Essay di blog ini mengenai Menikahi Janda benar-benar bagus, si penulis dengan rendah hati memaparkan pendapatnya mengenai problema yang dihadapi wanita seperti aku. Jujur aku terharu membacanya, merasa bahwa ternyata ada orang yang bisa memahami dan memandang positif kedudukan wanita tak bersuami.
Sebutan janda itu sendiri bagiku terdengar jelek. Apakah tidak ada bahasa indonesia lain yang bisa menggantikan kata-kata itu untuk sebutan wanita bercerai atau wanita ditinggal mati suami? Adakah bahasa yang lebih sopan untuk mengganti sebutan "janda" ini? Dan mengapa janda itu di samaratakan dengan golongan wanita-wanita yang harus dihindari? Tidak semua janda itu genit atau gatal! Sama sekali tidak adil menilai dan memandang rendah kaum wanita tak bersuami dengan cara-cara negatif seperti yang ada di mata masyarakat sekarang ini. Semoga link ini ikut membantu bloggers lain membuka mata mengenai kenyataan pahit para janda. Menikahi Janda..Mengapa Tidak?
No comments:
Post a Comment