Tuesday, March 6, 2012

Bersabar Terhadap Anak

Aku punya waktu agak santai hari ini untuk menulis tentang pikiranku ke dalam blog kesayanganku ini. Akhir-akhir ini, kesabaranku sebagai seorang ibu sedang diuji oleh anakku.  Entah karena apa ia seringkali rewel, dan kadang marah-marah tidak puguh kepadaku dihadapan ibu-ibu lain disekolahnya, Ia juga tidak fokus dikelas, dan agak malas-malasan untuk mengerjakan pekerjaan rumah. 

Tapi aku sadar, sebagai single parent itu memang tidak mudah. Butuh kesabaran ekstra dalam menghandle anak, karena peran kedua orang tua, yaitu ayah dan ibu hanya dipegang langsung semuanya olehku, sendirian.  Makanya, ini adalah sebuah a 'wake up calls' untukku pribadi, agar lebih fokus pada anakku.  Bukannya selama ini aku tidak fokus, memang agak kurang fokus karena disebabkan oleh stressfulness, dan kondisi tubuh yang kurang fit.  

Terkadang aku harus terus mengingatkan diriku sendiri untuk selalu bisa mengontrol diri apabila anakku sedang bertingkah ekstra "caper" alias cari perhatian.  Huff..kadang aku terus berdoa semoga saja aku bisa bersabar demi dia.  Untuk saat ini caraku menanganinya adalah dengan mengajaknya berkomunikasi dengan cara yang berbeda. Aku biasakan diriku belajar mengambil nafas dalam-dalam sebelum memulai berkomunikasi dengannya agar aku dapat berbicara dengan tenang terhadapnya. 

Teman-temanku selalu berusaha membuatku tenang dengan mengatakan, "ya namanya juga anak laki-laki"  tapi, aku benar-benar peduli. Solusiku saat ini, adalah menaruh perhatianku kepada kebutuhannya seperti kedekatan emosional, komunikasi, dan membuatkan jadwal-jadwal untuknya dengan sistem upah dan hukuman.  Sistem upah dan hukuman ini atau istilah inggrisnya reward and punishment board ini, adalah tabel yang dibuat sedemikian rupa berupa tasks atau tugas-tugas rutin harian anak beserta tanggung jawab yang harus dia lakukan, dimulai dari bangun pagi, hingga ia tidur dimalam hari.

Sewaktu kami (Aku dan Darren) berdiskusi tentang pembuatan tabel reward n punishment ini, anakku menyambutnya dengan positif.  Mungkin, karena kaitannya dengan uang jajan yang harus dia dapatkan dengan cara menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.   Aku belum bisa melihat apakah kiranya hal ini akan efektif dalam mendidiknya menjadi anak yang disiplin? InsyaAllah bisa. Tapi ini juga bagian dari komitmenku untuk tegas terhadap apa yang tertera disana. 

Tabel ini masih sederhana sekali. Tugas-tugas yang aku buat, hanya sekedarnya saja sesuai dengan usia dia saat ini.  Nanti dengan bertambahnya umur, tugas seperti ini juga akan bertambah, misalnya seperti membantuku memasak, atau menyiram tanaman dan sebagainya hehehe..:)) Oh ya, sepertinya masih ada hal-hal prinsip lain yang harus ditambahkan di list ini. "The Rules" that he should obey..hmm..contohnya, memasukkan pakaian kotor ke dalam keranjang cucian, tidak boleh berkata-kata kasar dan sebagainya. Ya seperti itulah! So..perlu di edit lagi nih tabelnya agar lebih lengkap dan jelas.  Gimana..? :)



No comments:

Post a Comment