Thursday, February 17, 2011

True Feminist

I'm not a feminist..I'm a concervatives women.  Ya, dan aku bangga karena-nya.  Aku bukan tidak memiliki ambisi-ambisi pribadi seperti berkarir, materialistis, dan glamour seperti kaum hedonist.  Menurutku, seorang harus punya batasan-batasan dan nilai-nilai diri sebagai seorang wanita.  Hidup di era modern, bukan berarti menghilangkan identitas asli kita sebagai perempuan.  Wanita boleh saja memilih jalan hidupnya sendiri dan mencapai cita-citanya setinggi langit, tapi sebaiknya tetap ingat kodratnya.  Setinggi-tingginya cita-cita dan ambisi seorang perempuan, suatu ketika dia akan berkeluarga.  Dan perlu diingat bahwa ketika sudah berkeluarga, ada titik tertentu dimana dia harus mengurus anak, dan suaminya dirumah.  Atau dia boleh tetap memilih jalannya berkarir selama dia mampu menyeimbangkan kebutuhan keluarga dan dirinya sendiri.  Jika dia lupa akan batasan-batasan sampai dimana dia harus mengejar ambisi dan egonya, yang ditakutkan adalah hancurnya sebuah keluarga.  Anak tidak terurus, dan suami juga tidak terurus.   Dulu aku juga seorang wanita karir, aku bekerja untuk diriku sendiri..dan jika aku mau, aku bisa kembali bekerja full time di sebuah perusahaan.  Tetapi aku sudah punya seorang anak sekarang, dan anakku membutuhkan pendampinganku di rumah.  Aku tahu batasan-batasanku sebagai seorang kepala keluarga, ada saatnya dimana kita mandiri dan ada saatnya kita kembali kerumah untuk mengurus rumah tangga.  

Untukku feminist sejati adalah seorang wanita yang tahu akan kodratnya dan tidak malu untuk kembali ke rumah kepada kehidupan yang sederhana.  Aku iri? oh bukan..aku rasa cita-cita mulia seorang wanita adalah membina sebuah rumah tangga yang harmonis.  Kepada suami kita berbakti, kepada anak kita merawat mereka dengan baik, kepada rumah tangga kita mengaturnya agar nyaman dan sehat.   Aku bukan tipe wanita yang bersepatu Manolo Blahnik, atau berpakaian Prada.  Aku bahkan tidak memiliki Blackberry (yang satu ini aku memang harus punya).  Aku hanya seorang wanita simple yang menurutku tampil glamour tak harus menggunakan barang-barang bermerek, yang penting rapih dan menarik dilihat.  

Aku sungguh tidak mengerti dengan wanita-wanita yang menurut kaca mata orang adalah hebat, superwoman dengan karir yang oke dan cita-cita setinggi langit, namun keluarganya tak terurus.  Kasihan sekali anaknya..
Setinggi-tingginya ego seorang wanita, bukankah hal itu sangat menyedihkan jika dia tidak memikirkan kebutuhan si kecil dirumah? akan kasih sayang dan pendampingan orang tua disaat-saat ia tumbuh kembang.
Feminist yang katanya kesetaraan gender tidak membuat keseimbangan hidup lebih berarti, malah membuat orang-orangnya semakin bingung dengan peran masing-masing.  Pria menjadi kehilangan jati dirinya sebagai "the provider" dan wanita menjadi semakin lebih maskulin.  Apakah ini yang namanya jaman modern?  Serem juga ya..mengingatkan kita dengan semakin dekatnya kita dengan hari kiamat itu.






No comments:

Post a Comment