Monday, December 20, 2010

Cita-cita dan Impian Seorang Wanita


Belajarlah hingga ke negeri China..sama artinya dengan kejarlah cita-citamu hingga kelangit.  Tapi apa benar seorang wanita bisa mengejar impiannya hingga ke langit tertinggi bila ia sudah menikah? Tiap orang punya pendapatnya sendiri mengenai impian-impiannya.  Tapi menurutku, dan juga menurut kaidah Islam yang kutahu, Seorang wanita ditakdirkan sama kedudukannya dalam hal cita-cita, amal dan ibadahnya.  Adalah suatu keharusan bagi seorang wanita khususnya yang masih lajang untuk mengejar cita-citanya setinggi langit, seperti sekolah, dan bekerja.  Tetapi jika ia sudah menikah, bukan tidak boleh mengejar impian tapi menurutku seorang wanita menikah sebaiknya menyesuaikan impiannya dengan kenyataan. 

Seorang wanita yang menikah berarti ia telah bertanggung jawab bukan hanya terhadap dirinya sendiri, tapi juga suami dan anak-anaknya. Menurutku, seorang istri tidak boleh lagi mementingkan dirinya sendiri, dia harus mempertimbangkan perasaan orang-orang yang disayanginya.  Ia tidak boleh meninggalkan anak serta suaminya jauh dari rumah, karena ia adalah jantung dari rumah tangganya.  Mungkin karena saya seorang yang simple, dan berpikiran konvensional.  Untuk seorang ibu dan istri, ada hal lain dimana dia bisa mengalihkan ambisinya untuk ego yang terlalu berlebihan.  Jika ia memikirkan kebahagiaan, bukankah sebaiknya ia memikirkan kebahagiaan rumah tangganya? Jika ia memikirkan materi, bukankah dengan penghasilan dirinya dan suaminya sudah cukup? Kepuasan batin apa yang ia cari?  Untukku pribadi, semua itu sudah lebih dari cukup..punya suami yang baik, anak yang manis, karir yang baik, dan rumah tangga yang baik.  Kebahagiaan yang sempurna menurutku.

Jika seorang wanita terlalu berambisi demi egonya sehingga ia harus meninggalkan seorang suami dan anaknya, menurutku hal itu sangat tidak masuk akal.  Tapi kembali lagi pada kehidupan mereka.  Tiap wanita berbeda-beda..tapi, kesimpulannya adalah bahwa jika sudah menikah impian mulia seorang wanita adalah rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warahma..rumah tangga yang serba berkecukupan, sehat dan bahagia. Aku kembalikan kepada pribadi wanita itu masing-masing, hanya dialah yang tahu yang terbaik untuk dirinya dan keluarganya.

Ini cuma pendapatku lhoo..

No comments:

Post a Comment