Saturday, January 29, 2011

Mencintai Seseorang

Selama ini aku mencari arti  mengenai apa itu cinta.  Seumur hidupku aku hanya mengenal pemahaman yang salah mengenai cinta.  Aku pikir cinta itu hanya diutamakan dari bagaimana cara seseorang mencintaiku.  Hanya itu fokusku..Aku selalu sibuk menganalisa dan  memperhatikan cara orang lain yang dekat denganku dalam hal mencintaiku atau tidak, ketimbang melihat perasaanku sendiri apakah aku mencintainya?  

Dari kesalahanku mengenai konsep cinta itu sendiri, aku terjerumus pada sebuah pengambilan keputusan yang salah.  Dulu aku menikah dengan seseorang yang aku pikir mencintaiku, dia baik, perhatian, lembut, serta mengayomi aku.  Kupikir cinta sesederhana itu.  Perasaanku pada orang ini sesungguhnya biasa saja, dan hubungan kami terbilang singkat hanya enam bulan hingga ia melamar.  Karena aku percaya bila seorang wanita menolak lamaran yang datang, maka ia akan menjomblo selamanya membuatku khawatir.  Akhirnya aku menikahinya dengan pertimbangan bahwa dia benar-benar sayang dan mencintaiku. Tapi ternyata pernikahan ini hanya seperti sebuah sandiwara dan kebohongan belaka.  Pernikahan kami kandas pada saat anak kami lahir menginjak usia pernikahan memasuki tahun ke-empat.

Dari kondisi seperti itu, kemudian aku kembali mulai membuka diri untuk memiliki hubungan baru dengan orang lain dan  perjalanan cintaku masih penuh dengan kerikil tajam.  Mungkin karena aku belum siap secara emosional, karena luka perceraian masih belum pulih.  Selalu bertemu dengan orang yang salah.  Dalam perjalanan cintaku, aku masih tetap bertanya-tanya seperti apa sih cinta sejati itu?  Mengapa manusia mudah sekali berubah perasaannya.  Sampai disatu saat ketika aku bertemu dengan pria ini.  Bagiku apa yang kurasakan ini juga bukan sesuatu yang nyata.  Karena timingnya tidak tepat.  Tapi si dia ini memiliki satu hal yang belum pernah aku rasakan terhadap orang-orang sebelumnya yaitu koneksi.  Bersamanya, aku merasa happy, aku bisa menjadi diriku sendiri tanpa harus khawatir dia suka atau tidak.  Dan yang lebih penting lagi, aku melihat ke dalam diriku sendiri mengenai perasaanku padanya  Seperti  menemukan sebuah jawaban yang selalu aku cari-cari.  Dalam mencintai seseorang ada keinginan untuk selalu bersamanya, ingin selalu bisa mendampingi serta menemaninya, ingin juga memahami perasaan-perasaannya, merawatnya, memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dan lain-lain.  Seperti itulah perasaanku, belum pernah aku merasakan sebuah ketulusan yang datang dari hatiku untuk seseorang.  

Tapi sayangnya, aku memang belum beruntung hehe..karena orang ini sudah ada yang mengurusnya dirumah.  Oh..so sad!  Nggak apa-apa kok, cinta memang tidak harus memiliki.  Dengan peran seperti inipun aku bersyukur karena Allah membuka mataku bahwa cinta itu ya rasanya seperti ini.  Rasa tulusmu untuk membahagiakan seseorang.  Bukan bagaimana seseorang harus membahagiakanmu.  Memang ada rasa sedih, tapi aku cukup positif bahwa kehidupan memang tak selalu memberi apa yang kamu inginkan.  Aku masih bisa mengambil setiap hikmah dalam hidupku untuk selalu belajar.  Tidak ada tangis, tidak ada penyesalan..yang ada ya hanya moving on..Ada hal-hal positif yang bisa aku ambil dari pertemuanku dengan orang ini.  Aku jadi sadar, akan kelebihanku dan makin kuat karenanya.  Aku belajar mengenai cinta juga dari dia.   Maksudnya begini, aku berharap dia bisa belajar sesuatu dariku, dan begitu pun aku.  Mencintai bagiku adalah keinginan untuk membahagiakan seseorang dan mensupportnya menjadi seseorang yang lebih baik lagi. 
 

No comments:

Post a Comment