Friday, March 9, 2012

Jaman Edan

Ada sebuah ramalan Jawa seperti ini, "Jamannya jaman edan, yen ora edan ora keduman, nanging sing ora edan iku luwih becik sadoyono".  Yang artinya seperti ini, " Jamannya jaman gila, yang tidak gila tidak akan kebagian, tapi yang tidak gila itu adalah yang paling baik segalanya".  

Sepertinya ramalan ini berlaku untuk jaman kita sekarang ini ya Bloggers.  Dimana semuanya serba chaotic, alias chaos, edan, dan gila!  Kita semua sudah tahu kan Bloggers kalau dunia kita ini sedang carut marut perekonomiannya.  Nggak di Eropa, di USA dan seluruh belahan penjuru dunia termasuk Indonesia.  Efek domino dari perekonomian dunia yang berimbas kepada negara-negara Asia juga.  

Di Indonesia sendiri harga Bahan Bakar Minyak saja akan mengalami kenaikan, dan sudah pasti kaitannya akan terjadi inflasi.  Harga-harga bahan pangan pokok akan naik.  Yang paling menyedihkan dari dampaknya adalah rakyat kecil yang tak mampu.  Untuk orang-orang yang bergaji Rp. 20 jutaan keatas sih mungkin tidak begitu berpengaruh dengan keadaan seperti ini.  Tapi untuk orang-orang kecil bagaimana? huff..saya sendiri saja yang berpenghasilan Rp. 9 juta perbulan sudah merasa berat, apalagi yang berpendapatan dua juta kebawah ya? hadeuh..

Meskipun mereka berteriak-teriak demo agar kenaikan BBM ini ditunda,  ya mau bagaimana lagi jika ini adalah prinsip ekonomi yang mau tidak mau harus terjadi!  Yang mungkin bisa kita lakukan adalah "berpikir".  Memeras otak kita bagaimana cara menyiasati kenaikan harga ini?

Kalau saya pribadi, lahan di kebun, saya garap kembali menjadi lahan sayur-sayuran Bloggers.  Kita tanam lagi biji-bijian seperti tomat, cabai rawit, cabai merah, dan sayur-sayuran. Untuk yang tidak punya lahan luas, masih bisa kok..buat saja sistim pot bertumpuk atau pake boks sepatu untuk menanam cabai dan tomat.  Yang penting adalah putar otak.  Be creative.

Bagaimana caranya mengganti bahan bakar minyak? saya dengar sudah banyak tuh energi alternatif yang dibuat dari air, kantong plastik, dan juga pupuk kandang sapi.  Jadi bagaimana caranya untuk bisa beralih ke energi alternatif tersebut? Itu tergantung dari pemerintah.  Harusnya mereka bisa mensupport supaya energi alternatif itu bisa diproduksi skala besar untuk kepentingan rakyat miskin.

Saya mengerti sekali bagaimana perasaan orang-orang kecil menghadapi cobaan ini. Mereka pasti panik!  Seandainya saja pemerintah mau memikirkan dengan bijaksana cara-cara lain untuk membantu rakyatnya.  Jangan hanya bisa memikirkan larangan rok mini yang tidak penting.  Dalih..dalih..dan dalih..

Yah..semoga saja Allah membantu rakyat kecil yang harus menghadapi cobaan ini. 

No comments:

Post a Comment