Tuesday, January 4, 2011

Ratu Salju

Malam ini pukul 23:53 aku belum juga bisa memejamkan mata.  mengantuk tapi pikiran-pikiranku masih juga sibuk.  Mungkin sifat natureku yang selalu resah dan gelisah jika ada suatu masalah yang mengganjal, dan belum jua mendapatkan jawaban untuk pemecahannya. Kumencoba memejamkan mata, tapi tiba-tiba bayangan sidia terlintas dipikiranku.  Aku kembali bertanya-tanya, aku pikir sudah kuambil keputusan untuk melupakan dia.  Tapi kenapa aku terbawa memori yang sudah lewat itu lagi?  kembali aku menimbang-nimbang, mencoba mengolah rasa, bahkan berdoa dan bertanya padaNya, apa yang harus kulakukan Ya Allah?

Tiba-tiba bukan jawaban yang kudapat melainkan rasa sepi yang menyergap dijiwa. Heningnya malam semakin membuatku merasa sendirian.  Lalu pikiranku berubah menjadi semakin negatif, aku merasa bahwa tidak ada orang yang peduli padaku.  Aku mengaitkan segala kejadian-kejadian dimana aku tidak pernah ditanggapi oleh siapapun dan dihiraukan oleh orang lain.  Pikiran ini terus saja mencari-cari jawaban mengapa aku ini?  mengapa aku tidak disukai oleh orang lain, mengapa sepertinya semua orang membenciku? Apa benar karena jiwaku yang sudah terkoyak-koyak? sebuah jiwa yang rusak?  sehingga membuatku menjadi seorang ratu salju? yang berhati dingin dan tinggal dibalik sebuah menara salju yang tinggi dan tak terjangkau dipegunungan alpen?  Aku rasa cerita tentang ratu salju atau Snow Queen ini memang bisa diartikan seperti itu.  Cerita mengenai seorang peri yang cantik tapi tidak memiliki perasaan.  No matter what i said, no matter what i think nobody will buy my story.  Seperti itulah aku..

Tak ada seorangpun yang bisa memahami si ratu salju ini selain Dia yang diatas.  Dulu aku ini seorang yang polos sekali, hangat, ceria dan punya banyak teman.  Iri dengki tidak ada dalam kamusku, hidup ini aku anggap sebagai sesuatu yang indah.  Hingga aku mengenal cinta dan terluka karenanya.  Dulu aku menganggap bahwa orang yang kita cintai tidak akan pernah menyakiti bahkan teman pun aku percaya tidak akan menghianati.  Tapi pada akhirnya, toh mataku terbuka dan setelah aku ditinggal oleh orang yang sangat aku percayai hidupku padanya, semuanya berubah.  Meskipun diluar aku tampak tegar, dan optimis tetapi jiwaku sudah hancur by pieces.  Sulit bagiku untuk percaya pada orang lain, apalagi untuk membuka diriku ditengah pergaulan.  Aku merasa sendirian dan tidak punya teman untuk berbicara atau seseorang yang berusaha memahamiku.  Noone knows what i'm going through..i shed a tears and noone knows it.  Kesedihanku tersembunyi dibalik senyum.  Dan aku rasa orang berpikir aku baik-baik saja..aku memang baik-baik saja tapi tetap aku berharap jiwa ini bisa pulih seperti sedia kala.  Saat ini mungkin hati ini masih utuh karena ditambal sana sini dengan doa, ibadah dan positif thinking.  Aku masih berharap sebuah cinta yang tulus yang dapat melumerkan hati si ratu salju ini.  Seseorang yang mau memahamiku, dan tulus padaku.  Pasti akan sangat berat baginya berada bersamaku, tapi aku percaya..dengan kesabarannya, aku juga bisa mencintai dia dan menghormatinya seiring waktu yang berjalan. 

Jadi luka batin itu pasti bisa terobati hanya dengan cinta sejati.  Oya setelah menulis blog ini, aku menjadi merasa lega lho.  Ini hanya sekedar curhat aja, bukan bermaksud untuk mengasihani diri sendiri.  Siapapun yang pernah punya perasaan yang sama denganku pasti bisa memahami  bagaimana rasanya lonely. Namanya juga manusia, mahluk sosial yang selalu membutuhkan teman untuk berbagi suka dan duka.  Hingga saat ini  aku masih belum menemukan seseorang yang bisa aku jadikan tempat berbagiku.  Jadi blogger..hargailah orang yang ada disampingmu saat ini.  Si dia yang senantiasa hadir untukmu disaat kamu menangis dan juga tertawa.  Aku berharap bisa membuka diriku dengan seseorang yang dekat denganku saat ini, tapi aku juga bingung..haruskah aku membuka diri dengannya yang notabene milik orang lain?  Sungguh aku tidak mampu menjadi orang ketiga diantara mereka.  Aku tidak ingin orang lain yang ada disisinya juga menderita seperti aku.  Meskipun aku sayang sekali dengan orang ini, tapi  aku sadar, dia belum tentu juga memiliki perasaan yang sama denganku.  Mungkin aku hanyalah tempat pelariannya saja. 

Yaah berarti ini saatnya aku kembali harus bersabar, sambil mengusap dada..berharap Allah melihat semua tirakadku.  Ngomong-ngomong sudah pukul 0:51 pagi dini hari, ini saat-saat yang aku tunggu untuk Shalat tahajud supaya hatiku kembali tenang.  Dan ini saatnya pula untuk si ratu salju beristirahat.
Semoga Allah senantiasa memberi kekuatan dan ketabahan untukku..amin..

No comments:

Post a Comment