Friday, April 29, 2011

Blackened Tilapia With Butter Carrots

Ingredients
Directions
  1. Fill a large pot with 1 inch of water and fit with a steamer basket; bring the water to a boil. Place the carrots in the basket, cover, and steam until tender, 6 to 8 minutes; drain and toss with the butter, oregano, and ½ teaspoon salt.
  2. Meanwhile, rub the tilapia with the blackening seasoning. Heat the oil in a large nonstick skillet over medium-high heat. Cook in batches until cooked through, 2 to 3 minutes per side, adding more oil to the pan if necessary. Serve with the carrots and corn bread.
By Kristen Evans Dittami,  May 2011

Roasted Potatoe Lemon


Ingredients
Directions
  1. Heat oven to 450° F. On a rimmed baking sheet, toss the potatoes and lemon with the oil, ¾ teaspoon salt, and ¼ teaspoon pepper.
  2. Roast, tossing once, until tender, 25 to 35 minutes. Toss with the dill before serving.
By Charlyne Mattox,  April 2011

Thursday, April 28, 2011

Pasanganmu Cermin Dari Siapa Dirimu.

Ketika kita jatuh cinta, ada saat-saat dimana kita menemukan kelemahan-kelemahan diri kita dalam berinteraksi dengan pasangan.  Kita menemukan, bahwa ternyata kita ini sebuah individu yang berbeda dengannya.  Kita menjadi semakin terbuka mengenai siapa diri kita sebenarnya.  Misalkan, suatu hari kita menyadari bahwa sebagai “saya” ternyata saya adalah seseorang yang indecisive, atau peragu.  Kita secara sadar menyadarinya dari problema yang kita hadapi terhadap pasangan kita.  Bukan rahasia lagi, bahwa pasangan berperan sebagai cermin.  Ia secara tidak sadar merefleksikan bagaimana diri kita dan apa konsekuensinya.    

Sebagai seseorang yang indecisive ini, ternyata dari setiap konflik yang terjadi dengan pasangan saya, saya menyadari bahwa ternyata pria yang menjadi pasangan saya ternyata juga memiliki sifat yang sama! Jika saya menyadarinya, pada akhirnya saya bisa menerima dia sebagai mana dia adanya dan bahkan mungkin mentertawakan segala kebodohan yang telah kami lakukan.  Adakalanya ketika sebuah permasalahan muncul, saya mendapati pasangan saya mengkritik kelemahan saya, padahal setelah dipikir-pikir, ternyata dia sendiri pun sifatnya sama seperti yang dia katakan mengenai saya.  Dan saya hanya tertawa sendiri.

Dan saya juga mengamati ternyata, tingkah laku pasangan kita lama-lama juga bisa saling menular.  Pasangan itu saling belajar melihat karakter satu dengan yang lainnya dan akhirnya menjadi serupa seperti pinang di belah dua. Contohnya, jika kita merasa diri kita membosankan padahal sesungguhnya yang terjadi adalah karena pasangan kita yang membosankan. Hal tersebut membuat kita menjadi bosan juga pada diri kita sendiri.   

Apalagi untuk pasangan yang sudah lama menikah bertahun-tahun, pasti mereka memiliki karakter yang menjadi mirip pasangannya, seperti sebuah pertukaran sifat.  Contohnya, jika suaminya berkarakter angkuh dan suka pamer, sementara yang tadinya sang istri adalah seorang yang rendah hati, karena bertahun-tahun hidup dengan sifat suaminya yang suka pamer, lama kelamaan sang istri mulai memperlihatkan sifat suaminya terhadap orang lain, jadi lebih suka pamer juga hehehe..lucu ya..

Bukti ini aku lihat sendiri lho di lingkungan sekitar ku.  Pengaruh-pengaruh baik dan buruk seseorang pasti akan di adaptasikan juga oleh pasangannya seiring dengan waktu.  Coba yuk buktikan..

Wednesday, April 27, 2011

Cryspy Chicken and Garlicky Collard

 Ingredients
Directions
  1. Heat oven to 400° F. In a large bowl, toss the chicken and mustard to coat.
  2. In a separate bowl, mix the cereal, 1 tablespoon of the oil, and 1/4 teaspoon each salt and pepper. Coat the chicken with the cereal mixture and bake on a baking sheet until golden and cooked through, 45 to 50 minutes.
  3. Meanwhile, cook the collards in a large pot of boiling salted water until tender, about 10 minutes. Drain, rinse, and squeeze out the excess water.
  4. Heat the remaining oil in a skillet over medium heat. Add the garlic, collards, and 1/4 teaspoon each salt and pepper. Cook for 2 to 3 minutes. Serve with the chicken and lemon.
By Sara Quessenberry and Kate Merker,  February 2009

Tuesday, April 26, 2011

Langit Tanpa Bintang

Aku ingin sekali berjalan ke luar rumah malam ini untuk menghirup udara malam yang sejuk.  Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya sambil memandang ke langit gelap yang mendung tanpa satu bintangpun terlihat. Begitu tenang dan damai, tak kulihat seorang pun di luar sana hanya lampu-lampu rumah di bawah sana yang menyerupai kunang-kunang.

Aku memanjatkan doa di dalam hati, mengenai keinginan serta harapan-harapan juga memohon padaNya untuk memberikan aku pertolongan dan ampunanNya. Aku berdiam di sana sambil membayangkan cahaya kasihnya turun dan mengalir ke dalam tubuhku.  Aku memintaNya untuk memberikan sinar kasihnya ke dalam diri ku agar aku lebih kuat dan positif selalu.  Aku senang sekali bisa melakukan hal ini di luar rumah khususnya di malam hari seusai shalat Isya.  Hatiku menjadi lebih tenang dan otakku terasa ringan.

Aku kembali duduk di teras depan rumahku dan merenung sejenak.  Aku merenungi semua yang ada di dalam pikiranku mengenai semua hal.  Aku memikirkan seseorang yang aku cintai, mengenai kesalahan-kesalahan dan kebodohan-kebodohan yang pernah aku lakukan, danlain sebagainya.  Cukup lama aku duduk di sana, hingga aku mengantuk dan memutuskan untuk menulis hal ini di sini saat ini.

Aku cukup relaks untuk siap beranjak tidur sekarang dan berharap dapat tidur dengan nyenyak. Good night..

Curried Egg Salad Sandwich

Ingredients
  • large eggs
  • 1/3 cup mayonnaise
  • 1 teaspoon curry powder
  • 1 tablespoon chopped fresh chives
  • kosher salt and black pepper
  • 4 slices pumpernickel bread
  • large leaves Bibb lettuce
  • potato chips, for serving
Directions
  1. Place the eggs in a saucepan and add enough water to cover. Bring to a boil, cover, remove from heat, and let sit for 12 minutes. Rinse the eggs under cold water, peel, and coarsely chop.
  2. In a medium bowl, combine the mayonnaise and curry powder. Fold in the eggs and chives; season with ½ teaspoon salt and ¼ teaspoon pepper. Dividing evenly, top each slice of bread with lettuce, then the egg salad. Serve with the chips.
By Dawn Perry,  April 2011

Monday, April 25, 2011

Secret For Being Poised, Graceful, and Absolutely Fabulous By Audrey Hepburn

For attractive lips, Speak words of kindness

For lovely eyes, seek out the good in people

For a slim figure, share your food with the hungry

For beautiful hair, let a child run his/her finger through it once a day.

For poise, walk with the knowledge you’ll never walk down.

People, even more than things, have to be restored, renewed, revived, reclaimed, and redeemed, never throw out anybody.

Remember, if you ever need a helping hand.  You’ll find one at the end of your arms as you grow older, you will discover that you have two hands, one for helping yourself, the other for helping others.

The beauty of a woman is not the clothes she wears, the figure that she carries, or the way she combs her hair.  The beauty of a woman must be seen from in her eyes, because that is the doorway to her heart, the place where love resides.

The beauty of a woman is not in a facial mole, but true beauty in a woman is reflected in her soul.  It is the caring that she lovingly gives, the passion that she shows, and the beauty of a woman with passing years- all grows!

Pasrah Seperti Tumbuhan

Siang ini Bandung diliputi awan gelap disertai hujan lebat, aku menghibur diriku dengan berdiri di depan jendela rumahku yang besar, memandang keluar sambil mengamati hujan yang mengguyur bumi dengan kabut yang mengelilingi pegunungan disekitarnya.  Aku melihat ke arah tamanku dimana disana tanaman-tanamanku berwarna hijau, seperti sedang bergembira mendapatkan air dari langit sebagai sumber kehidupan mereka dari yang Kuasa.  

Ah..Seandainya saja aku bisa seperti tanaman-tanaman itu. Pasrah, dan tidak pernah mengeluh meski panas menyengat dan daun mereka menjadi layu karenanya.  Mereka hanya bergantung seratus persen pada Allah yang memberi rezeki dan kemurahanNya untuk menurunkan hujan bagi kelangsungan hidup mereka. Tanaman itu benar-benar akan mati jika tidak ada hujan.  Dan ternyata Allah memang Maha Adil, ketika matahari menyengat selama berhari-hari tanpa tanda-tanda adanya hujan akan turun, dan tumbuh-tumbuhan menjadi semakin layu, lalu Ia turunkan hujan.  Dalam beberapa saat saja, tumbuhan tersebut kembali segar dan berwarna hijau cerah seperti sedang bersyukur. 

Kenapa manusia yang sudah diberi banyak kenikmatan masih saja mengeluh? Aku jadi malu sendiri, bahwa manusia punya rasa takut yang besar.  Rasa takut tidak bisa makan..Padahal, Allah sudah menjamin setiap mahluk dengan rezekinya masing-masing.  Aku ada rezekinya, anakku juga ada rezekinya sendiri..Selalu akan ada bantuanNya dengan cara apa pun.  Begitu juga dengan tumbuhan, mereka pasti akan hidup jika Allah masih berkehendak demikian.  Semuanya akan baik-baik saja..let it be..for tomorrow is another day.  The sorrow will be gone and happiness will come soon, and in every death there will be a birth.

Jangan bersedih lagi ya buu..everything will be alright.. 






Undanglah Malaikat Kedalam Kehidupanmu.

 Mungkin kau bertanya dimanakah malaikatmu.  Malaikat itu mungkin ada didepanmu.  Sahabatmu yang terbaik mungkin saja seorang malaikat yang diutus kepadamu oleh Allah.

Undanglah seorang malaikat ke dalam kehidupanmu dan biarlah ia membimbingmu menuju keselamatan.  carilah pesan malaikatmu melalui indera batinmu.  Para malaikat menyentuh kita melalui tulisan, meditasi, kebaikan hati orang tak dikenal, atau kata-kata hikmat yang diucapkan seorang teman.

Setelah berjumpa dengan malaikatmu, janganlah berdiam diri saja.  'Bisa menjadi malaikat siapakah aku hari ini?' Berikanlah hadiah kejutan kepada seorang anak, kunjungilah seorang sanak saudara yang sakit, berilah pujian kepada seseorang, atau teleponlah seorang teman yang sedang kesulitan.




Sunday, April 24, 2011

Berdebat Dengan Orang Yang Sulit

Paling kesal berdebat dengan orang bule yang berpikiran sempit.  Contohnya adalah ketika teman Italiaku itu membicarakan mengenai lelucon-lelucon yang dia lihat di Youtube mengenai betapa buruknya Islam dimata mereka.  Mereka mentertawakan cara-cara orang islam yang melakukan shalat, dan sebagainya.  Tidak hanya itu, dia juga menggunakan kata-kata diskriminasi atau membodoh-bodohi orang-orang muslim. Apa dia lupa dia berbicara dengan siapa?

Aku ini adalah orang yang sangat sensitif sekali.  Apabila ada orang yang menyinggung perasaanku apalagi jika dia berbicara mengenai agamaku dengan cara yang buruk, wah..aku bisa menjadi  tersinggung sekali! dan akhirnya aku ngotot berdebat dengan dia mengenai banyak hal tentang agama Islam.  Mulai dari penjelasan paling sederhana mengenai konsep keTuhanan, sampai prinsip-prinsip dasar islam. Yang bikin aku tambah kesal, sudah dijelaskan panjang lebar, bukannya berusaha direnungi dan dipikirkan, tapi dia malah sibuk dengan analisa-analisanya sendiri mengenai agama, yang dia bilang "doesn't make sense" rasanya aku pingin banget teriak ke dia, well..aku memang berbicara dengan nada ketus kepadanya, "the only one who doesn't make sense is you, who thinks with your own thoughts and doesn't want to find any other answer from different point of view or sources for example books, the Bible or even the Holy Qur'an itself!" 

Susah juga memang berbicara dengan mereka yang memang bodoh! bodoh dalam arti kata, seseorang yang tidak mau berusaha membuka pikirannya untuk belajar mengenai hal-hal yang belum dia ketahui secara pasti. Orang yang sibuk menganalisa sesuatu menurut pikirannya sendiri adalah orang yang bodoh.  Dan dengan bangga mengatakan bahwa diri mereka pintar sama seperti seorang scientist.  Pintar? Aku jadi ingat ayat-ayat yang ada didalam kitab suci Al-Qur'an yang mengatakan kurang lebih sebagai berikut, mereka sudah tertutup mata hatinya, dan hanya Allah yang dapat membuka mata hati mereka jika Ia berkehendak. Seperti itulah kira-kira artinya. 

Jadi meskipun mulutku berbusa berusaha menjelaskan dengan bahasa Inggris sekalipun, bila orang tersebut tidak mau belajar atau bahkan berusaha untuk mendengar dan memahami pendapat seseorang,  pada akhirnya kita hanya membuang-buang energi dan waktu saja.  Dan orang yang sulit seperti itu adalah orang-orang yang bodoh.  Benar-benar berbeda prinsip!  Aku bukannya merasa diriku orang yang pintar, tapi setidaknya aku berusaha belajar mencari tahu, mendengar pendapat orang lain, dan meresapi serta berusaha mencari referensi lain dari berbagai macam sumber.




Belajar Dari Bibi..

Dari aku masih kecil hingga setua ini aku selalu menghargai si bibi atau nama panggilan dari pembantu rumah tanggaku.  Bagaimana tidak menghargai, yang mengurus kami ketika orang tua kami berangkat kerja hingga sampai dirumah pukul tujuh malam siapa lagi kalau bukan mereka? Mereka yang menggantikan posisi orang tua dirumah ketika orang tua kami tidak ada, mereka juga yang menjaga kami serta mengurus kami dirumah.  

Semuanya memang tidak ada yang sempurna, tapi sejauh ini mereka adalah wanita-wanita yang baik, jujur, penuh welas asih, serta sabar.   Seumur-umur aku menjadi anak majikan, ataupun majikan istilah kasarnya aku belum pernah dan jangan sampai yah kehilangan kesabaran terhadap mereka.  Tidak pernah sedikitpun aku menghardik mereka atau mencaci maki mereka.  Terkadang aku suka bingung jika melihat di koran-koran mengenai nasib pembantu yang bisa dilukai dan diperlakukan kasar oleh majikannya.  Mengapa harus seperti itu?  Memangnya kita ini siapa?  Apakah mentang-mentang kita bisa menggaji mereka lantas kita bisa memperlakukan mereka dengan cara yang tidak manusiawi?  Ingat bu, mereka juga sama-sama manusia, jaman sekarang nggak ada istilah budak yaa..saling respek bisa nggak sih? Nggak ada yang sempurna di dunia ini kita lagi belajar begitu juga mereka..

Begitu pula denganku, aku juga belajar dari bibiku yang sekarang..bibi Darsih namanya, ia orangnya baiiik banget, orangnya penuh ketulusan, dia care banget sama kami semua, caranya memikirkan hal-hal yang kecil tentang rumah kami, membantu kami dengan ikhlas, rajin, dan kerjanya pun bersih sekali.  Begitu simpatik..betul-betul wanita yang keibuan.  cara memasaknya pun enak.  Dia sangat perhatian sekali padaku, mungkin dia bisa memahami kondisiku, sehingga dia sangat membantuku.  Bibi ini lembut sekali hatinya.

Pokoknya aku kagum banget sama bi darsih ini.  Aku diam-diam belajar dari semua yang bibi darsih lakukan.  Hebat deh bibi.. Jadi, kesimpulanku tolonglah hargai pembantu-pembantu anda.  Ingatlah mereka juga manusia yang punya perasaan.  Tidak perlu menggunakan kata-kata kasar terhadap mereka, mereka justru akan lebih respek pada kita jika kita menegur mereka dengan cara yang baik.  Kita semua sama dimata Tuhan YME.  Nggak ada gunanya kita meremehkan mereka, toh anda juga yang akan rugi jika ditinggal oleh mereka, iyakaan?  Siapa yang akan membersihkan rumah, mencuci baju, merawat anak kalian jika kalian tidak ada dirumah..repooot deeehh..emang enak!  Think twice before you do harm to them okay!



Wanita Itu Adalah Aku..

Pagi ini air mata berkubang di pelupuk mataku.  Aku menyadari bahwa aku ini adalah seorang wanita yang sangat miskin.  Aku membuka lemari es di dapur tetapi aku hanya mendapati sepotong roti yang tersisa untuk sarapan putraku Darren, dan menyadari bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat aku makan pagi ini untuk sarapan.  

Aku merasa sedih sekali sampai harus merasakan kepahitan seperti ini, dimana aku benar-benar tidak berdaya sama sekali.  Sudah tiga bulan lebih aku tidak punya pemasukan apapun, tidak ada pendapatan, atau uang yang tersisa.  Aku bingung dan resah memutar otak untuk mencari jalan keluar. Aku sadar bahwa aku sungguh-sungguh tidak memiliki apapun selain badanku dan anakku.  Aku berusaha menelaah kembali kehidupan seperti apa yang pernah aku alami.  Dosa besar apa yang pernah aku lakukan yang sekiranya menjadi halangan bagi kesuksesanku? 

Tapi inilah aku..Aku menerima siapa diriku dengan semua keadaanku.  Aku merasa bahwa tidak ada seorang pun yang mampu menolong, memahami dan mengerti aku selain diriku dan Allah Tuhanku.  Aku selalu rindu padaNya untuk selalu ingin dapat lebih dekat lagi denganNya agar aku senantiasa tenang dan damai. Aku hanya bergantung padaNya saja, dan pasrah pada semua kehendakNya.  

Aku sedang dan akan selalu belajar untuk mengatasi semua emosi dan pikiran-pikiranku.  Aku harus kembali fokus pada diriku sendiri dan bukan pada kesalahan orang lain.  Selama ini aku menyimpan rasa marahku pada orang-orang yang pernah menyakiti aku.  Dan itu menjadikan diriku sebagai seorang yang sangat sensitif dan defensif.  Rasa percaya diriku sangat kecil, dan aku tidak mau orang lain menyakiti aku lagi. Sekarang aku berusaha belajar untuk memaafkan..meskipun aku masih tidak tahu bagaimana cara memaafkan mereka. 

Belajar mengurai benang kusut ini dengan menerima diriku dengan ikhlas dan ridho.  This is me..this is who I am, and I love myself and accept myself with the best traits and all the flaws i had. Belajar memaafkan..Ini adalah hal yang sulit tapi akan kucoba dengan cara yang paling sederhana dengan hanya memaafkan.  Belajar untuk tidak mengambil hati apa yang orang lain katakan atau bagaimana cara mereka mengatakan apapun mengenai diriku.  Jika memang mereka menghina, menyepelekan aku dan lain sebagainya, bagiku itu urusan mereka sendiri.  Allah maha melihat apa yang dilakukan seseorang, sadar atau tidak mereka menyakiti hati seseorang.  Yang terpenting bagiku adalah, aku tidak mau menjadi orang seperti itu.  Aku akan berusaha selalu menjaga mulutku, dan tindak tandukku supaya tidak menyakiti hati orang lain.  

Belajar untuk bergantung pada Allah dan sepenuh hati percaya pada pertolonganNya semata.  Belajar memberi..meskipun tidak punya uang untuk aku amalkan kepada orang lain yang membutuhkan, InsyaAllah aku akan memberi seluruh hati, kasih sayang, pikiran, dan dukungan untuk orang lain yang juga sama menderitanya seperti aku. Belajar untuk hidup sendiri, membesarkan anak sendiri.

Meskipun aku dan Allah Maha tahu bahwa aku tidak sanggup hidup sendiri di dunia ini tanpa seorang pasangan, tapi aku berusaha menjalaninya dengan sabar, semoga aku dapat terus bertahan dengan segala  rasa sepi, dan gelapnya kehidupan sendiri. Berharap Allah mengasihani aku dan membisikkan ke dalam hati seseorang untuk mau mengasihi aku seperti Dia mengasihi aku, menyayangi aku dan putraku seperti Dia mengasihi kami berdua, melindungi dan memberi nafkah seperti Dia yang selalu menjadi The Provider for every human Amin.

Hikmah yang aku dapat dari kesulitan ini adalah, Allah sedang membuka mata hatiku..Melihat bahwa kita diberi kekurangan harta agar kita bisa melihat sisi lain yang lebih mulia, yakni keimanan manusia padaNya.  Jika aku diberi kekuasaan berupa harta, mungkin aku akan lupa padaNya.  Sangatlah sulit bagi seorang manusia yang sudah diberi nikmat yang berlimpah untuk totally kembali kepada Allah.  Dan Allah maha tahu mengenai siapa aku.  Mungkin aku orang yang arogan by nature, sehingga Allah memberi aku kehidupan seperti ini untuk membuatku tunduk menjadi seorang wanita yang bersahaja.  

Menundukkan semua ego dan semua keinginan-keinginanku akan kenikmatan duniawi semata, seperti ingin kaya, cantik physically, pandai, terhormat, disukai banyak orang, dan sebagainya.  Yang menurutNya aku harus menerima diriku sendiri sesuai dengan kenyataan yang ada dan hidup menjadi diriku sendiri saja.   Bukan persetujuan orang lain yang aku harapkan, melainkah hanya ridhoNya semata yang paling penting. 

Baiklah, kini aku telah mendapatkan jawaban mengapa aku harus menjalani kehidupan seperti ini, harus menahan lapar di pagi hari, dan berusaha untuk lebih kreatif lagi dalam menjalani hari demi hari. Maksudku lebih kreatif adalah, bagaimana cara aku melakukan sesuatu untuk membuat diri sendiri bahagia di tengah kehidupan yang serba terbatas, tanpa uang.  Apa yang harus aku lakukan sebagai seorang ibu, supaya anakku juga tidak ikut stress dengan keadaan seperti ini? Biarkan aku mencari jawabannya segera.  

Ya Allah..alhamdulillah Engkau telah memberi secercah pencerahan kepada hambamu ini.  Engkau memang Maha Bijaksana, Maha Pengasih dan Penyayang, Engkaulah Maha Pelipur laraku..Aku mencintaiMu Ya Allah Tuhanku yang Maha Mulia. Engkaulah cahaya suci penerang jalanku.  Subhanallah..
Terima kasih Tuhan.

Saturday, April 23, 2011

Mini Market Impianku

Jadi teringat sama mimpiku tadi malam..ceritanya aku punya sebuah mini market, tiba-tiba ada seorang remaja pria yang sedang mencuri didalam tokoku.  Dia tertangkap basah oleh ku, lalu aku memperhatikan wajahnya yang masih muda dan sangat manis.  Aku bertanya padanya siapa nama kamu? dia menjawab dengan sebuah nama dengan huruf D depannya, lalu aku kembali berkata padanya, mengapa kamu mencuri?  Kemudian pria muda ini menunjukkan isi tasnya yang tidak aku ingat apa sebenarnya benda yang ada di dalam tas tersebut.  Lalu aku membiarkan dia (laki-laki) pergi.  

Aku tidak mengerti apa sebenarnya makna di balik mimpi ini, tapi jauh di lubuk hati, aku memang ingin sekali punya usaha sendiri seperti sebuah mini market.  Dari dulu aku ingin sekali punya usaha kecil-kecilan seperti ini.  Aku jadi teringat pernah mengumpulkan brosur-brosur franchise yang dua minggu lalu aku ambil di sebuah pameran franchise.  Salah satunya ada mengenai penawaran tentang franchise indomaret dan Alfamart.  Tapi modalnya besar sekali.  Seandainya saja, aku punya backing orang yang mau mensupportku dengan modalnya hehe..mimpi kali yee..embeerr!

Mungkin mimpi hanya sekedar mimpi, aku tidak tahu apakah mimpi itu bisa menjadi kenyataan atau tidak.  Jika dipikir secara rasional sih dari mana aku bisa mempunyai modal sebesar itu? Meskipun aku dapat mengajukan kredit pinjaman modal usaha dari bank, tapi persyaratannya  pasti tidak mudah. Huff..semoga saja Tuhan mengabulkan mimpi-mimpiku ini.  Tidak ada yang mustahil untukNya bukan?




Little Angel In The Train


Ada cerita baru yang menguatkan keyakinan ku pada teori yang mengatakan bahwa Anak kecil tertarik pada sesuatu yang indah atau cantik. Hari Kamis yang lalu aku melakukan perjalanan ke Bandung dengan menggunakan kereta api dari Jakarta.  Di dalam perjalanan, di depanku ada ibu-ibu yang membawa dua orang anaknya yang masih kecil-kecil, yang paling besar adalah gadis kecil berusia dua tahunan, dan yang paling muda masih bayi kira-kira usianya 5 bulan. Ibu ini di temani oleh dua orang baby sitter yang membantunya menangani putri-putri kecilnya.  

Aku duduk sambil termenung menunggu waktu keberangkatan kereta api yang masih lama.  Tiba-tiba aku lagi diperhatikan oleh seseorang, dan aku melihat dari balik kursi didepanku sedang mengintip si gadis  kecil yang lucu itu ke arahku.  Tadinya dia hanya melihatku tanpa ekspresi sama sekali.  Lalu aku tersenyum padanya, sambil melambai ke arahnya dan berkata "haiii".  Gadis cilik itu malu dan kemudian duduk kembali dengan manis di kursinya.  Beberapa menit kemudian, gadis cilik itu mengintip lagi dari balik kursinya, kali ini dengan senyuman yang lebaar sekali.  Lebih menyerupai sebuah seringai lucu ke arahku.  Senang sekali rasanya melihat seringai anak-anak, hatiku yang pilu menjadi cerah seketika.  Aku kembali tersenyum dan melambai-lambaikan tanganku kearahnya. 

Aku merasa bahwa Allah sedang menghibur hatiku saat itu, bagi ku gadis cilik itu adalah malaikat yang Dia kirim untuk membuat diriku tersenyum di tengah duka nestapa yang sedang aku rasakan.  Bless you little child for given me such a joy like your sweet smile..

Nasi Goreng Arab

Aku suka sekali nasi goreng arab. Nasi goreng arab ini, bukan nasi goreng yang benar-benar berasal dari negara arab.  Hanya namanya saja.  Sebenarnya cara membuatnya sederhana sekali, cukup dengan bumbu rendang instan Indofood, di tambah dengan beberapa potong sosis, telur atau jagung manis kaleng di campur beserta dengan nasi dingin.  Masak hingga semua bumbunya tercampur rata. Dijamin enaaak banget..pedas, kenyul-kenyul karena sosisnya, pokoknya mantab deh..