Wednesday, April 27, 2011

Cryspy Chicken and Garlicky Collard

 Ingredients
Directions
  1. Heat oven to 400° F. In a large bowl, toss the chicken and mustard to coat.
  2. In a separate bowl, mix the cereal, 1 tablespoon of the oil, and 1/4 teaspoon each salt and pepper. Coat the chicken with the cereal mixture and bake on a baking sheet until golden and cooked through, 45 to 50 minutes.
  3. Meanwhile, cook the collards in a large pot of boiling salted water until tender, about 10 minutes. Drain, rinse, and squeeze out the excess water.
  4. Heat the remaining oil in a skillet over medium heat. Add the garlic, collards, and 1/4 teaspoon each salt and pepper. Cook for 2 to 3 minutes. Serve with the chicken and lemon.
By Sara Quessenberry and Kate Merker,  February 2009

Tuesday, April 26, 2011

Langit Tanpa Bintang

Aku ingin sekali berjalan ke luar rumah malam ini untuk menghirup udara malam yang sejuk.  Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya sambil memandang ke langit gelap yang mendung tanpa satu bintangpun terlihat. Begitu tenang dan damai, tak kulihat seorang pun di luar sana hanya lampu-lampu rumah di bawah sana yang menyerupai kunang-kunang.

Aku memanjatkan doa di dalam hati, mengenai keinginan serta harapan-harapan juga memohon padaNya untuk memberikan aku pertolongan dan ampunanNya. Aku berdiam di sana sambil membayangkan cahaya kasihnya turun dan mengalir ke dalam tubuhku.  Aku memintaNya untuk memberikan sinar kasihnya ke dalam diri ku agar aku lebih kuat dan positif selalu.  Aku senang sekali bisa melakukan hal ini di luar rumah khususnya di malam hari seusai shalat Isya.  Hatiku menjadi lebih tenang dan otakku terasa ringan.

Aku kembali duduk di teras depan rumahku dan merenung sejenak.  Aku merenungi semua yang ada di dalam pikiranku mengenai semua hal.  Aku memikirkan seseorang yang aku cintai, mengenai kesalahan-kesalahan dan kebodohan-kebodohan yang pernah aku lakukan, danlain sebagainya.  Cukup lama aku duduk di sana, hingga aku mengantuk dan memutuskan untuk menulis hal ini di sini saat ini.

Aku cukup relaks untuk siap beranjak tidur sekarang dan berharap dapat tidur dengan nyenyak. Good night..

Curried Egg Salad Sandwich

Ingredients
  • large eggs
  • 1/3 cup mayonnaise
  • 1 teaspoon curry powder
  • 1 tablespoon chopped fresh chives
  • kosher salt and black pepper
  • 4 slices pumpernickel bread
  • large leaves Bibb lettuce
  • potato chips, for serving
Directions
  1. Place the eggs in a saucepan and add enough water to cover. Bring to a boil, cover, remove from heat, and let sit for 12 minutes. Rinse the eggs under cold water, peel, and coarsely chop.
  2. In a medium bowl, combine the mayonnaise and curry powder. Fold in the eggs and chives; season with ½ teaspoon salt and ¼ teaspoon pepper. Dividing evenly, top each slice of bread with lettuce, then the egg salad. Serve with the chips.
By Dawn Perry,  April 2011

Monday, April 25, 2011

Secret For Being Poised, Graceful, and Absolutely Fabulous By Audrey Hepburn

For attractive lips, Speak words of kindness

For lovely eyes, seek out the good in people

For a slim figure, share your food with the hungry

For beautiful hair, let a child run his/her finger through it once a day.

For poise, walk with the knowledge you’ll never walk down.

People, even more than things, have to be restored, renewed, revived, reclaimed, and redeemed, never throw out anybody.

Remember, if you ever need a helping hand.  You’ll find one at the end of your arms as you grow older, you will discover that you have two hands, one for helping yourself, the other for helping others.

The beauty of a woman is not the clothes she wears, the figure that she carries, or the way she combs her hair.  The beauty of a woman must be seen from in her eyes, because that is the doorway to her heart, the place where love resides.

The beauty of a woman is not in a facial mole, but true beauty in a woman is reflected in her soul.  It is the caring that she lovingly gives, the passion that she shows, and the beauty of a woman with passing years- all grows!

Pasrah Seperti Tumbuhan

Siang ini Bandung diliputi awan gelap disertai hujan lebat, aku menghibur diriku dengan berdiri di depan jendela rumahku yang besar, memandang keluar sambil mengamati hujan yang mengguyur bumi dengan kabut yang mengelilingi pegunungan disekitarnya.  Aku melihat ke arah tamanku dimana disana tanaman-tanamanku berwarna hijau, seperti sedang bergembira mendapatkan air dari langit sebagai sumber kehidupan mereka dari yang Kuasa.  

Ah..Seandainya saja aku bisa seperti tanaman-tanaman itu. Pasrah, dan tidak pernah mengeluh meski panas menyengat dan daun mereka menjadi layu karenanya.  Mereka hanya bergantung seratus persen pada Allah yang memberi rezeki dan kemurahanNya untuk menurunkan hujan bagi kelangsungan hidup mereka. Tanaman itu benar-benar akan mati jika tidak ada hujan.  Dan ternyata Allah memang Maha Adil, ketika matahari menyengat selama berhari-hari tanpa tanda-tanda adanya hujan akan turun, dan tumbuh-tumbuhan menjadi semakin layu, lalu Ia turunkan hujan.  Dalam beberapa saat saja, tumbuhan tersebut kembali segar dan berwarna hijau cerah seperti sedang bersyukur. 

Kenapa manusia yang sudah diberi banyak kenikmatan masih saja mengeluh? Aku jadi malu sendiri, bahwa manusia punya rasa takut yang besar.  Rasa takut tidak bisa makan..Padahal, Allah sudah menjamin setiap mahluk dengan rezekinya masing-masing.  Aku ada rezekinya, anakku juga ada rezekinya sendiri..Selalu akan ada bantuanNya dengan cara apa pun.  Begitu juga dengan tumbuhan, mereka pasti akan hidup jika Allah masih berkehendak demikian.  Semuanya akan baik-baik saja..let it be..for tomorrow is another day.  The sorrow will be gone and happiness will come soon, and in every death there will be a birth.

Jangan bersedih lagi ya buu..everything will be alright.. 






Undanglah Malaikat Kedalam Kehidupanmu.

 Mungkin kau bertanya dimanakah malaikatmu.  Malaikat itu mungkin ada didepanmu.  Sahabatmu yang terbaik mungkin saja seorang malaikat yang diutus kepadamu oleh Allah.

Undanglah seorang malaikat ke dalam kehidupanmu dan biarlah ia membimbingmu menuju keselamatan.  carilah pesan malaikatmu melalui indera batinmu.  Para malaikat menyentuh kita melalui tulisan, meditasi, kebaikan hati orang tak dikenal, atau kata-kata hikmat yang diucapkan seorang teman.

Setelah berjumpa dengan malaikatmu, janganlah berdiam diri saja.  'Bisa menjadi malaikat siapakah aku hari ini?' Berikanlah hadiah kejutan kepada seorang anak, kunjungilah seorang sanak saudara yang sakit, berilah pujian kepada seseorang, atau teleponlah seorang teman yang sedang kesulitan.




Sunday, April 24, 2011

Berdebat Dengan Orang Yang Sulit

Paling kesal berdebat dengan orang bule yang berpikiran sempit.  Contohnya adalah ketika teman Italiaku itu membicarakan mengenai lelucon-lelucon yang dia lihat di Youtube mengenai betapa buruknya Islam dimata mereka.  Mereka mentertawakan cara-cara orang islam yang melakukan shalat, dan sebagainya.  Tidak hanya itu, dia juga menggunakan kata-kata diskriminasi atau membodoh-bodohi orang-orang muslim. Apa dia lupa dia berbicara dengan siapa?

Aku ini adalah orang yang sangat sensitif sekali.  Apabila ada orang yang menyinggung perasaanku apalagi jika dia berbicara mengenai agamaku dengan cara yang buruk, wah..aku bisa menjadi  tersinggung sekali! dan akhirnya aku ngotot berdebat dengan dia mengenai banyak hal tentang agama Islam.  Mulai dari penjelasan paling sederhana mengenai konsep keTuhanan, sampai prinsip-prinsip dasar islam. Yang bikin aku tambah kesal, sudah dijelaskan panjang lebar, bukannya berusaha direnungi dan dipikirkan, tapi dia malah sibuk dengan analisa-analisanya sendiri mengenai agama, yang dia bilang "doesn't make sense" rasanya aku pingin banget teriak ke dia, well..aku memang berbicara dengan nada ketus kepadanya, "the only one who doesn't make sense is you, who thinks with your own thoughts and doesn't want to find any other answer from different point of view or sources for example books, the Bible or even the Holy Qur'an itself!" 

Susah juga memang berbicara dengan mereka yang memang bodoh! bodoh dalam arti kata, seseorang yang tidak mau berusaha membuka pikirannya untuk belajar mengenai hal-hal yang belum dia ketahui secara pasti. Orang yang sibuk menganalisa sesuatu menurut pikirannya sendiri adalah orang yang bodoh.  Dan dengan bangga mengatakan bahwa diri mereka pintar sama seperti seorang scientist.  Pintar? Aku jadi ingat ayat-ayat yang ada didalam kitab suci Al-Qur'an yang mengatakan kurang lebih sebagai berikut, mereka sudah tertutup mata hatinya, dan hanya Allah yang dapat membuka mata hati mereka jika Ia berkehendak. Seperti itulah kira-kira artinya. 

Jadi meskipun mulutku berbusa berusaha menjelaskan dengan bahasa Inggris sekalipun, bila orang tersebut tidak mau belajar atau bahkan berusaha untuk mendengar dan memahami pendapat seseorang,  pada akhirnya kita hanya membuang-buang energi dan waktu saja.  Dan orang yang sulit seperti itu adalah orang-orang yang bodoh.  Benar-benar berbeda prinsip!  Aku bukannya merasa diriku orang yang pintar, tapi setidaknya aku berusaha belajar mencari tahu, mendengar pendapat orang lain, dan meresapi serta berusaha mencari referensi lain dari berbagai macam sumber.




Belajar Dari Bibi..

Dari aku masih kecil hingga setua ini aku selalu menghargai si bibi atau nama panggilan dari pembantu rumah tanggaku.  Bagaimana tidak menghargai, yang mengurus kami ketika orang tua kami berangkat kerja hingga sampai dirumah pukul tujuh malam siapa lagi kalau bukan mereka? Mereka yang menggantikan posisi orang tua dirumah ketika orang tua kami tidak ada, mereka juga yang menjaga kami serta mengurus kami dirumah.  

Semuanya memang tidak ada yang sempurna, tapi sejauh ini mereka adalah wanita-wanita yang baik, jujur, penuh welas asih, serta sabar.   Seumur-umur aku menjadi anak majikan, ataupun majikan istilah kasarnya aku belum pernah dan jangan sampai yah kehilangan kesabaran terhadap mereka.  Tidak pernah sedikitpun aku menghardik mereka atau mencaci maki mereka.  Terkadang aku suka bingung jika melihat di koran-koran mengenai nasib pembantu yang bisa dilukai dan diperlakukan kasar oleh majikannya.  Mengapa harus seperti itu?  Memangnya kita ini siapa?  Apakah mentang-mentang kita bisa menggaji mereka lantas kita bisa memperlakukan mereka dengan cara yang tidak manusiawi?  Ingat bu, mereka juga sama-sama manusia, jaman sekarang nggak ada istilah budak yaa..saling respek bisa nggak sih? Nggak ada yang sempurna di dunia ini kita lagi belajar begitu juga mereka..

Begitu pula denganku, aku juga belajar dari bibiku yang sekarang..bibi Darsih namanya, ia orangnya baiiik banget, orangnya penuh ketulusan, dia care banget sama kami semua, caranya memikirkan hal-hal yang kecil tentang rumah kami, membantu kami dengan ikhlas, rajin, dan kerjanya pun bersih sekali.  Begitu simpatik..betul-betul wanita yang keibuan.  cara memasaknya pun enak.  Dia sangat perhatian sekali padaku, mungkin dia bisa memahami kondisiku, sehingga dia sangat membantuku.  Bibi ini lembut sekali hatinya.

Pokoknya aku kagum banget sama bi darsih ini.  Aku diam-diam belajar dari semua yang bibi darsih lakukan.  Hebat deh bibi.. Jadi, kesimpulanku tolonglah hargai pembantu-pembantu anda.  Ingatlah mereka juga manusia yang punya perasaan.  Tidak perlu menggunakan kata-kata kasar terhadap mereka, mereka justru akan lebih respek pada kita jika kita menegur mereka dengan cara yang baik.  Kita semua sama dimata Tuhan YME.  Nggak ada gunanya kita meremehkan mereka, toh anda juga yang akan rugi jika ditinggal oleh mereka, iyakaan?  Siapa yang akan membersihkan rumah, mencuci baju, merawat anak kalian jika kalian tidak ada dirumah..repooot deeehh..emang enak!  Think twice before you do harm to them okay!



Wanita Itu Adalah Aku..

Pagi ini air mata berkubang di pelupuk mataku.  Aku menyadari bahwa aku ini adalah seorang wanita yang sangat miskin.  Aku membuka lemari es di dapur tetapi aku hanya mendapati sepotong roti yang tersisa untuk sarapan putraku Darren, dan menyadari bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat aku makan pagi ini untuk sarapan.  

Aku merasa sedih sekali sampai harus merasakan kepahitan seperti ini, dimana aku benar-benar tidak berdaya sama sekali.  Sudah tiga bulan lebih aku tidak punya pemasukan apapun, tidak ada pendapatan, atau uang yang tersisa.  Aku bingung dan resah memutar otak untuk mencari jalan keluar. Aku sadar bahwa aku sungguh-sungguh tidak memiliki apapun selain badanku dan anakku.  Aku berusaha menelaah kembali kehidupan seperti apa yang pernah aku alami.  Dosa besar apa yang pernah aku lakukan yang sekiranya menjadi halangan bagi kesuksesanku? 

Tapi inilah aku..Aku menerima siapa diriku dengan semua keadaanku.  Aku merasa bahwa tidak ada seorang pun yang mampu menolong, memahami dan mengerti aku selain diriku dan Allah Tuhanku.  Aku selalu rindu padaNya untuk selalu ingin dapat lebih dekat lagi denganNya agar aku senantiasa tenang dan damai. Aku hanya bergantung padaNya saja, dan pasrah pada semua kehendakNya.  

Aku sedang dan akan selalu belajar untuk mengatasi semua emosi dan pikiran-pikiranku.  Aku harus kembali fokus pada diriku sendiri dan bukan pada kesalahan orang lain.  Selama ini aku menyimpan rasa marahku pada orang-orang yang pernah menyakiti aku.  Dan itu menjadikan diriku sebagai seorang yang sangat sensitif dan defensif.  Rasa percaya diriku sangat kecil, dan aku tidak mau orang lain menyakiti aku lagi. Sekarang aku berusaha belajar untuk memaafkan..meskipun aku masih tidak tahu bagaimana cara memaafkan mereka. 

Belajar mengurai benang kusut ini dengan menerima diriku dengan ikhlas dan ridho.  This is me..this is who I am, and I love myself and accept myself with the best traits and all the flaws i had. Belajar memaafkan..Ini adalah hal yang sulit tapi akan kucoba dengan cara yang paling sederhana dengan hanya memaafkan.  Belajar untuk tidak mengambil hati apa yang orang lain katakan atau bagaimana cara mereka mengatakan apapun mengenai diriku.  Jika memang mereka menghina, menyepelekan aku dan lain sebagainya, bagiku itu urusan mereka sendiri.  Allah maha melihat apa yang dilakukan seseorang, sadar atau tidak mereka menyakiti hati seseorang.  Yang terpenting bagiku adalah, aku tidak mau menjadi orang seperti itu.  Aku akan berusaha selalu menjaga mulutku, dan tindak tandukku supaya tidak menyakiti hati orang lain.  

Belajar untuk bergantung pada Allah dan sepenuh hati percaya pada pertolonganNya semata.  Belajar memberi..meskipun tidak punya uang untuk aku amalkan kepada orang lain yang membutuhkan, InsyaAllah aku akan memberi seluruh hati, kasih sayang, pikiran, dan dukungan untuk orang lain yang juga sama menderitanya seperti aku. Belajar untuk hidup sendiri, membesarkan anak sendiri.

Meskipun aku dan Allah Maha tahu bahwa aku tidak sanggup hidup sendiri di dunia ini tanpa seorang pasangan, tapi aku berusaha menjalaninya dengan sabar, semoga aku dapat terus bertahan dengan segala  rasa sepi, dan gelapnya kehidupan sendiri. Berharap Allah mengasihani aku dan membisikkan ke dalam hati seseorang untuk mau mengasihi aku seperti Dia mengasihi aku, menyayangi aku dan putraku seperti Dia mengasihi kami berdua, melindungi dan memberi nafkah seperti Dia yang selalu menjadi The Provider for every human Amin.

Hikmah yang aku dapat dari kesulitan ini adalah, Allah sedang membuka mata hatiku..Melihat bahwa kita diberi kekurangan harta agar kita bisa melihat sisi lain yang lebih mulia, yakni keimanan manusia padaNya.  Jika aku diberi kekuasaan berupa harta, mungkin aku akan lupa padaNya.  Sangatlah sulit bagi seorang manusia yang sudah diberi nikmat yang berlimpah untuk totally kembali kepada Allah.  Dan Allah maha tahu mengenai siapa aku.  Mungkin aku orang yang arogan by nature, sehingga Allah memberi aku kehidupan seperti ini untuk membuatku tunduk menjadi seorang wanita yang bersahaja.  

Menundukkan semua ego dan semua keinginan-keinginanku akan kenikmatan duniawi semata, seperti ingin kaya, cantik physically, pandai, terhormat, disukai banyak orang, dan sebagainya.  Yang menurutNya aku harus menerima diriku sendiri sesuai dengan kenyataan yang ada dan hidup menjadi diriku sendiri saja.   Bukan persetujuan orang lain yang aku harapkan, melainkah hanya ridhoNya semata yang paling penting. 

Baiklah, kini aku telah mendapatkan jawaban mengapa aku harus menjalani kehidupan seperti ini, harus menahan lapar di pagi hari, dan berusaha untuk lebih kreatif lagi dalam menjalani hari demi hari. Maksudku lebih kreatif adalah, bagaimana cara aku melakukan sesuatu untuk membuat diri sendiri bahagia di tengah kehidupan yang serba terbatas, tanpa uang.  Apa yang harus aku lakukan sebagai seorang ibu, supaya anakku juga tidak ikut stress dengan keadaan seperti ini? Biarkan aku mencari jawabannya segera.  

Ya Allah..alhamdulillah Engkau telah memberi secercah pencerahan kepada hambamu ini.  Engkau memang Maha Bijaksana, Maha Pengasih dan Penyayang, Engkaulah Maha Pelipur laraku..Aku mencintaiMu Ya Allah Tuhanku yang Maha Mulia. Engkaulah cahaya suci penerang jalanku.  Subhanallah..
Terima kasih Tuhan.

Saturday, April 23, 2011

Mini Market Impianku

Jadi teringat sama mimpiku tadi malam..ceritanya aku punya sebuah mini market, tiba-tiba ada seorang remaja pria yang sedang mencuri didalam tokoku.  Dia tertangkap basah oleh ku, lalu aku memperhatikan wajahnya yang masih muda dan sangat manis.  Aku bertanya padanya siapa nama kamu? dia menjawab dengan sebuah nama dengan huruf D depannya, lalu aku kembali berkata padanya, mengapa kamu mencuri?  Kemudian pria muda ini menunjukkan isi tasnya yang tidak aku ingat apa sebenarnya benda yang ada di dalam tas tersebut.  Lalu aku membiarkan dia (laki-laki) pergi.  

Aku tidak mengerti apa sebenarnya makna di balik mimpi ini, tapi jauh di lubuk hati, aku memang ingin sekali punya usaha sendiri seperti sebuah mini market.  Dari dulu aku ingin sekali punya usaha kecil-kecilan seperti ini.  Aku jadi teringat pernah mengumpulkan brosur-brosur franchise yang dua minggu lalu aku ambil di sebuah pameran franchise.  Salah satunya ada mengenai penawaran tentang franchise indomaret dan Alfamart.  Tapi modalnya besar sekali.  Seandainya saja, aku punya backing orang yang mau mensupportku dengan modalnya hehe..mimpi kali yee..embeerr!

Mungkin mimpi hanya sekedar mimpi, aku tidak tahu apakah mimpi itu bisa menjadi kenyataan atau tidak.  Jika dipikir secara rasional sih dari mana aku bisa mempunyai modal sebesar itu? Meskipun aku dapat mengajukan kredit pinjaman modal usaha dari bank, tapi persyaratannya  pasti tidak mudah. Huff..semoga saja Tuhan mengabulkan mimpi-mimpiku ini.  Tidak ada yang mustahil untukNya bukan?




Little Angel In The Train


Ada cerita baru yang menguatkan keyakinan ku pada teori yang mengatakan bahwa Anak kecil tertarik pada sesuatu yang indah atau cantik. Hari Kamis yang lalu aku melakukan perjalanan ke Bandung dengan menggunakan kereta api dari Jakarta.  Di dalam perjalanan, di depanku ada ibu-ibu yang membawa dua orang anaknya yang masih kecil-kecil, yang paling besar adalah gadis kecil berusia dua tahunan, dan yang paling muda masih bayi kira-kira usianya 5 bulan. Ibu ini di temani oleh dua orang baby sitter yang membantunya menangani putri-putri kecilnya.  

Aku duduk sambil termenung menunggu waktu keberangkatan kereta api yang masih lama.  Tiba-tiba aku lagi diperhatikan oleh seseorang, dan aku melihat dari balik kursi didepanku sedang mengintip si gadis  kecil yang lucu itu ke arahku.  Tadinya dia hanya melihatku tanpa ekspresi sama sekali.  Lalu aku tersenyum padanya, sambil melambai ke arahnya dan berkata "haiii".  Gadis cilik itu malu dan kemudian duduk kembali dengan manis di kursinya.  Beberapa menit kemudian, gadis cilik itu mengintip lagi dari balik kursinya, kali ini dengan senyuman yang lebaar sekali.  Lebih menyerupai sebuah seringai lucu ke arahku.  Senang sekali rasanya melihat seringai anak-anak, hatiku yang pilu menjadi cerah seketika.  Aku kembali tersenyum dan melambai-lambaikan tanganku kearahnya. 

Aku merasa bahwa Allah sedang menghibur hatiku saat itu, bagi ku gadis cilik itu adalah malaikat yang Dia kirim untuk membuat diriku tersenyum di tengah duka nestapa yang sedang aku rasakan.  Bless you little child for given me such a joy like your sweet smile..

Nasi Goreng Arab

Aku suka sekali nasi goreng arab. Nasi goreng arab ini, bukan nasi goreng yang benar-benar berasal dari negara arab.  Hanya namanya saja.  Sebenarnya cara membuatnya sederhana sekali, cukup dengan bumbu rendang instan Indofood, di tambah dengan beberapa potong sosis, telur atau jagung manis kaleng di campur beserta dengan nasi dingin.  Masak hingga semua bumbunya tercampur rata. Dijamin enaaak banget..pedas, kenyul-kenyul karena sosisnya, pokoknya mantab deh..

Salmon With Oranges


Ingredients
Directions
  1. Heat 1 tablespoon of the oil in a large skillet over medium-high heat. Season the salmon with ½ teaspoon salt and ¼ teaspoon pepper.
  2. Cook the salmon until opaque throughout and golden brown, 4 to 5 minutes per side.
  3. Meanwhile, cut away the peel and pith of the orange and cut out the segments.
  4. In a large bowl, gently combine the segments with the tomatoes, cilantro, olives, remaining tablespoon of oil, and ¼ teaspoon each salt and pepper.
  5. Serve the salad with the salmon.
By Kate Merker,  May 2009

Friday, April 22, 2011

Hey You

No Credit Card Please..

Aku adalah orang yang tidak suka memiliki hutang,  walaupun saat ini sebuah credit card dapat memudahkan banyak hal di dalam hidup kita.  Tapi prinsip yang sesungguhnya dari credit card itu adalah hutang, iya kan? Meskipun jika aku memiliki  pendapatan bulanan pun, aku akan berpikir dua kali untuk memilikinya.  Bagiku hutang itu adalah sebuah beban.  

Aku lebih memilih untuk memegang uang tunai saja, karena menurut ku membayar dengan tunai  akan jauh lebih membantu kita untuk disiplin dalam mengelola keuangan kita.  Aku memilih mengatur keuangan ku dengan sistem akuntansi sederhana model jaman dulu, alias model nenek-nenek hihihi.. Sistem pengaturan keuangan model nenek-nenek yang kumaksud adalah pembukuan sederhana sistem jaman dulu.  Kadang-kadang aku juga masih menggunakan sistem kantung.  Sistem kantung itu sebenarnya adalah membuat kantung pengeluaran-pengeluaran kebutuhan primer, seperti belanja bulanan, bills, dan lain sebagainya.  Kantung tersebut di buat dengan cara menggunting kalender untuk dibuat seperti amplop yang masing-masing diberi nama sesuai daftar pengeluaran apa saja yang akan di bagi-bagi.  

Tapi dengan sistem seperti ini juga memiliki sebuah resiko dimana uang yang  sudah  kita simpan, dapat di ambil oleh orang lain dengan mudah, karena disimpan di dalam laci.  Jadi pada akhirnya aku  menggunakan pembukuan sederhana, dan memilih mengambil uang tunai dari ATM sesuai kebutuhan saja. Cara seperti ini lebih jujur karena kita dapat mengatur keuangan kita sesuai dengan kemampuan kita yang sesungguhnya.  Bagiku lebih baik membelanjakan uang sesuai dengan kemampuan saja, jika tidak punya ya lebih baik lupakan saja! Aku selalu mampu mengontrol semua pengeluaranku dengan cara mendahulukan kebutuhan utama lebih dulu, baru kebutuhan yang lainnya.

Menurutku credit card itu hanya menjebak kita untuk bersikap lebih konsumtif.  Tapi memang  aku  dapat mengakui bahwa benda ini akan lebih memudahkan kita dalam hal-hal penting yang lainnya, seperti membayar rumah sakit yang sifatnya darurat.  Kita boleh saja memiliki satu benda ini, tapi hanya untuk berjaga-jaga saja.  Tapi umumnya manusia terkadang selalu lupa, dan memiliki kecenderungan untuk tamak dan konsumtif.  Jadi mereka dapat saja gesek sana dan sini untuk belanja dan sebagainya dengan  mudahnya. Pada akhirnya mereka juga yang bingung dalam hal melunasi hutang-hutangnya,  disebabkan oleh tagihan  yang membengkak atau malah over limit! waw..! Dan setahuku, orang bukan hanya memiliki satu kartu kredit saja loh, ada yang bisa sampai memiliki 12 kartu!  duh..duh..duh..Pantas saja di Amerika banyak kredit macet yang disebabkan oleh kasus kartu kredit yang tidak terbayar.  

Untukku uang tunai saja sudah cukup, hidup simple itu lebih nyaman  Kita tidak perlu bingung memikirkan hutang piutang yang  pada akhirnya hanya membuat kita menjadi budak dari kartu kredit.  Menurut ku kita ini bekerja untuk hidup, bukan untuk membayar tagihan hutang kita saja.  Kalau pun kartu kredit ini memang harus kita miliki untuk keperluan darurat, boleh saja memiliki satu di dalam dompet kita.  Tapi dengan komitmen untuk tidak tergoda menggunakannya.  




Angels Among Us..

  • Many of our experiences had been orchestrated by guardian angels.
  • There are angels that walk among us, that we are unaware of.  God sends angels to help us be true.  To our obligation - to help each other..  We do not know who these beings are -- they appear like anybody else - but they are with us more often than we know.
  • some of our experiences were sad and some were joyful, but all were calculated to bring us to higher levels of knowledge.  Actually, the guardian angels remained with us through our trials, helping us in any way they could.
  • Many things we thought we had done by ourselves were actually have been extended by "divine help"
  • People on earth are scrambling for existence, making mistakes, experiencing kindness, finding love, grieving for death, and the angels hovering above them, watched them closely.  They cheered when good was done and were saddened by mistakes.  Thay hovered about to help and give direction and protection.  We could literally call down thousands of angels in our aids if we ask in faith.  We are all precious and carefully watched over their love never fails us.
  • We must willing to help each other.  We must be willing to accept all others, even those different from us.  All are worthy of our love and kindness.  We have no right to be intolerrant or angry or "fed up".  We have no right to look down at others or condemn them in our hearts.
  • The only thing we can take with us from this life is the good - that we have done to others.  All of our good deeds and kind words will comeback to bless us a hundred fold after this life.
 

Sukses

Sukses berarti tidak hanya menjadi kaya atau memiliki segala yang kita inginkan, tetapi yang dimaksud adalah menempuh hidup secara sempurna dan penuh arti.

Sunday, April 17, 2011

Teman Yang Pelit

Hari ini aku merasa sebal dengan teman asing ku yang datang dari Italy.  Bagaimana tidak kesal, aku sudah berusaha menjadi seorang guide yang baik dengan menunjukkan tempat-tempat yang biasanya menarik bagi para turis asing.  Oke jadi ceritanya, setelah berjalan-jalan ke tempat factory outlet dan pusat perbelanjaan di kota Bandung, akhirnya aku memutuskan untuk membawanya ke saung angklung ujo tempat dimana wisatawan dapat menonton pertunjukkan alat musik tradisional khas Jawa Barat yang bernama Angklung.  

Aku pikir dia akan tertarik bila aku membawa dia melihat bagaimana aksi para remaja-remaja di Bandung dalam bermain angklung sambil mengajak para penonton nya untuk ikut bermain menggunakan alat musik tradisional tersebut.  Setelah kami menempuh perjalanan jauh dan menghabiskan ongkos taksi yang tidak sedikit, tiba-tiba dia menjadi tidak berminat lagi melihat aksi pertunjukkan musik tersebut.  Betapa kesalnya aku..Bagaimana tidak setelah seharian kami berjalan kaki di bawah terik matahari, serta lelah ke sana dan ke mari, tiba-tiba orang yang kita ajak malah tidak mau bekerja sama.  Dengan alasan harga tiketnya mahal! Tidak hanya itu, dia pun complain bahwa kita selalu menggunakan taksi bla..bla..bla..

Aku jadi berpikir kok ada sih bule yang pelit seperti dia?  Di ajak sewa mobil untuk bisa keliling ke tempat-tempat wisata dia bilang mahal.. giliran cuma harus bayar 130 ribu rupiah untuk menonton pertunjukkan angklung dia bilang juga mahal!  huuuuh..maunya apa sih orang yang satu ini.  Mau jalan-jalan ke Indonesia tapi tidak mau keluar uang.   

Akhirnya aku putuskan untuk mengantarnya kembali ke hotel, dan membiarkan dia memutuskan untuk jalan-jalan sendirian sesuai dengan apa yang diingankannya.  Sebel.  Tapi tetap saja aku harus menemani dia pergi ke Jakarta besok.  Dan siap-siap untuk dongkol lagi..




Friday, April 15, 2011

Romantisme Alam

Buat kencan makin bermakna lewat kepedulian pada lingkungan.
·       
  •   Lupakan Fast Food.  Kali ini ajak si dia menikmati lezatnya makanan yang terbuat dari bahan organic.  Apalagi, sekarang sudah banyak restoran yang menyediakan makanan sehat.  Ya, baik untuk lingkungan dan kesehatan Anda!
  • Cari hadiah yang kreatif.  Momen valentine biasanya disertai dengan memberikan hadiah pada si dia, keluarga atau sahabat.  Daripada membeli, kenapa tidak buat sendiri? Cokelat atau scrapbook, mungkin?  Pasti akan terasa jauh lebih special!
  • Tinggalkan mobil Anda di garasi.  Kejutkan si dia dengan memilih tempat kencan yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki.  Menikmati waktu santai berdua tak perlu dirusak oleh kemacetan di jalan, kan? Atau ingin mencoba bersepeda di kota tua?
  • Anda dan si dia bosan dengan aktivitas yang itu-itu saja?  Nah buktikan, kecintaan pada alam dengan ikut berpartisipasi di kegiatan untuk lingkungan.  Misalnya menanam pohon, atau membersihkan laut dari  sampah plastic.  Siapa tahu ini bisa mengurangi kejenuhan dalam hubungan.

Pupuklah Jiwamu Dengan Musik

  • Setelah keheningan, yang paling dekat dengan mengekspresikan yang tak terekspresikan adalah musik.
  • musik mempengaruhi tubuh, yang pada gilirannya mempengaruhi pikiran dan jiwa.  Musik telah lama dihubungkan dengan ruh.  Musik sakral dari kebudayaan lain menggugah kita meskipun kita belum pernah mendengar sebelumnya.  Suara senandung Gregorian serta senandung Tibet mengusik perasaan kita dari dunia yang sakral.
  • Musik membuat kita rileks.  Sama halnya kau bisa membaca literatur rohaniah setiap harinya, dengarkanlah musik harmonis setiap harinya untuk menghalau stress, memulihkan semangatmu, dan mengangkat suasana hatimu.
  • Musik menyembuhkan kita.  Mendengarkan musik yang damai menurunkan detak jantung, mengurangi stress dan ketakutan, serta meningkatkan relaksasi.

Sendu

Aku mungkin munafik, lain di mulut lain dihati.  Tapi aku tidak mau peduli pada apa kata orang lain mengenai aku, yang jelas aku bersyukur dapat lepas dari sebuah hubungan yang tidak baik.  Aku masih mampu memegang prinsip ku meski harus mengecewakan orang yang aku cintai.

Aku harap suatu hari nanti dia mengerti betapa aku sayang, peduli dan mencintai dia lebih dari aku cinta diriku sendiri.  Meskipun aku tidak bisa bersamanya, i hope one day he realize how much i love him.  Bagiku cinta itu adalah menjaga, peduli, melindungi, dan memberi.  Aku tidak harus selalu memanjakan keinginannya, yang tidak baik dan jelas salah.  Aku melindungi dirinya dari dosa dan karma buruk.  Mungkin ia belum sadar apa yang dia perbuat itu tidak baik.  Itulah sebabnya aku menjauh dari nya supaya kami berdua tidak terlibat lebih jauh ke dalam dosa.  

Aku tidak mau ambil pusing pada ucapan-ucapan kemarahannya.  Aku mengerti..Aku tetap sayang, cinta, dan merindukannya selalu. Doaku yang terbaik untuk dia dan kebahagiaannya.  Amiin..
I love you sayang..





Thursday, April 14, 2011

Let Me Show

Materi Hanyalah Sebuah Pepesan Kosong

 Kali ini ada sebuah cerita atau kalau boleh dibilang sebuah gosip bloggers. Aku senang memperhatikan kehidupan orang lain, dan ceritanya ada seorang tetangga yang memiliki mobil empat, rumahnya bagus, dan hartanya pun banyak.  Semua terlihat sempurna pokoknya seperti a perfect family, tapi jika dilihat dari dalam, keluarga ini cukup memiliki sebuah kehidupan yang aneh menurutku.  Sebagai perbandingan di kehidupan kami, meskipun kami hidup berkecukupan namun kami tidak pelit dengan kebutuhan-kebutuhan hidup paling primer seperti pakaian, makanan dan hal-hal lain yang penting bagi kelangsungan hidup sebuah rumah tangga. 

Tapi tidak dengan keluarga ini padahal mereka memiliki anak-anak yang semuanya berpendidikan, meskipun demikian kehidupan di dalam rumah mereka terlihat serba "irit".  Mereka tidak peduli bila air galon dirumah sudah kosong, dan agak enggan untuk membeli refillnya. Sampai-sampai pembantunya tidak bisa minum! Bukan hanya itu saja, sang ibu pemilik rumah pun tidak pernah memasak?  Pembantu rumah tangga mereka disuruh memakan makanan sisa kemarin yang ada di lemari pendingin!  Bukan main..

Informasi seperti ini aku dapatkan dari pembantu rumah tangga yang bekerja untuk tetangga kami.  Cerita ini sungguh membuatku mengernyitkan dahi juga.  Bagaimana tidak, dari luar keluarga ini begitu hebat dan sempurna. Tapi kok begitu ya caranya berumah tangga? Bukan hanya keluarga ini saja yang membuatku heran.  Ada lagi contoh keluarga kaya lainnya, dimana si ibu rumah tangga ini hanya masak makanan untuk serumah dengan porsi yang serba irit alias sedikit sekali. Hingga tamu yang menginap dirumah mereka terpaksa menahan lapar jika menginap di rumah mereka.  

Dari dua contoh di atas, aku semakin bingung dengan pola pikir orang lain yang suka menumpuk hartanya, tapi tidak mau menikmati hasil jerih payah mereka.  Untuk apa mereka bekerja keras tapi, tidak menikmatinya? Uang boleh disimpan, tapi bukankah akan lebih baik lagi jika itu bermanfaat untuk kualitas kehidupan mereka juga bukan? Masa sih sampai tega membiarkan pembantu rumah tangga mereka kelaparan dan kehausan? Bukankah itu tidak normal? Yang wajar-wajar saja lah dalam mengatur keuangan.  Jangan terlalu pelit juga.  Toh seluruh harta itu tidak akan bisa dibawa ke liang lahat bukan?

Sisi yang ingin aku lihat kali ini adalah banyaknya orang kaya yang ternyata pelit.  Materi itu sebenarnya hanya sebuah pepesan kosong, ia bisa membeli kebahagiaan tapi bukan kebahagiaan sejati yang bertahan lama.  Kebahagiaan itu adalah jika kita bisa memanfaatkan materi untuk kualitas kehidupan kita yang lebih baik mentally, physically, and spiritually.  Jadi, seharusnya manusia bukan bekerja untuk diperbudak oleh materi.  Yang benar adalah bekerja untuk kehidupan. Tidak akan pernah cukup bekerja untuk menumpuk materi, yang ada adalah rasa tamak ingin lebih dan lebih lagi.  Hingga segala macam cara pun dilakukan meskipun harus dengan cara curang, korupsi, dan lain-lain.  Dimana letak kebaikannya?
 
Tapi..yaa..namanya juga manusia, setiap keluarga atau individu itu adalah unik.  Jadi, ini hanya sebagai bahan pelajaran kehidupan saja

Thursday, April 7, 2011

Mematahkan Mitos Pria Mengenai Perempuan Pembaca CSM

Saya ingin mematahkan mitos para pria yang membenci perempuan yang suka membaca majalah Cosmopolitan.  Konon menurut mereka, salah satu perempuan yang harus dihindari pria adalah yang suka membaca majalah ini!  Alasannya menurut menurut mereka, wanita kategori ini pasti doyan belanja dan menganut gaya hidup yang glamour!  It is ridiculous isn't it?  Kok bisa ya ada pria yang berpendapat demikian? Memangnya semua perempuan harus tampil glamour seperti yang ada di majalah itu?  Salah besar bung!  Kita menyukai majalah ini, karena inspirasinya saja.  

Saya ingatkan ya bloggers..Tidak semua perempuan pembaca majalah Csm itu shoppaholic, dan punya glamour life style lho!  Buktinya saya pecinta berat majalah ini, tapi nggak berarti saya shoppaholic tuh!  Saya adalah pembaca majalah yang pandai, bukan trend minded, or brand minded seperti yang para pria tuduhkan.  Inspirasi mode pakaian boleh kita jadikan acuan tapi bukan berarti saya harus membeli sepatu Manolo Blahnik yang harganya jutaan, atau tas brand asli yang harganya selangit.  Bukan karena tidak bisa membeli, tapi kalaupun bisa..sayang uangnya!  Untuk apa sih membeli tas atau sepatu dengan harga yang sama dengan gaji sebulan?  haduh..nggak deh..

Jadi sebenarnya sebel juga dengernya kalo ada tudingan seperti itu ke perempuan yang suka membaca majalah ini.  Karena, ya kok segitu bodohnya pikiran itu.  Biasanya pria seperti itu adalah pria yang memang insecure sama dirinya sendiri alias memang tidak mampu, huh kasian deh..

Buat saya pribadi untuk stylist itu tidak perlu kok bermewah-mewah, kita juga bisa look glamour dengan barang-barang yang harganya sensible.  Tinggal bagaimana cara seseorang membawa diri saja kok.
Membaca majalah itu bukan berarti kita seratus persen terpengaruh oleh apa yang ada didalamnya, tapi kita juga mengambil informasi penting dari isinya.  Dan meskipun majalah yang satu ini sangat mengedepankan lifestyle yang hedonis dan juga feminist, bukan berarti saya juga identik dengan kehidupan yang seperti itu. Bagiku informasi apa pun itu penting, tapi aku juga punya prinsip dan pemahaman sendiri mengenai sesuatu hal.  Bukan sekedar ikut-ikutan.

Makanya sebel banget deh..dengan komentar-komentar pria yang kurang pendidikan itu.  iih..