is optimism, so change your approach learn to have more fun be happy and enjoy your life either your are single or not.

Wednesday, February 20, 2013

Yes Dear..

Tadi saya bilang mau membahas soal 'nurut' terhadap suami.  Di Islam istri soleha adalah harta yang terbaik dari seorang pria. Dan yang dimaksud soleha itu adalah wanita yang baik dalam hal agama, yang imannya kuat di jalan Allah, termasuk yang ta'at pada suami.  Tapi sebagai wanita, kita juga harus punya iman kita sendiri serta harus kuat memegang prinsip-prinsip yang baik bagi diri sendiri karena kita adalah partner buat suami.  Jika suami itu ibarat seorang nakhoda kapal, kita adalah navigatornya.  Jadi tugas kita sebagai istri itu adalah melindungi dan membimbing suami kita untuk selalu tetap berada di jalan yang lurus. 

Kita sudah tahulah tugas dan kewajiban-kewajiban suami itu apa.  Ya pengayom, imam, pelindung, dan pemberi nafkah bagi keluarga, sementara wanita itu berada disampingnya sebagai penyokong, perawat, pembimbing, dan pemberi nasihat.  Istri itu ya partner buat suami.  Tapi belum tentu juga seorang suami meskipun agamanya Islam, berarti dia suami soleh.  Belum tentu.  Nah tugas istrilah membimbing suami untuk menjadi imam yang baik bagi keluarganya.  Ada kasus, seorang istri yang sudah mendapat pencerahan ingin mengenakan hijab.  Tapi sang suami, tidak suka dengan alasan bahwa istrinya tidak lebih bagus bila mengenakan jilbab.  Nah kalau kasusnya seperti ini, sebagai istri ya harus pintar pintar putar otak untuk bisa meyakinkan suami bahwa berhijab itu wajib hukumnya.

Istri harus bisa memberi masukan dan pandangan-pandangan yang baik kepada suaminya dengan cara apapun, jika perlu di iringi dengan kaidah-kaidah atau hadist-hadist rasul untuk memberikan bukti-bukti itu kepadanya.  Dan menurut saya, suami yang baik itu adalah dia yang mau menerima dan mengolah kata-kata atau nasihat-nasihat dari istrinya yang soleh.  Justru harusnya sang suami bangga memiliki istri yang soleha, dan sudah semakin tebal keimanannya.  

Tapi ada wanita yang kalau bicara soal jilbab, dia bilang.."nggak dibolehin suami"  bagi saya..ah..cemen banget sih.  Yang namanya nurut suami itu wajib hukumnya kalo suami kita itu soleh.  Kalau suami tidak soleh, masa sih kita ikut-ikutan gak soleha?  Ajak suami untuk masuk surga bersama..itu tujuan yang lebih indah kan? Nurut sama suami bukan seperti kerbau dicocok hidung, disuruh merampok mau, disuruh nyebur sumur mau ya nggak seperti itukan?  Nurut yang benar itu seperti, misalkan suami keberatan jika kita keluar rumah malam hari, ya itu harus nurut.  Jika suami tidak suka kita dugem, ya itu baik maka nurut itu harus.  

Jika suami tidak suka kita memakai rok mini, itu baik karena dia tidak mau kamu jadi bahan tontonan laki-laki lain.  Tapi kalau suami tidak shalat, dan tidak membolehkan kita pakai hijab? Apa yang kaya gitu harus di taati? Sebisa mungkin sebagai istri kita harus memberi contoh yang baik bagi suami. Kita harus punya prinsip untuk menjadikan rumah tangga kita sakinah, mawadah dan warahmah.  Kalau suami masih belum soleh juga, ya satu-satunya cara adalah jadi diri sendiri saja, mensolehkan diri sendiri dan tetap selalu mengingatkan suasmi pada kaidah-kaidah Islam.  Tugas istri meluruskan suami itu sepanjang masa dan tidak boleh menyerah, bantu suami untuk membuka hati untuk menjadi soleh dengan bantuan doa yang tak pernah putus.  Yang perlu diingat adalah menjadi contoh, mengingatkan, dan mengajak, tanpa paksaan.

Kebiasaan baik kita beribadah pasti suatu saat akan menggerakkan hatinya untuk menjadi pria yang lebih baik dari sebelumnya.  Taatlah pada suami yang baik dan soleh. Itu hukumnya harus, wajib! Ya semoga saja suami ku nanti adalah pria yang soleh yaa..aamiin.  Jadi saya tidak perlu menceramahi dia dengan susah payah untuk jalan bersama didalam jannah:-) aamiin..Saya sadar kok laki-laki itu paling tidak suka diceramahi hehehe..Alangkah indahnya memiliki rumah tangga yang saling mengingatkan, dan saling mengisi kekurangan kita. InsyaAllah..

Keep Your Hijab..

Sepertinya saya sudah pernah menulis sebuah kasus tentang seorang teman wanita saya yang dulu pernah berhijab, dan kini dia melepas hijabnya seolah-olah memberi kesan bahwa dia itu cantik.  Ya memang dia cantik tanpa hijab, tapi..

Sebelumnya saya meminta maaf pada bloggers ya, bahwa saya menulis ini bukan untuk menghakimi teman saya atau siapapun yang tidak mengenakan hijab.  Mengenakan hijab itu adalah bukti 'faith' kita pada ketentuan Allah.  Jadi bila kita sudah YAKIN maka kita harus berkomitmen menjaganya seumur hidup kita.  Jangan sampai komitmen kita digoyahkan oleh alasan-alasan duniawi seperti "peraturan kantor".  Sayang sekali jika kita melepas hijab kita hanya karena alasan peraturan kantor yang tidak membolehkan karyawannya mengenakan hijab.  Kalau saya sih lebih baik mencari kerja di kantor yang peraturannya lebih fleksibel daripada harus mengorbankan komitmen kita kepada Tuhan. 

Saya memang seorang idealis, tapi prinsip adalah prinsip.  Hukum Allah adalah mutlak dibanding hukum dunia. So jika kita sudah memutuskan mengenakan hijab, jagalah itu selamanya dan jangan pernah membukanya.  Apakah kita tidak malu jika telah terbiasa menutup tubuh kita, kemudian tiba-tiba kita memutuskan untuk tidak lagi mengenakan hijab?.  Pasti rasanya seperti telanjang, dan kita pasti merasa turun derajat.  Untuk teman-teman ladies yang belum mendapatkan ilham mengenakan hijab sih, saya tidak bisa banyak berkomentar, karena biar bagaimanapun itu masalah 'kesadaran, kesiapan, dan ilham' seseorang.  Jadi ya itu saya kembalikan saja ke pribadi masing-masing. 

Tapi saya menulis ini, untuk mengingatkan diri saya sendiri pada komitmen awal saya berhijab.  Bahwa hijab adalah pelindung saya.  Sungguh sayang bila saya mempermalukan diri sendiri bila harus melepasnya demi membuktikan pada dunia bahwa saya masih cantik seperti dulu.  Kecantikan  itu bukan semata-mata fisik, tapi siapa kita yang sebenarnya.  Kalau menurutku, kecantikan seorang perempuan itu ada pada ketaatannya pada Allah, sehingga perilaku yang keluar dari dalam dirinya santun dan rendah hati.  Hijab itu membantu sekali meredam tingkah laku seorang wanita untuk berlaku santun dan lembut layaknya wanita sejati.

Coba deh kita lihat sendiri banyak wanita-wanita diluar sana, yang semakin pintar mereka semakin seenaknya "bersuara", seenaknya berbicara, semakin banyak yang meremehkan kaum pria, nyinyir, angkuh dan sok iye.  Mereka sudah lupa menjaga tata krama bersosialisasi dengan benar.  Semua sudah terlalu hedon, istilahnya. Terlalu tertarik pada kehidupan yang glamour jadi mereka hanya sibuk mempercantik diri sendiri dengan hal-hal yang berbau materi dan duniawi.  Ahh bersyukur lah saya yang hanya hidup sederhana.  Saya lebih fokus pada kehidupan spiritual dan ibadah serta urusan duniawi yang hanya memiliki tujuan-tujuan sederhana seperti membesarkan anak, dan memiliki sebuah keluarga yang sakinah, mawadah, serta warahmah.  

Bagi saya, tidak ada seorang pun yang bisa menghentikan saya mengenakan hijab sekalipun itu suami.  Bukan tidak menurut pada suami, tapi sayalah yang harus membuka mata hati suami saya pada arti 'Janah' yang sebenarnya.  'Janah' itu adalah kehidupan yang baik di jalan yang Allah ridhai dengan tujuan yang mulia yaitu akhirat surgawi.  Nanti saya akan membahas masalah 'nurut' kepada suami di judul lain.  Hanya Allah yang berhak mengatur saya, bukan orang lain apalagi penilaian-penilaian orang lain.  So..buat teman-teman ladies yang sudah berhijab, alhamdulillah..atas hidayahnya dan saya mengucapkan selamat untuk kalian.  Jagalah amanah yang sudah kita ambil, dan tetaplah cantik di jalan-Nya.