Anakku mengikuti lomba Adzan yang diselenggarakan pihak sekolah. Alhamdulillah meski belum bagus, dia sudah mampu melafazkan urutannya dengan benar:) Aku bangga padanya. Ia sudah berani tampil dimuka umum untuk yang pertama kalinya. Aku tahu bahwa untuk naik keatas panggung dibutuhkan rasa percaya diri yang besar, dan anakku naik ke atas sana dengan rasa antusiasnya. Ada lho anak-anak yang ciut sebelum tampil. Demam panggung istilahnya. Bahkan ada yang menangis karena rasa gugup mereka. Itulah yang membuatku merasa bangga pada anakku. Dia sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kegelisahan atau demam panggung itu. He just sit there nicely, calmly, and patiently waiting his turn to do it. So proud of him..:)
Showing posts with label kids. Show all posts
Showing posts with label kids. Show all posts
Tuesday, June 18, 2013
Sunday, June 16, 2013
It's Time To Open The Piggybank
"Mah kita buka ya celengannya..?!" Hmmh..Darren, sudah tak sabar ya kepingin membuka seluruh tabunganmu selama ini? Yaahh..baiklah nak, lebih baik dipindah ketabunganmu yang di bank saja yaa..Lumayan semakin banyak. Besok kita beli celengan baru lagi ya..:)
Ih..begini nih kalo sudah tak sabar kepingin bongkar celengan
Kira-kira berapa banyak ya uang tabunganmu sayang?
Jadi akuntan cilik asisten mama..;)
Monday, May 20, 2013
Cita-Citaku..
Hihihi lucu sekali membaca karya mengarang anakku Darren.. Kebetulan sekali pihak sekolah menempelkan karya anak-anak ini di dinding sekolah, jadi kami orang tua si anak dapat melihat hasil karya mereka. Ini nih cerita anakku dan beberapa orang teman-temannya.
Anakku mau menjadi pembalap katanya:)
Dejan cerita tentang kegiatannya hari minggu bersama mama..
Yang ini panjang juga ceritanya cerdas!
Gambarnya keren, meski tulisannya tak sekeren gambarnya hehehe..cita-citanya jadi professor tapi kok ironman ya ahahaha..ada ada aja anak-anak.
Yang ini cewek namanya Naya bercerita tentang kegiatannya hari minggu di kebun binatang.
Nah and the winner is.. This one! hehehe..paling lucu, cita-citanya mau menjadi seorang ustad katanya hihihi:))
Saturday, April 27, 2013
Ready To The Next Level:)
Sebentar lagi selesai sudah
masa-masa bermainmu di Taman Kanak-kanak ya..Sudah siapkah kamu untuk
melanjutkan ke jenjang selanjutnya anakku? Mama selalu mendoakanmu
semoga kamu tumbuh menjadi anak yang mandiri dan semakin soleh di awal
langkahmu ke Sekolah Dasar. Ini mama sengaja mendokumentasikan
kegiatan-kegiatanmu di sekolah.
Ayo dong lebih rapih lagi next time..
Oke awannya dari kapas ya?;)
Kamu sudah siap untuk masuk SD nak! Good job!
Monday, April 8, 2013
Wednesday, March 27, 2013
Mendaur Ulang Yuk!
Proyek lain kami (saya dan anak saya) dari mendaur ulang adalah bahan-bahan yang berasal dari kaleng-kaleng bekas susu, sardin, atau makanan kaleng lain yang disulap menjadi tempat stationary seperti ballpoint dan pinsil-pinsil. Gunakan kertas kado bekas, atau cat sesuai dengan kreatifitas kita. Lumayankan..
Paper Toilet Monsters
Lagi senang-senangnya mendaur ulang bekas-bekas perlengkapan rumah tangga sekaligus mengasah kreatifitas anak seperti ini. Monster dari kertas roll tissue yang sudah habis, kumpulkan hias dengan guntingan kertas berwarna dan tempel sesuai imajinasi anak. Ini dia hasil karya anak saya..:)
Rrrawwrr..hohoho..I am mr. monster..
Meja belajarmu yang acak-acakan..
Yang ini nggak jelas dia monster apa..katanya sih ini mr.planctonnya spongebob squarepants:) It more looks like monster berhidung merah yang sedang senyum..ahahah..:))
Kayaknya harus punya rak khusus untuk memajang hasil karyanya. Gimana?
Hey hoo..mr monster got new fellas..
Sunday, March 24, 2013
His First Pet
Yes it's Sunday again! Waktunya belanja murah di pasar Punclut, Bandung! Kali ini anakku pulang membawa dua ekor ikan emas. Tapi sayang, baru saja ditaruh di fountain kami, ikan pasangannya tiba-tiba hilang dimakan kucing..Jadi, si chiki (nama yang Darren beri) kesepian deh. Ya sudahlah nak, yuk kita pindahkan di tempat yang lebih aman. Gimana kalau di meja belajarmu sayang? Yah..belajarlah untuk menyayangi hewan piaraanmu Darren! Jangan lupa selalu beri dia makan ya. Ini adalah hewan peliharaan pertama yang dia miliki bloggers. Ini adalah caraku mengajari dia tanggung jawab, sekaligus mengasah rasa welas asih kepada mahluk hidup. Mari kita lihat apakah ikan ini bisa bertahan lama? Semoga..:)
Wednesday, March 20, 2013
Robot Tooth Paste Box
Monday, March 11, 2013
Why Do I Have To Marry Oneday Mom?
Hari Minggu kemarin saya dan Darren asyik berbincang-bincang di kamarnya. Sambil membantunya merapikan meja belajar, anak saya bertanya tentang tahapan-tahapan pertumbuhannya kelak. Ia bertanya jika ia telah lulus dari taman kanak-kanak kemana dia akan bersekolah. Saya menjelaskan tahap demi tahap penjelasan bahwa dia akan beranjak menjadi seorang laki-laki kecil ketika ia sudah duduk di bangku Sekolah Dasar. Kemudian saya lanjutkan bahwa dia akan meneruskan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu SMP, SMU, dan kuliah menjadi seorang mahasiswa.
Darren masih melanjutkan pertanyaan-pertanyaannya seperti jika ia sudah kuliah apakah pelajarannya susah, apakah dia masih akan mengenakan seragam dan sebagainya. Hingga ia bertanya apalagi yang dia akan lakukan jika sudah selesai kuliah. Saya jawab, bahwa dia akan mencari pekerjaan dan mewujudkan mimpi-mimpinya hingga akhirnya menikah dan punya anak bla..bla..bla..
Ketika dia bertanya, "mengapa aku harus menikah?" Lalu saya jawablah dengan jawaban yang paling mudah dulu seperti ini, "Supaya kamu tidak kesepian sayang". Lalu saya jabarkan lagi lebih luas bahwa dengan menikah, dia akan memiliki keturunannya. Sampai saya memberi jawaban yang bodoh hanya sekedar bercanda maksudnya. Saya katakan, jika dia sudah menikah dia tidak akan sendiri bila mamanya suatu saat meninggal. Tiba-tiba anakku terdiam dan saya mendengar dia terisak menangis..
Dia menangis bloggers..saya heran apa yang membuatnya menangis. Saya mendekatinya sambil bertanya, "kok Darren menangis?" saya penasaran dan mencoba membuat dia mau terbuka pada saya apa yang membuat dia menangis. Lalu dia dengan lirih berkata.."aku tidak mau menikah jika sudah besar" lalu saya bertanya, "kenapa kok ngomongnya seperti itu?" Jawabannya.."Aku nggak mau mama meninggal". Aduh..sedih hati saya mendengarnya. Aku salah..aku salah..
Saya peluk Darren dalam-dalam sambil mencoba menjelaskan, dan menghiburnya bahwa tentu saja mamanya suatu saat akan pergi meninggalkan dia, tapi nanti ketika mamanya sudah tua dan menjadi seorang nenek. Saya jelaskan padanya bahwa setiap manusia pasti akan meninggal, dan bla..bla bla saya jelaskan itulah mengapa suatu saat nanti dia harus menikah. Supaya dia tidak sendirian.
Huff yah..memang pertanyaan-pertanyaan seperti pasti akan ditanyakan oleh anak-anak kita dan kita harus siap dengan jawaban-jawaban yang bisa dia terima. Sekarang anak saya menjadi lebih nurut sejak perbincangan itu. Mungkin dia berpikir untuk tidak taken for grantend his mommy ever again:) I love you Darren no matter what you do..no matter who you are..Mommy will always love you.
Saturday, March 9, 2013
Menggunting Dan Menempel
Friday, March 8, 2013
Belajar Membuat Lampion
Saturday, February 16, 2013
Thursday, January 31, 2013
Makan Bersama Itu Fun!
Hari Rabu adalah hari makan bersama disekolah. Pihak sekolah sengaja menata makanan yang tersaji dengan cara prasmanan dengan maksud agar anak-anak belajar mandiri dengan mengambil dan memilih makanannya sendiri-sendiri. Kali ini pihak sekolah menyediakan menu nasi uduk beserta pelengkapnya. Hmm..ngintip yuk!
Tuh..tuh..yang lagi sibuk siapa tuh..
Haa..jangan kebanyakan nasinya, takut yang lain belum kebagian nak..
Ouu..cuma nasi dan dadar to'? hadeeh..pilah pilih kamu akh..
Tuh yang ngantri panjang kan? Lapar ya habis olahraga?
Mari makaan! Jangan lupa ya berdoa sebelum makannya..:)
Tuesday, January 29, 2013
Who's That Girl, Boy?
Tak terasa sudah enam tahun lebih sebulan usia anak saya Darren. Dia semakin tumbuh dan dewasa. Ada sebagian dari dirinya yang terkadang membuat saya terkejut atau surprised dengan polah tingkahnya. Untuk anak seusia Darren, dia sudah mulai menunjukkan ketertarikannya dengan lawan jenis atau teman wanitanya. Yah mungkin sebagian dari kita pasti akan khawatir atau bertanya-tanya, kok masih kecil sudah tahu menyukai lawan jenis? Kalau untuk saya pribadi sih, hal itu wajar saja. Karena dulu saya sendiri pun diusianya juga sudah mulai menyukai lawan jenis sewaktu saya masih sekolah di taman kanak-kanak.
Dulu sewaktu TK saya pernah tertarik dengan teman saya yang bernama Toni. Bagi saya dulu Toni itu adalah anak laki-laki yang cukup manis. Cara berpakaiannya rapih, dan rambutnya selalu diklimis ke kiri menyerupai bapak-bapak hehehe..Nah begitupun dengan anakku. Bagaimana saya bisa tahu ketika anak saya menyukai teman perempuannya? Well..suatu hari ketika saya mengantarkan Darren sekolah di pagi hari, saya melihat bunga-bunga liar yang cantik di tepi jalan yang kami lewati. Saya berkata padanya, "Darren, lihat! banyak bunga warna-warni tuh, cantik ya.." Tadinya anak saya hanya acuh tak acuh saja ketika saya berbicara. Tapi kemudian dia bereaksi, "Oh iya..tunggu dulu mah!" Kemudian dia berlari-lari kecil mengambil sekuntum bunga berwarna ungu di tepi jalan yang baru saja kita lewati.
Sambil senyum-senyum dia berkata, "Hehehe buat Salsabila" katanya. What?? Itu yang saya pikirkan. Who is Salsabila? Dia berkata, "Temanku disekolah". Saat itu aku hanya bisa menggelengkan kepala. Anak sekarang cepat sekali dewasanya. Tapi sebagai orang tua, bagiku pribadi tidak ada masalah dengan perkembangan anak saya yang mulai menyukai teman wanitanya. Saya menghargai anak saya seperti seorang dewasa. Saya tahu anak saya juga memiliki pendapat, perasaan, dan nalurinya sendiri, dan saya respek akan hal itu. Saya tidak mau menjadi orang tua yang otoriter, tidak membolehkan ini atau itu. Bahwa mungkin pendapat orang tua lain akan berpikir, "Anak saya tidak boleh berpacaran sebelum kuliah" atau pendapat lain yang sebagainya, tapi tidak bagi saya. Anak itu harus dihargai sama seperti kita ingin dihargai oleh orang tua kita dulu, dan bagi saya membiarkan dia berekspresi dengan cara yang positif itu baik.
Saya ingin anak saya tumbuh percaya diri. Karena kepercayaan diri anak itu menentukan masa depannya. Saya ini termasuk manusia yang pemalu, mungkin karena dulu saya tidak dibiarkan mengekspresikan diri sendiri secara bebas. Orang tua saya banyak melarang ini, melarang itu, tidak boleh begini, tidak boleh begitu yang akhirnya yah beginilah saya yang sekarang. Makanya terhadap Darren, saya biarkan dia tumbuh menjadi dirinya sendiri saja. Saya bisa melihat anak saya cukup bahagia, dia banyak tersenyum dan alhamdulillah mandiri dan positif.
Ternyata dengan dia diperbolehkan menjadi dirinya sendiri, dia belajar menggunakan nalurinya sebagai seorang anak laki-laki yang sudah 'tahu' kodratnya. Saya perhatikan dia sering memberi barang-barang miliknya untuk si gadis kesukaannya itu;). Padahal terus terang saja bloggers, saya tidak pernah mengajari apapun tentang memberi kepada seorang wanita. See..itu tandanya naluri kelaki-lakiannya berfungsi dengan baik. Saya biarkan saja dia memberi sesuka hatinya benda-benda seperti bunga, pinsilnya, makanan kesukaannya untuk gadis bernama Salsa itu:-) Ya biarlah dia belajar menjadi seorang gentlemen. Bukankah kodrat seorang pria itu adalah the provider?;)
Oya ngomong-ngomong saya juga agak curious tentang tipe gadis seperti apa yang disukai anak saya? Naah..padahal nih, saya juga punya kriteria sendiri tentang gadis yang seperti apa yang menurut saya cantik. Ada seorang gadis cantik disekolahnya yang bernama Sabrina. Menurut saya gadis ini cantik, kulitnya putih, perawakannya tinggi, rambutnya ikal seperti boneka, dan matanya yang lucu seperti kancil dan berbulu mata lentik. Ah..pokoknya cantik lah. Sewaktu anak saya menyebut nama Salsa, saya pikir gadis cantik yang saya suka itulah yang ditaksir Darren. Tapi, setelah saya tahu siapa cewek kecil yang namanya Salsa itu, saya cukup surprise juga. Bahwa ternyata gadis yang disukai anak saya ini adalah seorang gadis yang sangat sederhana. Wajahnya biasa saja, tubuhnya kurus, kulitnya kuning langsat, rambutnya lurus, dan cara berpakaiannya..uhm..maaf nggak banget deh:).
Salsa ini anak dari orang tua yang sederhana, dan saya kenal mamanya. Tapi jangan salah bloggers, Salsa ini ternyata adalah gadis yang rajin disekolah, kalem, dan tidak banyak bicara. Dia sangat fokus belajar, sudah diajarkan mengaji oleh orang tuanya, dan anak perempuan yang pengertian, serta tahu diri. Wah..ternyata anak saya ini sudah pintar menilai mana yang paling 'the best' for him hihihi..Anak saya pintar juga ya. Dia tidak melihat fisik seorang gadis, tapi menilai kepribadiannya..That's my boy!:-)
Saya pernah bertanya tentang pendapatnya mengenai Salsa kepada Darren, "Apa sih yang kamu suka dari Salsa?" Jawabannya, "Salsa itu nggak cerewet kaya si Nina, aku nggak suka sama yang cerewet!" "Lagian, Salsa itu pintar, dan kurus lagi" Waa?? Dia bilang 'kurus'? Ahahaha..Boys will be boys..Nggak yang tua, nggak yang masih kecil, definisi cantik bagi laki-laki adalah yang kurus alias langsing.
Eh tapi disekolahnya, Darren itu memang banyak disukai oleh teman-teman perempuannya lho. Saya suka geli melihat sekelompok gadis-gadis kecil yang memanggil anak saya sambil tersenyum tersipu-sipu, "Darren.." Ouaaa..hahaha..Saya hanya tersenyum ketika melihat mereka seperti itu. Sementara anak saya hanya diam dan cuek saja ketika dipanggil oleh teman-temannya. Sebenarnya saya tidak suka juga sih melihat sikap Darren yang cuek seperti itu, maka saya tegurlah dia, "Darren kalau disapa teman tuh harusnya menjawab dong, jangan diam saja" kataku. "Malu mamah" kata anak saya.
Saya hanya berusaha bersikap positif saja terhadap anak. Biarlah anak belajar sendiri, mengembangkan dirinya selama itu positif dan baik. Toh dengan menyukai lawan jenisnya, dia menjadi termotivasi untuk menjadi a better person. Saya selalu menyebut nama Salsa sebagai contoh yang baik, supaya dia juga mau termotivasi untuk menjadi orang yang baik seperti gadis yang disukainya itu. Saya selalu mengatakan, 'Salsa itu dirumahnya suka mengaji lho..", atau "Salsa itu dirumah suka bantuin mamanya lho". Jika saya sudah menyebut nama Salsa sebagai perumpamaan, dia langsung berubah menjadi lebih baik tindak tanduknya. Darren jadi lebih mandiri, sudah mau membersihkan dirinya sendiri, sudah bisa mandi sendiri tanpa disuruh, dan menjadi lebih giat belajar. Alhamdulillah..
Peran saya sebagai orang tua ya cukup mengamati saja, selama masih dalam taraf yang wajar buat saya nothing's wrong. Sayalah yang pegang kendali bila semua berjalan tidak semestinya. Ambil sisi positif dari kejutan-kejutan perkembangan anak kita, yang terpenting adalah 'kita'nya harus menjadi contoh yang baik buat anak-anak kita. Saya ingin dia tumbuh menjadi seorang pria yang soleh, a good men, a good person, a good husband, and a good leader, InsyaAllah.
Yah setiap anak itu unik, beda-beda sifat dan karakternya. Makanya jangan suka membanding-bandingkan antara anak kita dengan anak orang lain, karena setiap anak punya kelebihannya masing-masing. I'm proud of my son, like you are proud of your's.
Monday, December 31, 2012
Belajar Mengirim SMS
Anakku Darren sedang belajar menggunakan handphone saudara-saudara. Dia sedang belajar mengirim pesan singkat atau sms dengan kami, mama, om, tante, dan juga eyangnya. Dia bangga sekali diberi sebuah handphone oleh omnya, dan dia menyebutnya BB hehehe..Ya sudahlah, biar dia berandai-andai dengan handphone-nya sendiri.
Yang membuat aku takjub, ketika dia benar-benar bisa menulis pesannya dan mengirimkannya ke nomor saya sendiri! Wow..itu suatu kemajuan anakku..Ternyata dia belajar segala sesuatunya dengan cepat. Terima kasih berkat om Rakanya..
Saturday, December 29, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)