Ini ada artikel yang cukup inspiring untukku yang punya anak laki-laki. Aku perhatikan anakku Darren sudah mulai kritis lho. Aku terkadang tidak suka dengan cara berbicaranya yang suka ceplas ceplos seenaknya. Aku sadar ini tidak baik. Untuk hal-hal tertentu tingkat kesopanan sudah baik. Seperti mengucapkan terima kasih, minta izin. Tetapi, ada saat-saat dia suka berbicara kasar dengan pembantu kami. Aku sungguh tidak mengerti darimana dia bisa berbicara seperti itu. Dirumah aku atau keluarga yang lain tidak pernah berbicara kasar terhadap siapapun termasuk dengan pembantu. Setelah aku pikir-pikir ini pasti karena sering melihat sinetron di televisi. Artikel ini sedikit memberi inspirasi untukku.
Caraku mengatasi sikap Darren ini biasanya, aku menyuruh dia meminta maaf dengan orang yang bersangkutan. Kemudian aku mengatakan padanya untuk berbicara dengan sopan. Aku memberi contoh untuk menggunakan kalimat yang baik apabila ia ingin meminta bantuan pembantu kami. Aku paling tidak suka jika dia bermain dengan anak-anak dari lingkungan tetangga bawah sana. Sebab anak-anak itu selalu berbicara dengan nada yang kasar, berisik dan nakal.
Tapi sebuah dilema juga bagiku jika melihat anakku sedih tidak boleh bermain. Tapi jika dibiarkan anak-anak itu akan membawa pengaruh yang kurang baik untukknya. Ya sudah akhirnya aku harus sering-sering mengingatkan padanya supaya bersikap baik dan sopan. Fuuhh..sebenarnya ini tantangan berat buatku dalam membesarkan Darren. Berulang kali aku mengingatkan diriku sendiri untuk selalu fokus pada pendidikannya. At least akulah contoh yang bisa dia lihat didepan mata. Jadi aku mengusahakan diriku sebagai panutan yang baik dimatanya.
No comments:
Post a Comment