Saturday, February 11, 2012

Jujur Itu Menyenangkan..

Kita ini harus belajar untuk terus jujur dalam hidup.  Percaya atau tidak jujur itu sesungguhnya menyenangkan hati kita dan juga orang lain lho.  Contohnya, seorang supir taksi yang jujur dan baik hati itu lebih menyenangkan customernya.  Bukan hanya itu kejujurannya membuat ia mendapatkan rejeki yang lebih banyak.  Aku sebagai pengguna taksi, jika supir taksi yang membawaku ke tujuan itu orangnya ramah dan tidak neko-neko, mau membantu dan tidak belagu, pasti aku ridha untuk memberi ia tip lebih.  

Tapi, boro-boro sama supir taksi yang sombong seolah-olah tak butuh penumpang, mentang-mentang macet dia menembak argo dua kali lipat harga argo asli.  Orang yang seperti itu, hanya membuat orang lain itu enek, alias sebal.  Tinggalin saja taksi seperti itu! Masih banyak kok taksi lain yang jauh lebih bagus.  Nah itu contohnya!  

Pokoknya ketulusan, kejujuran itu adalah hal yang menyenangkan deh!  Tapi permasalahannya manusia jaman sekarang itu sudah tidak tahu malu, sombong, tidak jujur, bahkan arogan dan suka pamer.  Banyak yang bangga dengan materi yang mereka punya, padahal belum tentu juga materi dan harta kekayaan itu murni hasil jerih payahnya, alias korupsi!  Dan orang-orang jaman sekarang itu, sudah tidak malu dan tidak mau tahu akibat-akibat apa yang bakal dia dapatkan dengan memakan uang haram.  

Okelah boleh orang-orang itu bergelimang dengan kemewahan, dan menjadikan mereka itu sombong serasa raja dimuka bumi dengan memiliki uang dan harta yang berlimpah.  Tapi nanti, begitu dipanggil KPK baru tahu rasa tuh..baru keluar tuh kemaluannya! hehehe.. Jika dikejar-kejar media, menutup wajahnya dengan kerudung dan kaca mata atau dengan jaketnya huh..Kemarin-kemarin, waktu terima uang haram itu nggak pake malu tuh! :)

Kalo orang kaya itu sombong masih bisa dimaklumi yaa..kalo orang miskin atau pas-pasan seperti supir taksi bisa sombong itu urusannya gimana ya? Itu namanya apa ya aku juga bingung? Kok bekerja mencari uang dengan cara menolak rezeki? Mereka berharap mendapatkan 40 ribu rupiah dan menolak rejeki sebesar 25 ribu rupiah? Toh pada akhirnya dia tidak mendapatkan 40 ribu dan tidak pula 25 ribu!  Siapa yang mau naik taksi dengan tarif 40ribu? Parah!  Orang-orang seperti ini tidak tahu rasa syukur dan juga tidak tahu artinya kejujuran.  Sayang sekali..Bagaimana bangsa kita mau maju kalo mental masyarakatnya seperti tempe begini ya? Tidak tahu disiplin, tidak jujur, jorok, dsb.  

Mungkin aku terdengar nyinyir dan kejam.  Ah masa bodoh apa pendapat orang.  Aku memang suka menghakimi dunia hahaha..*keluar tanduknya* Aku suka menjudge dunia seperti dunia menjudge aku hahaha..Tapi setidaknya aku menghakimi fakta! Bukan fitnahan, bukan hinaan tapi FAKTA!  Tapi ya inilah dunia ada hitam dan putih, ada keburukan dan kebaikan.  Semua itu adalah wujud balance..TAPI, ingat ya..jika sudah lebih banyak keburukan di dunia ini, maka itulah tanda-tanda kehancuran akan tiba.

Ayo kita gunakan hati nurani kita, untuk menjadi pribadi yang baik, dan jujur.  Amiin..Untuk yang sudah terlanjur berdosa, ya tidak apa-apa.  Yang penting taubat!  dan tidak mengulangi lagi keburukan yang pernah kita perbuat.  Tuhan itu Maha Pengampun kok..Semangat!

No comments:

Post a Comment