Monday, March 11, 2013

Why Do I Have To Marry Oneday Mom?

Hari Minggu kemarin saya dan Darren asyik berbincang-bincang di kamarnya.  Sambil membantunya merapikan meja belajar, anak saya bertanya tentang tahapan-tahapan pertumbuhannya kelak.  Ia bertanya jika ia telah lulus dari taman kanak-kanak kemana dia akan bersekolah.  Saya menjelaskan tahap demi tahap penjelasan bahwa dia akan beranjak menjadi seorang laki-laki kecil ketika ia sudah duduk di bangku Sekolah Dasar.  Kemudian saya lanjutkan bahwa dia akan meneruskan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu SMP, SMU, dan kuliah menjadi seorang mahasiswa.  

Darren masih melanjutkan pertanyaan-pertanyaannya seperti jika ia sudah kuliah apakah pelajarannya susah, apakah dia masih akan mengenakan seragam dan sebagainya.  Hingga ia bertanya apalagi yang dia akan lakukan jika sudah selesai kuliah.  Saya jawab, bahwa dia akan mencari pekerjaan dan mewujudkan mimpi-mimpinya hingga akhirnya menikah dan punya anak bla..bla..bla..

Ketika dia bertanya, "mengapa aku harus menikah?" Lalu saya jawablah dengan jawaban yang paling mudah dulu seperti ini, "Supaya kamu tidak kesepian sayang".  Lalu saya jabarkan lagi lebih luas bahwa dengan menikah, dia akan memiliki keturunannya.  Sampai saya memberi jawaban yang bodoh hanya sekedar bercanda maksudnya.  Saya katakan, jika dia sudah menikah dia tidak akan sendiri bila mamanya suatu saat meninggal.  Tiba-tiba anakku terdiam dan saya mendengar dia terisak menangis..

Dia menangis bloggers..saya heran apa yang membuatnya menangis.  Saya mendekatinya sambil bertanya, "kok Darren menangis?"  saya penasaran dan mencoba membuat dia mau terbuka pada saya apa yang membuat dia menangis.  Lalu dia dengan lirih berkata.."aku tidak mau menikah jika sudah besar"  lalu saya bertanya, "kenapa kok ngomongnya seperti itu?" Jawabannya.."Aku nggak mau mama meninggal".  Aduh..sedih hati saya mendengarnya.  Aku salah..aku salah..

Saya peluk Darren dalam-dalam sambil mencoba menjelaskan, dan menghiburnya bahwa tentu saja mamanya suatu saat akan pergi meninggalkan dia, tapi nanti ketika mamanya sudah tua dan menjadi seorang nenek. Saya jelaskan padanya bahwa setiap manusia pasti akan meninggal, dan bla..bla bla saya jelaskan itulah mengapa suatu saat nanti dia harus menikah.  Supaya dia tidak sendirian.  

Huff yah..memang pertanyaan-pertanyaan seperti pasti akan ditanyakan oleh anak-anak kita dan kita harus siap dengan jawaban-jawaban yang bisa dia terima.  Sekarang anak saya menjadi lebih nurut sejak perbincangan itu.  Mungkin dia berpikir untuk tidak taken for grantend his mommy ever again:) I love you Darren no matter what you do..no matter who you are..Mommy will always love you.

No comments:

Post a Comment