Monday, April 22, 2013

A Converter Story

Ini adalah sebuah link yang dikutip dari Facebook, Enlightening Your Soul.  Sebuah kabar gembira tentang seorang islamophobe yang convert menjadi seorang muslim. Subhanallah..Semoga menjadi sebuah oasis bagi kaum muslimin.

MADINAH – Former Dutch Islamophobe and a former leading member of far-right Dutch politician Geert Wilders’ party Arnoud Van Doorn visited the Prophet’s Mosque in Madinah to pray and say sorry for becoming part of a blasphemous film.

Doorn was among the Freedom Party leaders who produced the blasphemous film, Fitna. Last month he reverted to Islam after an extensive study about the religion and the Prophet (peace be upon him).

He said that the worldwide outrage against the film made him study about the Prophet (pbuh) and that eventually led to his conversion.

He headed for Makkah to perform Umrah after meeting the two imams of the Prophet’s Mosque, Sheikh Ali Al-Hudaifi and Sheikh Salah Al-Badar, who enlightened him on how to lead the life of a good Muslim and confront challenges facing Islam in the West.

A member of the Dutch parliament and The Hague City Council, Doorn announced his decision to accept Islam on his Twitter profile. He also posted a tweet in Arabic declaring that “there is no god but Allah and Muhammad is his Prophet.”

At first, other users took the news as a joke. After all, an active supporter of a notorious Dutch hater of Islam, Wilders, he repeatedly approved Islamophobic statements and public actions, and personally participated in them.

But Doorn, who now serves as a regional adviser at the City Hall in The Hague, personally confirmed his decision to practice Islam in an official letter to the city mayor.

Most recently, the politician filed a formal application to the mayor of the city to allow him to perform prayers obligatory for Muslims during his working hours.

“I can understand people are skeptic, especially that it is unexpected for many of them,” Doorn told Al-Jazeera English satellite channel.

“This is a very big decision, which I have not taken lightly.”

“In my own close circle people have known that I have been actively researching the Qur’an, Hadith, Sunnah and other writings for almost a year now,” he said.

“In addition, I have had numerous conversations with Muslims about the religion.”

Driven by his party’s anti-Islam discourse, Doorn decided to dig in for the truth about the religion himself.

“I have heard so many negative stories about Islam, but I am not a person who follows opinions of others without doing my own research,” he said. “Therefore, I have actually started to deepen my knowledge of Islam out of curiosity.”

The 46-year-old has continued on The Hague Council as an independent candidate since splitting from Wilders’s party. Doorn’s decision to embrace Islam has won mixed reactions in the Netherlands.

“According to some people I am a traitor, but according to most others I have actually made a very good decision,” he told Al-Jazeera.

“The reactions are generally positive and I also received quite some support via twitter.

“It feels good that people who do not know me personally have understanding of my situation and support me in my choice.”

Asked if he now regretted joining the Freedom Party, he replied: “I have learned that every experience in life has a purpose. However, with the knowledge I have today, I would have undoubtedly made a different choice.”

For the Dutch politician, finding Islam was finally guiding him to the true path in his life. “I have made mistakes in life as many others. From these mistakes I have learned a lot,” Doorn said.

“And by my conversion to Islam I have the feeling that I finally found my path. I realize that this is a new start and that I still have much to learn as well.”

Majed Al-Sugairi
Okaz/Saudi Gazette
http://www.saudigazette.com.sa//index.cfm?method=home.regcon&contentid=20130422162428

Dan Terbukalah 'Mata' ku..

Belum pernah aku merasa setenang ini di dalam hidupku.  Dulu kehidupanku seperti berada di tengah badai berteman dan berada di lingkungan orang-orang yang sulit.  Aku kelelahan dengan semua drama yang mereka ciptakan.  Dengan semua hiruk pikuk, di khianati teman, dijauhi oleh mereka yang aku anggap sahabat, dipandang sebelah mata oleh orang lain dan sebagainya.  

Sekarang aku menemukan tempatku, bersama orang-orang yang baik dan juga lembut hati.  Sebuah tempat dimana tidak ada iri dengki, tidak ada persaingan, tidak ada adu domba, dan tidak ada kepalsuan.  Aku pernah berada di lingkungan atas, dan aku merasa bukan disana tempatku, tempat dimana aku merasa kecil. Aku pun pernah berada dilingkungan bawah, tapi aku tidak juga menemukan perasaan nyaman disana, dimana aku merasa gerah.  Sampai aku menemukan tempatku yang seharusnya.  A place that warms, peaceful, and simple.  Sebuah tempat kecil yang damai, tempat dimana manusia-manusianya sudah 'tercerahkan'.  

Manusia-manusia yang telah menemukan sinarnya.  Tidak kudengar kata-kata kasar nan sombong, tidak kurasa ada ego diantaranya, tidak kudengar caci maki, tidak ada permusuhan dan tidak ada persaingan.  Disinilah tempat berkumpulnya wanita-wanita dewasa, yang telah menemukan jalan-Nya.  Yang telah diganjar oleh pengalaman-pengalaman yang membuat mereka menjadi bijaksana, rendah hati, dan saling mengingatkan ajaran-ajaran lurus.  Disinilah seharusnya aku berada.  Bersahabat dengan mereka yang sama-sama berjalan pada kebenaran.  Dan ini adalah salah satu hal yang paling aku syukuri apa yang telah Allah rahmati kepadaku.  Teman-teman yang baik, dan nyata.

Aku baru menyadari, selama ini aku diguncang prahara, dan cobaan-cobaan yang menumpahkan airmata kepedihan hanya untuk berakhir menemukan kebahagiaan.  Dan kebahagiaan ini, baru permulaan.  Aku percaya masih ada kejutan-kejutan lain yang membahagiakan yang tengah Allah persiapkan untukku.  Oleh karena itu, dear friends..

Jangan takut pada kegelapan, meski airmata dan kepedihan itu kita rasakan semuanya pasti akan berakhir.  Ketika kita berjalan di kegelapan, yakinlah kau akan sampai pada cahaya yang terang benderang.  Kau tahu apa artinya kebahagiaan? Apa itu cahaya? Yah..bahagia dan harapan itu adalah Tuhan Yang Maha Esa.  Dia lah satu-satunya yang mampu menghiburmu lebih dari manusia manapun.  Karena hanya Dia lah yang maha memberi, dan juga maha penguji.  

Jadi, sekali lagi dear friends..Jangan bergantung pada apapun selain Allah SWT.  Bergantung pada seseorang yang kau cintai, suatu saat kau akan kecewa.  Bergantung pada dunia, suatu saat itu semua kan hilang.  Bergantung pada sahabat, suatu saat mereka kan pergi.  Bergantung pada saudara, ayah dan ibu, suatu saat mereka kan berpulang.

Ketergantunganmu pada mereka hanya bersifat sementara dan tidak ada yang abadi. Temanmu palsu, kekasihmu palsu, dan kamu pernah dikelilingi manusia-manusia bertopeng senyum namun mematikan. Tapi itulah cara-Nya membuka matamu pada fatamorgana dunia. Bahwa dunia yang kita lihat ini adalah sebuah neraka, atau chandradimuka untuk membentukmu menjadi seorang yang terbuka mata batinnya. Allah hanya ingin kita sadar bahwa apa yang kita miliki di dunia hanyalah sebuah titipan.  Jadi, jangan sedih sahabatku senasib..Mari dekatkan diri kita kepada-Nya dan bersiaplah menemukan apa yang kita cari selama ini.  Believe!

Hmm..;)

Not Everything In Life Can Be Known

Stop seeking all the answers, relax, and enjoy the ride into the unknown.

Sunday, April 21, 2013

Shalatmu Ibadahmu

Menurut hadist Rasul, shalat mencegah kita dari perbuatan keji itu terbukti, benar.  Tapi pernahkah kita sadari bahwa sesungguhnya shalat itu adalah untuk melatih kita menghadapi kematian?  Ketika shalat kita diharuskan untuk khusyuk fokus menghadap Allah SWT.  Kadang ketika shalat bolehlah kita jujur, bahwa pikiran kita selalu melayang ke hal-hal duniawi dan lupa bahwa kita sedang berhadapan dengan Allah.

Padahal ketika suatu hari nanti sakaratul maut memanggil kita, kepada siapa kita kembali? Kepada Allah.  Dan manusia kebanyakan sulit untuk melepaskan keterikatannya pada dunia.  Bagi orang-orang yang pernah melihat proses seseorang melewati sakaratul maut, kita pasti sering mendengar, cerita-cerita tentang orang-orang yang meninggal dalam keadaan yang kesakitan, dan ada yang meninggal dengan mudahnya.  Kenapa? Karena bisa jadi, seseorang itu mungkin masih terikat pada keduniawian dan belum siap menghadapi ajal.  Tapi bila seseorang itu khusyuk, dia telah melatih dirinya untuk senantiasa ingat dan fokus pada pertemuannya dengan Allah pada setiap kesempatan dalam hidupnya, insyaAllah ketika menghadapi sakaratul maut dia ikhlas dan senantiasa fokus pada kepulangannya menghadap Allah. 

Yang perlu kita sadari adalah, bagaimana belajar untuk khusyuk ketika shalat lima waktu.  Bagaimana cara kita melupakan sejenak urusan duniawi dan betul-betul fokus pada percakapan kita dengan Allah SWT.  Saya pribadi lebih menyukai keheningan dan kegelapan ketika shalat.  Tidak ada bunyi apapun yang sekiranya bisa merusak konsentrasi beribadah.  Ruang yang sempit pun bisa membantu kita untuk fokus pada shalat kita.  Saya jadi teringat cara seorang kristiani beribadah.  Mereka memiliki sudut atau sebuah altar yang hanya diterangi lilin dan meja untuk berdoa.  Shalatpun juga seperti itu hanya saja perbedaannya adalah kita menghadap arah kiblat dan tidak mengenakan altar ataupun lilin dan hanya sujud diatas sajadah.

Memiliki sudut khusus dirumah atau membuat sebuah mini mushola di dalam rumah adalah ide yang bagus.  Disitu adalah tempat yang ternyaman untuk kita 'bertapa' dengan Allah.  Semua itu kita kembalikan pada setiap individu bagaimana cara mereka dalam beribadah. Semoga dengan selalu mengingat Allah, kita akan kembali kepada-Nya dengan khusnul khotimah.  Aamiin Ya Robbal aalaamin.

A Gift To The Beloved Teacher From The Bottom Of Our Hearts.

 "The dream begins with a teacher who believes in you ...who tugs and pushes and leads you to the next plateau, sometimes poking you with a sharp stick called 'truth'! "-- Dan Rather

Bulan depan tanggal 15 Mei 2013 adalah hari wisuda anakku Darren.  Dia akan melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Sekolah Dasar.  Saya ingin memberi contoh kepada anak saya untuk menghargai para guru yang telah berjasa mendidiknya dengan baik selama dua tahun hingga Ia menjadi seorang anak yang saleh dan pintar.  Caranya adalah dengan memberi sebuah bingkisan kenang-kenangan untuk masing-masing guru disekolahnya berupa sebuah tas organizer, kerudung, mukena (alat shalat), dan dua macam bros cantik.  Berhubung masing-masing guru ada yang berperan langsung dengan Darren, maka aku bedakan jenis hadiahnya.  Darren memiliki 4 orang guru disekolahnya dan satu orang guru les yang sangat baik hati.  Jadi saya menyiapkan sebanyak 5 tas bingkisan kenang-kenangan yang harus dibagikan pada saat wisuda nanti.  Aku berharap semoga hadiah ini bermanfaat bagi mereka para wanita-wanita berjasa ini.

 Jangan lihat apa yang kita beri atau berapa nilainya, tapi cinta dan niat baik dari ketulusan hati terdalam untuk menghargai.

 Sebuah tas organizer tempat menyimpan perlengkapan tulis mereka, make up, kunci dll. Sebuah kerudung, mukena, dan bros cantik.

 Tadaa! persiapan telah selesai.. Can't wait till the big day:)


Para pahlawan tanpa tanda jasa kita..Bu Dedeh, Ibu Nur, Ibu Ida, dan kepala sekolah Ibu Epon. Jasa kalian akan selalu kami kenang. - Love Darren.

The Life You Are Having Is The Life You Are Creating

Even when this seems paradoxical on the surface, - how could you ever possibly want anything but happiness, - on a deeper level, there is something in you that is making it so. To transform your life you first must understand what is keeping it the way it is.

Thursday, April 18, 2013

Rainy Day

Biar hujan, kamu tetap semangat kan? 

Mini Sewing Machine

Menemukan sebuah mini mesin jahit ini di Pasar Baru Bandung.  Alat jahit seperti stapler yang bisa dibawa kemana-mana dan sangat cute untuk hadiah untuk para ibu-ibu yang bisa menjahit.  Berapa harganya coba? Rp. 15.000,-! Cara penggunaannya persis seperti stapler untuk kertas.


God Is Everywhere

 when you look into the heavens, it is good to remember God.
But God also resides in all the creations of this Earth. Wherever you look, you are seeing a part of God. Tread gently. Speak with reverence. God is everywhere.

Karakter Preman Di Tubuh PDAM

Saya punya sebuah uneg-uneg yang mengganjal tentang Perusahaan Daerah Air Minum kita.  Jika bisa dibilang level kebencian saya pada perusahaan ini sudah dibatas 10.  Bagaimana tidak bloggers, coba Anda bayangkan jika Anda berada di posisi saya ini.  Setiap tahun saya terpaksa membayar tagihan air sebesar 21 kali lipat dari pemakaian normal.  Dan setiap tahun pula, pada bulan-bulan tertentu (khususnya menjelang puasa atau lebaran) rumah kami ditodong sebesar Rp. 2-4juta rupiah untuk pemakaian air yang volumenya sama dengan pemakaian air untuk sebuah kolam renang!  Pada normalnya pemakaian per bulan kami hanya sebesar 24m3. Ini link kasus yang sama dengan kasus kami, Kaget, Bayar PDAM 8 Kali Lipat

Jadi modus mereka seperti ini bloggers, ada seorang petugas PDAM yang mengenakan pakaian biru-biru mengenakan jaket datang kerumah.  Ketika datang dia berpura-pura melihat meteran air kita, dia terlihat membawa sebuah alat yang aneh ( dan ini mencurigakan).  Petugas ini berpura-pura memfoto jumlah volume air yang tertera pada meteran rumah kami.  Dan tiba-tiba, petugas ini mengatakan pada kami bahwa jumlah pemakaian air kami ini sebesar 440m3.  Yang artinya volume itu melonjak sebesar 21 kali lipat yang biasa kami pakai perbulannya.  Terus terang kami berang sekali pada waktu itu. Saat itu saya ingin sekali meminta orang itu memperlihatkan IDnya untuk saya foto sebagai bukti jika ini adalah sebuah cara untuk pemerasan.

Kejadian seperti ini bukan hanya sekali lho bloggers, sudah terjadi bertahun-tahun.  Dan setelah kami urus, ternyata terjadi banyak sekali modus mencurigakan di dalamnya.  Seperti sebuah birokrasi yang dibuat-buat, untuk mendapatkan uang dikalangan orang-orang dalam.  Saya punya sebuah kecurigaan bahwa PDAM memiliki sebuah alat untuk memperbesar atau mengurangi jumlah meteran air.  Dan mereka menggunakan taktik ini untuk memeras golongan-golongan perumahan yang mereka anggap 'MAMPU'.  Wong biasanya pemakaian normal kami hanya segitu mengapa tiba-tiba bisa melonjak 21 kali lipat dalam hitungan sebulan?  Aneh apa aneh? Dan yang lucunya lagi, lonjakan ini selalu terjadi pada bulan-bulan menjelang awal puasa atau lebaran!  Hebat kan?!  Modusnya terlihat jelas sekali ini adalah sebuah akal-akalan picik PDAM untuk ajang mencari 'uang' haram.

Setelah saya dan keluarga saya mencari kasus ini di Google, ternyata benar bloggers, kami menemukan banyak kasus serupa yang terjadi di Jakarta.  Dan kesimpulan kami adalah bahwa ini merupakan modus operandi PDAM untuk memeras pelanggan-pelanggan yang bisa dibohongi seperti kami.  Siapa yang mau membayar 2-4 juta setiap tahun untuk membuncitkan perut-perut mereka? Ada yang mau? Kalau ada orang yang bilang, "Ah segitu sih kecil" wah..hebat banget ya mau saja dibohongi dan diperas oleh sebuah perusahaan Air Minum yang katanya melayani masyarakat.

PDAM melayani masyarakat? Mana buktinya? Saya bisa kasih bukti pelayanan mereka itu buruk sekali.  Saya pernah memotret beberapa titik disekitar rumah kami, terdapat kebocoran-kebocoran saluran PAM.  Dan air itu dibiarkan mengalir begitu saja, padahal Rukun Warga sudah berkali-kali mengadukan hal ini pada PDAM. Dulu kami susah sekali mendapatkan aliran air, dan itu dibutuhkan waktu yang lama untuk memperbaikinya.  Itu dimana ya pertanggungjawabannya?

Sekarang keluarga saya sedang mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah ini.  Saya sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk mencari keadilan yang sebenarnya bahwa didalam tubuh perusahaan ini terdapat praktek-praktek korupsi.  Selain itu kami berusaha untuk mengunci pintu pagar rumah kami hanya mencatat pemakaian-pemakaian listrik dan air yang tertera di sebuah papan plat khusus untuk mencatat angka-angka yang tertera di meteran sehingga petugas tidak perlu sampai masuk ke halaman rumah kami untuk menghindari kecurangan-kecurangan petugas PDAM.

Ini pesan saya ya untuk para pejabat PDAM.  Pak..tumbuhkan rasa malu di dalam diri Anda. Perusahaan ini kan harusnya melayani masyarakat umum, dan kami bukan gratis untuk mendapatkan jatah air minum, tolonglah bersikap bersih dan jujur pada kami.  Kami ini cuma rakyat golongan biasa yang hanya mampu membayar sebesar apa yang kami butuhkan.  Apa kalian tidak takut mati dalam keadaan muntah darah karena memakan uang perasan orang-orang yang tidak ridha?  Kami ridha, ikhlas bila mengeluarkan uang sebesar 4 juta rupiah untuk sedekah tiap tahunnya, tapi tidak akan pernah ridha untuk mengeluarkan sejumlah itu untuk membuncitkan perut-perut Anda semua.  Takutlah pada Tuhan bapak-bapak, ibu-ibu.  

Monday, April 15, 2013

Javanesse Philosophy

Sebagai seorang keturunan Jawa, aku berusaha menilik kembali filosofi Jawa yang dipegang oleh para leluhur-leluhurku.  Menurutku filosofi Jawa ini bagi mereka yang percaya sama seperti kaidah-kaidah Islami, dan mirip dengan pemahaman-pemahaman sufisme.  Dan aku rasa sangat bagus untuk dishare sebagai bahan pembelajaran kita semua.  

DALAM berfilosofi, orang Jawa seringkali menggunakan unen-unen untuk menata hidup manusia. Makna dari ungkapan-ungkapan Jawa ini seringkali tidak dipahami oleh sebagian besar keturunan etnis Jawa di era modern ini. Maka tidak salah, jika muncul sebutan, "Wong Jowo sing ora njawani".

Filosofi Jawa dinilai sebagai hal yang kuno dan ketinggalan jaman. Padahal, filosofi leluhur tersebut berlaku terus sepanjang hidup. Warisan budaya pemikiran orang Jawa ini bahkan mampu menambah wawasan kebijaksanaan.  Berikut 10 dari sekian banyak falsafah yang menjadi pedoman hidup orang Jawa.

1. Urip Iku Urup
Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik.

2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara

Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.

3. Sura Dira Jaya Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar.

4. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha
Berjuang tanpa perlu membawa massa. Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan,kekayaan atau keturunan. Kaya tanpa didasari kebendaan.

5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan

Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri. Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.

6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman
Jangan mudah terheran-heran. Jangan mudah menyesal. Jangan mudah terkejut-kejut. Jangan mudah ngambeg, jangan manja.

7. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.

8. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka
Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah. Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.

9. Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo
Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.

10. Aja Adigang, Adigung, Adiguna
Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.

There Are Meanings Behind God's Creation..


You Can Find Meaning In The Storm

At times everyone goes through trials and tribulations. Seek out someone else in a similar situation and give them an encouragement or just a hug. Find meaning in the midst of your struggles by helping another in similar straits.

Sunday, April 14, 2013

The Loneliness A Woman Knows That Man Can Never Know

Man can never know the loneliness a woman knows. Man lies in the woman's womb only to gather strength, he nourishes himself from this fusion, and then he rises and goes into the world, into his work, into battle, into art. He is not lonely. He is busy. The memory of the swim in amniotic fluid gives him energy, completion. 
 Woman may be busy too, but she feels empty. Sensuality for her is not only a wave of pleasure in which she is bathed, and a charge of electric joy at contact with another. When man lies in her womb, she is fulfilled, each act of love a taking of man within her, an act of birth and rebirth, of child rearing and man bearing. Man lies in her womb and is reborn each time anew with a desire to act, to be. But for woman, the climax is not in the birth, but in the moment man rests inside of her.

~ Anaïs Nin

Even God Rested.

Some people relax with TV, some people relax with a book, and some people relax with friends. But when was the last time you rested by truly doing nothing? Sometimes it's necessary to simply be still and breathe.

Friday, April 12, 2013

My Favorite Application

Ada aplikasi android yang paling aku suka namanya Colournote.  Dasar sekretaris, walaupun sudah lama tidak lagi bekerja tetap saja telah terbiasa dengan Agenda atau time planning.  Nah colournote ini adalah sebuah aplikasi yang menyerupai time planner.  Kenapa aku suka ini? Karena planner ini memakai warna-warna seperti penggunaan warna stabillo sebagai penanda jenis prioritasnya.  Bagiku time planner ini sangat membantuku dalam hal mengatur jadwal-jadwal, pembuatan skala prioritas, catatan-catatan penting dan sebagainya.  Motto favoritku adalah 'Simplify your life', alias menyederhanakan hidup.  Dengan memanage waktu dan keuangan, hidup akan lebih mudah, benar kan?

Seperti ini notesnya..Warna merah untuk top priorities, kuning untuk yang harus diperhatikan, hijau untuk catatan harian dll.

Jika dibuka notesnya akan berbentuk seperti ini..Ini adalah jadwal harianku choresnya seperti ini.

Sometimes You Need To Let Go

Yes, it hurts when the things or the people we love are taken from us. Make your peace with loss. Nothing lasts forever. Like the trees in autumn, you too must learn to shed your attachments and start afresh.

Wednesday, April 10, 2013

Sotoy Lagi..

Jika dipikir-pikir lagi pada era pimpinan pak Harto dulu, bangsa kita ini dididik untuk mandiri dalam hal pangan dan pertanian.  Ingat tidak waktu kita kecil dulu, di televisi sering ada acara kelompencapir.  Petani-petani kita waktu itu pintar-pintar. Bangsa kita dulu dididik untuk swasembada pangan.  Pak Harto itu sadar sekali dengan sumber daya dan kekayaan tanah airnya.  Makanya, dia berusaha untuk menjadikan negara ini mandiri dan sejahtera diatas kekuatan dan kekayaan alam sendiri.  

Indonesia itu tanah yang subur, makanya pertanian waktu itu bagus, seingatku dulu aku tidak pernah dengar yang namanya ada impor beras. Kok sekarang malah kita mengimpor beras, dll? Bukannya mengimpor itu pertanda kita tidak bisa menghasilkan sendiri beras? Padahal tanah kita kan subur? Kenapa semua harus serba impor? Memangnya kita tidak bisa menghasilkan sumber bahan pangan dengan kualitas yang bagus?

Kemarin saya baca di twitter sumber kementrian pertanahan bilang bahwa sekarang Indonesia kekurangan lahan sawah. Loh?? Memangnya kemana semua sawah ini menghilang? Dijadikan perumahan ya? Dibangun mall kah?  Kemudian saya dengar lagi bahwa sekarang anak-anak muda sudah tidak ada yang mau menjadi petani, mereka lebih memilih ngojek? Inikah akhir jaman? Inikah yang dinamakan reformasi? Reformasi yang dulu menghancurkan semua idealisme pak Harto? Reformasi yang aku sadari adalah perusakan. Dan Indonesiaku sekarang sudah rusak. Mau jadi apa bangsa ini?

Oke, aku dengar Indonesia adalah negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi no 3? Aku nggak tahu pasti peringkatnya, tapi pertumbuhan yang seperti apa sih? Kok aku nggak bisa merasakannya ya? Atau itu hanya sebuah angka statistik belaka? Malah katanya negara ini sedang mengalami inflasi, harga bawang putih dan merah melonjak, nggak kira-kira lagi mahalnya.  Harusnya kalo tingkat pertumbuhan ekonomi bagus, artinya perekonomian bangsa ini stabil dong, harusnya tidak ada istilah inflasi segala.  Kok sekarang inflasinya bisa tinggi ya? Wah..rasanya aku harus buka buku-buku masa kuliah lagi deh supaya bisa mendapatkan jawabannya.  

Lieur kalau harus memikirkan permasalahan yang dihadapi bangsaku.  Nggak ngerti kenapa bangsaku bisa jadi seperti ini, pulau-pulau bisa diperjualbelikan, pasir dijual, BUMN dijual, kebudayaan kita diaku-aku sama bangsa tetangga, beras saja impor, trus apa yang kita ekspor? Apa yang bisa kita banggakan? Males dehh..

Kok enak aja ya kekayaan kita bisa diperjualbelikan seperti perumpamaan kita ini adalah bangsa yang miskin saja.   Orang miskin itukan jika tidak punya uang, dia menjual harta bendanya.  Masa kita sampai tidak punya harga diri sih, apa-apa dijual? Wew nggak banget dweeh..Maaf maaf aja ya, sepertinya bangsaku ini dipimpin oleh orang-orang yang tidak punya harga diri lagi.  Dikasih lihat uang matanya berubah hijau.  Tidak lagi punya rasa malu, tidak lagi punya sense of belonging, tidak punya hati nurani seenaknya saja memuluskan segala sesuatu demi uang yang masuknya ke kantong pribadi.  Kasihan..kasihan.. Dimana ya peran ulama-ulama kita? Apa manusia sekarang kalau mendengar ceramah masuk kuping kiri keluar kuping kanan saja alias 'sebodo teuinglah'?

Masih ada tidak sih calon-calon pemimpin bangsa yang jujur itu? Ada tidak ya yang prinsipnya masih murni dan hatinya masih bersih?

Ahh ya sudahlah..Aku sih cuma segelintir orang kecil yang hanya bisa mengelus dada melihat dunia di luar sana.  Aku cuma bisa berdoa dan memohon perlindungan Allah semata agar senantiasa dilancarkan rezekinya dengan cara yang halal.  Dan semoga Allah mencukupi semua kebutuhanku dan keluargaku.  Aamiin. Sekedar pandangan sinis seorang ibu rumah tangga:-) Biar bagaimanapun kesinisanku adalah bukti bahwa aku peduli dan masih mencintai negeriku sendiri.

Aku Wanita Dove, And I Love It:)

Yup..agree with this..

Each Day Is An Adventure For You To Discover

Face each day without fear or expectation. Experience to the fullest whatever comes your way. It is as God meant it to be

You May Not Know It


Organized Now And Then..

Aku si miss organized yang suka sekali mencari ide untuk merapikan barang-barang kecil yang ada disekitar rumah.  Dan aku ini juga suka sekali menggunakan kembali, atau 'reuse' barang-barang yang sudah menumpuk dan tak terpakai di gudang.  Nah kebetulan kemarin aku sedang merapikan lemari Darren, dan kulihat kaus kaki dan topi-topinya itu bergeletakan tak tertata.  Otakku berputar mencari ide, kira-kira harus ditempatkan dengan apa ya kaus-kaus kaki ini? Ting! Kotak sepatu!  Yaa! 

Kebetulan yang namanya kotak sepatu kosong tuh bertumpuk di atas lemari sepatu, sebagian besar sih memang masih digunakan untuk menyimpan sepatu-sepatu yang belum pernah 'tersentuh' sama sekali saking seringnya membeli koleksi-koleksi yang baru.  Nah..Jadilah aku sibuk berurusan dengan debu-debu kotak sepatu yang menggunung itu, dan menemukan dua buah kotak yang kosong ini.  Yup, meski beda ukurannya tapi tak masalah lah..yang pentingkan fungsinya.

Oke..Terus diapakan ya supaya kotak tersebut layak untuk dijadikan tempat menyimpan pernik-pernik kecil di lemari? Lihat yuk apa yang aku lakukan..

Siapkan dulu kertas kado yang tak terpakai, gunting, lem, dan oya jangan lupa kertas minyak untuk alasnya.

 Tempel sisi kiri, kanan, dan bawah dengan kertas kadonya seperti ini..

 Gunting kertas minyak selebar dan sepanjang ukuran alas kotaknya, jadikan alas supaya tidak kotor.

 Nah jadinya seperti ini. Tempat kaus kaki, dan tempat menyimpan peci.  

Yah nggak perlu sempurnalah..yang penting fungsinya. Lihat, lemarinya jadi rapih kan..Hmm..siapa tahu nanti akan ada kotak lain untuk menyimpan benda-benda kecil lainnya? Aku sedang berpikir tempat menyimpan underwearnya Darren. Ehm..maaf..:) Tapi, ya itu lain kali saja ya.  Lumayankan;)

Tuesday, April 9, 2013

Being A Hatred Only Wasting Your Time

 “Do not worry about tricks and cheat. If some people are trying to trap and hurt you, God is also trapping them. Hole diggers fell in their holes. No bad remains non punished, no good remains non awarded. Have faith in justice and let the rest be.”~ Shams Tabrizi

Orang itu ada yang jahat sekali ya..Pikirannya negatif sekali terhadapku.  Yah..biarlah..siapapun dia yang sinis terhadapku yang jelas dia tertarik dengan kehidupanku dan mungkin juga sebenarnya peduli padaku hehehe..Atau bisa jadi, dia ini sesungguhnya seseorang yang iri padaku?:) 

Aku hanya mengingatkanmu saja wahai teman, sebencinya dirimu terhadapku..takkan berpengaruh apapun pada diriku.  Aku justru merasa kasihan padamu.  Dengan membenciku, kau hanya membuang dan menyia-nyiakan waktu berhargamu untuk menjadi seorang pembenci, menjadi seorang yang negatif.  Kamu bisa saja mengatakan aku bitch..itu adalah urusanmu.  Tapi kamu tahu tidak apa arti bitch itu? 

B: Beautiful
I : Intelligent
T: Tough
C: Charming
H: Human

Jadi aku ini seorang manusia yang Beautiful, Intelligent, Tough, and Charming maksud kamu? Oooh..makasih yaa atas komplimennya;) 

Fruit Pizza Ala Chef Mitha..:)

Baru beli oven listrik nih bloggers:-) Bukan pamer ya.  Buat apa memamerkan sebuah oven listrik? hehe..Aku hanya ingin sharing, bahwa dengan oven ini aku bisa membuatkan anakku fruit pizza seperti ini teman..Dan alhamdulillah anakku suka sekali pizzanya. Di coba yuk..makanan sehat untuk anak-anak dari buah-buahan.

 Oven barukuu!

 Voilaa..jadilah pizza buahku..

Tadaa! Siap untuk bekal disekolah..

Pizza Buah:

Bahan-bahan:
- Kulit pizza/pizzado jadi 3-4 buah.
- Nanas kecil potong-potong kecil
- 2 Buah kiwi, potong-potong
- 100 g strawberry, potong-potong
- selai strawbery untuk olesan, secukupnya.
- cream cheese secukupnya
- 100 cc susu cair, untuk olesan
- Mentega untuk olesan pinggan.

Caranya:
- Tusuk-tusuk pizzado dengan garpu, kemudian olesi dengan susu cair.
- Oleskan pinggan dengan mentega, taruh pizzado diatasnya kemudian panggang hingga kuning kecoklatan. Angkat.
- Oleskan pizza dengan selai strawberry dan cream cheese, tata buah kiwi, strawberry, dan nanas diatasnya.  Sajikan.

It's Important To Listen To Your Gut

Reason has its place in this world, certainly. But your gut is that subconscious part of yourself that knows exactly what is right for you. And oftentimes God speaks to you through that subtle but true gut feeling.

Monday, April 8, 2013

Sunday, April 7, 2013

In Mommy's Lap..


I

In God's Perfect Time

There are many things in life that one wishes could happen sooner, that happen a shorter or longer period after the hoped for time. Instrumental in this delay is God’s timing which orchestrates the perfect coordination of all factors that make for the smoothest unfoldment, not just of the wished for outcome, but of how that outcome will relate to all other Divine outcomes.

God’s timing reveals perfection – the perfect unfoldment of the maximum forward movement of healing, expansion, love, relationship, financial stability, etc. - all areas of human experience and spiritual experience in which waiting may be necessary. Yet, the task of learning to wait is a complex one for most embodied souls, for it involves a depth of trust in the reality of Divine perfection and Divine love which assures that the best possible outcome will occur if one does not rush things or take things into one’s own hands prematurely, but waits for Divine will to manifest... ♥

~Julie Redstone "GOD'S TIMING"

It Is There..

Jangan takut tidak menemukan jalan rezeki, karena Allah telah memberi semua yang kita butuhkan dimuka bumi ini.  Jangan takut tidak bisa hidup tanpa uang, karena Allah telah memberi kita akal untuk mengelola semua sumber pangan, sandang, dan papan yang bisa kau gunakan untuk hidup.  Manusia tidak perlu bergantung pada uang, tapi bergantunglah pada keyakinan diri serta kemampuan akal kita yang telah Allah beri pada manusia.  Karena sesungguhnya kekayaan terbaik atau rezeki yang patut kita syukuri adalah berkah akal dan pikiran kita untuk menciptakan sesuatu. 

Coba kita pikirkan, bagaimana para biksu yang tidak bekerja dan memperoleh uang mampu bertahan hidup? Menurutku, mereka mendapatkan makanan mereka dari berkebun, atau melalui bantuan rakyat sekitar.  Mereka tidak takut kelaparan.  Sesungguhnya manusia modern seperti kita juga mampu bertahan hidup tanpa uang, asalkan kita mengerahkan segenap tenaga dan pikiran kita untuk mengolah sumber daya yang ada dengan kreatif.  Syukuri nikmat-Nya, dan jangan pernah takut akan apapun, karena Allah Maha Baik, Maha Pengasih, dan Penyayang. Dia sumber pemberi rezeki.  Dia memberi apa yang kita butuhkan dengan berbagai macam cara-Nya, langsung atau tidak langsung.

Ketika seorang manusia disudutkan pada jurang kehidupan, percayalah..Dia takkan membiarkanmu jatuh dan hancur lebur, Dia akan memberimu sayap untuk survive.  Tapi untuk survive, kita harus percaya pada-Nya.  Percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja, bahwa kita akan tetap hidup, luka akan sembuh, dan cahaya akan kembali menyinari kehidupan kita.  I've been there..and because i 'TRUST' in Him, now I'm flying..happy, free, and hopefully.  Aku masih hidup, masih bisa makan, masih tidur diatas kasur yang empuk dan nyaman, masih nyaman tinggal dibawah atap yang kokoh dan seterusnya.  Itulah rezekiku.  Dan aku bersyukur pada Allah atas semua kasih-Nya.  

Memang benar bahwa tidak ada cobaan yang kita rasakan adalah sia-sia.  Semua cobaan pasti ada pahalanya, pahala yang terkadang tidak kita sadari.  Tapi semua rasa sakit yang kita lalui semua itu memiliki maksud yang baik, dan akan kita sadari pada waktunya.  Tanpa cobaan, jiwa kita takkan menjadi dewasa.  Tanpa cobaan, kita tidak akan pernah sadar makna hidup, apa arti Tuhan, dan takkan pernah tahu nikmat-nikmat-Nya.  Sekarang aku tidak takut lagi pada apapun kecuali kematian.  Aku tak lagi takut terluka, tak takut pada masa depan, yang aku takuti adalah ketidaksiapanku menghadapi kematian.  Tapi, selama aku hidup insyaAllah, semoga aku senantiasa eling untuk melakukan yang terbaik dalam kehidupanku.  Aku berusaha berjalan di jalan yang lurus, jalan yang Dia ridhai.  InsyaAllah..

Dear Lord, my faith to you become stronger and stronger.  You are the best thing that I had and You are my destination. Thank you for Your kindnesses..

Crying- Don Mclean


I was all right for a while, 
I could smile for a while 
But when I saw you last night, you held my hand so tight 
When you stopped to say "Hello" And though you wished me well, you couldn't tell 
That I'd been crying over you, crying over you 
Then you said "so long" left me standing all alone Alone and crying, crying, crying crying 
It's hard to understand that the touch of your hand 
Can start me crying 

I thought that I was over you but it's tru-ue, so true 
I love you even more than I did before but darling what can I do 
For you don't love me and I'll always be 

Crying over you, crying over you 
Yes, now you're gone and from this moment on I'll be crying, crying, crying, crying 
Yeah crying, crying, over you

The World Never Delivers On Its Promises

Make more money and you'll be happier, get a bigger house and you'll feel satisfied, buy fancier clothes and people will admire you - the materialist's mantra. But there is always a bigger house, someone making more money and a new style that makes your expensive wardrobe obsolete. Pursue things that deliver: take care of each other, love one another and believe in God. These are things that deliver, and that's a promise.

Saturday, April 6, 2013

Jadilah Seperti Padi

Padi mengajarkan kita arti rendah hati.  Semakin berisi semakin merunduk.  Semakin dewasa, semakin sederhana, semakin berilmu, semakin low profile.

Emergency Kit That Every Girl Should Have

Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia, saya semakin 'sadar' akan pentingnya menyederhanakan hidup agar lebih mudah.  Saya tergolong orang yang sangat menyukai keteraturan, dan kerapihan lingkungan.  Maka di rumah, saya paling suka menata/mengorganized barang-barang atau alat-alat rumah tangga, menata kamar, hingga isi tas saya.  Nah ngomong-ngomong soal isi tas, saya mendapatkan sebuah inspirasi dari sebuah laman tentang bagaimana seharusnya seorang wanita mengantisipasi berbagai macam keadaan darurat dan barang-barang apa saja yang sebaiknya ada di dalam tas kita.  Ini nih contohnya ibu-ibu..silahkan dipersiapkan benda-benda apa saja yang akan menolong kita suatu hari nanti.


 1. Pantyliner and sanitary napkins, ini harus ada selalu didalam tas kita just in case..
 2. Obat-obatan, seperti handsaplast, betadine, obat sakit kepala, kayu putih, balsem aromateraphy.
 3. Ballpoint, atau alat tulis lainnya.
 4. Gunting kuku
 5. Power glue, untuk merekatkan aksesoris dsb.
 6. Tissue basah, tissue kering.
 7. Tusuk gigi
 8. Cottonbut, untuk mengoreksi make up.
 9. Safetypin, dan jarum pentul untuk merapikan pakaian atau kerudung.
10. Benang warna hitam, coklat, dan putih serta jarum jahit.
11. USB, untuk menyimpan data.
12. Minyak wangi favorit.
13. Kapas.
14. Cermin kecil.
15. Permen pelega tenggorokan.

And..tadaa!! So neat isn't it? Tempatkan semua itu kedalam sebuah dompet seperti ini..

Semua itu saya masukkan masing-masing kedalam ziplock supaya rapih dan tidak berceceran. Tinggal masukkan ke dalam tas untuk bergabung bersama teman-temannya yang lain seperti payung, perlengkapan make up, dompet, mukena, dan gadget-gadgetmu.  You're ready anytime!

Smartphone Support For My Tab

Senangnyaa menemukan alat support untuk gadget-gadgetku.  Smarphone holder ini aku beli dari sebuah supermarket dengan harga Rp. 29000,- :)


Trial And Error Mommy

Yang namanya membesarkan anak laki-laki itu susah-susah gampang ya Bloggers..Yah tahu sendiri anak laki-laki itu karakternya memang agak slebor, agak sulit diatur, jiwanya bebas, and so on..Dalam hal penerapan disiplinnya agak membuat saya sedikit pusing, sebab kondisi saya yang single parent dan perannya adalah seorang ibu, posisi saya ini sebagai orang tua adalah yang paling lemah, makanya dalam hal penerapan disiplin pada Darren pun masih trial dan error.  

Kalau anak perempuan itu kan agak mudah ya dalam mendidiknya, karena menurut saya anak perempuan itu lebih fokus, dan penurut dibanding anak laki-laki.  Dan saya paham bahwa yang namanya anak laki-laki itu paling tidak suka dicereweti, tapi tidak juga bisa hanya dibilang sekali dan langsung nurut pada permintaan orang tuanya.  Otomatis saya suka lupa dengan aturan-aturan pada diri sendiri untuk tidak menggunakan cara-cara yang "cerewet" pada anak saya.  Maklumlah, Darren itu anaknya paling tidak bisa dibilangi hanya sekali saja.  Mulai dari perkataan lemah lembut, hingga pada kata-kata keras barulah dia jalan melakukan apa yang saya perintahkan.  

Ada kebiasaan-kebiasaan kecil yang selalu dilewatkan oleh anak saya yang sering membuat saya terkadang kesal.  Seperti lupa menutup pasta giginya, atau membuka pakaiannya dilantai dan lupa memasukkan pakaian kotornya kedalam keranjang laundry.  Makanya untuk hal-hal seperti ini saya punya cara yang belum pernah terpikirkan sebelumnya dan semoga ini adalah cara yang tepat, untuknya mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang baik sehari-hari.


Tulisan ini sengaja saya taruh di atas wastafel supaya dapat ia baca ketika dia mencuci tangan atau sedang menyikat giginya di siang atau malam hari.

Friday, April 5, 2013

Mindfulness, Compassion & Deep Listening: From Oprah Winfrey's Interview with Thich Nhat Hanh, 2012

Good link..An interviewed between Oprah and Thich Nhat Hanh.


Oprah: Okay. We've been talking about mindfulness, and you've mentioned mindful walking. How does that work?

Nhat Hanh: As you walk, you touch the ground mindfully, and every step can bring you solidity and joy and freedom. Freedom from your regret concerning the past, and freedom from your fear about the future.

Oprah: Most people when they're walking are thinking about where they have to go and what they have to do. But you would say that removes us from happiness.

Nhat Hanh: People sacrifice the present for the future. But life is available only in the present. That is why we should walk in such a way that every step can bring us to the here and the now.

Oprah: What if my bills need to be paid? I'm walking, but I'm thinking about the bills.

Nhat Hanh: There is a time for everything. There is a time when I sit down, I concentrate myself on the problem of my bills, but I would not worry before that. One thing at a time. We practice mindful walking in order to heal ourselves, because walking like that really relieves our worries, the pressure, the tension in our body and in our mind.

Oprah: The case is the same for deep listening, which I've heard you refer to.

Nhat Hanh: Deep listening is the kind of listening that can help relieve the suffering of another person. You can call it compassionate listening. You listen with only one purpose: to help him or her to empty his heart. Even if he says things that are full of wrong perceptions, full of bitterness, you are still capable of continuing to listen with compassion. Because you know that listening like that, you give that person a chance to suffer less. If you want to help him to correct his perception, you wait for another time. For now, you don't interrupt. You don't argue. If you do, he loses his chance. You just listen with compassion and help him to suffer less. One hour like that can bring transformation and healing.

Oprah: I love this idea of deep listening, because often when someone comes to you and wants to vent, it's so tempting to start giving advice. But if you allow the person just to let the feelings out, and then at another time come back with advice or comments, that person would experience a deeper healing. That's what you're saying.

Nhat Hanh: Yes. Deep listening helps us to recognize the existence of wrong perceptions in the other person and wrong perceptions in us. The other person has wrong perceptions about himself and about us. And we have wrong perceptions about ourselves and the other person. And that is the foundation for violence and conflict and war. The terrorists, they have the wrong perception. They believe that the other group is trying to destroy them as a religion, as a civilization. So they want to abolish us, to kill us before we can kill them. And the antiterrorist may think very much the same way—that these are terrorists and they are trying to eliminate us, so we have to eliminate them first. Both sides are motivated by fear, by anger, and by wrong perception. But wrong perceptions cannot be removed by guns and bombs. They should be removed by deep listening, compassionate listening, and loving space.

Oprah: The only way to end war is communication between people.

Nhat Hanh: Yes. We should be able to say this: "Dear friends, dear people, I know that you suffer. I have not understood enough of your difficulties and suffering. It's not our intention to make you suffer more. It is the opposite. We don't want you to suffer. But we don't know what to do and we might do the wrong thing if you don't help us to understand. So please tell us about your difficulties. I'm eager to learn, to understand." We have to have loving speech. And if we are honest, if we are true, they will open their hearts. Then we practice compassionate listening, and we can learn so much about our own perception and their perception. Only after that can we help remove wrong perception. That is the best way, the only way, to remove terrorism.

Oprah: But what you're saying also applies to difficulties between yourself and family members or friends. The principle is the same, no matter the conflict.

Nhat Hanh: Right. And peace negotiations should be conducted in that manner. When we come to the table, we shouldn't negotiate right away. We should spend time walking together, eating together, making acquaintance, telling each other about our own suffering, without blame or condemnation. It takes maybe one, two, three weeks to do that. And if communication and understanding are possible, negotiation will be easier. So if I am to organize a peace negotiation, I will organize it in that way.

Oprah: Is there ever a place for anger?

Nhat Hanh: Anger is the energy that people use in order to act. But when you are angry, you are not lucid, and you might do wrong things. That is why compassion is a better energy. And the energy of compassion is very strong. We suffer. That is real. But we have learned not to get angry and not to allow ourselves to be carried by anger. We realize right away that that is fear. That is corruption.

Oprah: What if in a moment of mindfulness you are being challenged? For instance, the other day someone presented me with a lawsuit, and it's hard to feel happy when somebody is going to be taking you to court.

Nhat Hanh: The practice is to go to the anxiety, the worry—

Oprah: The fear. First thing that happens is that fear sets in, like, What am I going to do?

Nhat Hanh: So you recognize that fear. You embrace it tenderly and look deeply into it. And as you embrace your pain, you get relief and you find out how to handle that emotion. And if you know how to handle the fear, then you have enough insight in order to solve the problem. The problem is to not allow that anxiety to take over. When these feelings arise, you have to practice in order to use the energy of mindfulness to recognize them, embrace them, look deeply into them. It's like a mother when the baby is crying. Your anxiety is your baby. You have to take care of it. You have to go back to yourself, recognize the suffering in you, embrace the suffering, and you get relief. And if you continue with your practice of mindfulness, you understand the roots, the nature of the suffering, and you know the way to transform it.

Oprah: You use the word suffering a lot. I think many people think suffering is dire starvation or poverty. But when you speak of suffering, you mean what?

Nhat Hanh: I mean the fear, the anger, the despair, the anxiety in us. If you know how to deal with that, then you'll be able to handle problems of war and poverty and conflicts. If we have fear and despair in us, we cannot remove the suffering in society.

Oprah: The nature of Buddhism, as I understand it, is to believe that we are all pure and radiant at our core. And yet we see around us so much evidence that people are not acting from a place of purity and radiance. How do we reconcile that?

Nhat Hanh: Well, happiness and suffering support each other. To be is to inter-be. It's like the left and the right. If the left is not there, the right cannot be there. The same is true with suffering and happiness, good and evil. In every one of us there are good seeds and bad. We have the seed of brotherhood, love, compassion, insight. But we have also the seed of anger, hate, dissent.

Oprah: That's the nature of being human.

Nhat Hanh: Yes. There is the mud, and there is the lotus that grows out of the mud. We need the mud in order to make the lotus.

Oprah: Can't have one without the other.

Nhat Hanh: Yes. You can only recognize your happiness against the background of suffering. If you have not suffered hunger, you do not appreciate having something to eat. If you have not gone through a war, you don't know the value of peace. That is why we should not try to run away from one thing after another thing. Holding our suffering, looking deeply into it, we find a way to happiness.

Video from interview:
http://www.youtube.com/watch?v=lyUxYflkhzo

Open In Love And Acceptance

You are commanded to love everyone, not condemn those who don't agree with you. Your opinions are just that, - opinions, regardless of where you got them from. They are tiny, a speck compared to the immensity of God. You cannot possibly have even the faintest idea of what God commands to other people, to other lifeforms. Your only possible intelligent choice is to continuously open in love and acceptance. Today more than yesterday.

Tuesday, April 2, 2013

Me And The Unfortunate Young Men

Aku percaya terkadang Allah mengirim seorang malaikat untuk menguji keikhlasanku.  Atau mungkin juga Allah mengutusku untuk menjadi malaikat bagi seseorang. Hari ini, aku belajar untuk menjadi seorang malaikat bagi seseorang yang diutus-Nya.  Dan semoga orang ini benar-benar utusan-Nya untuk menguji keikhlasanku.  Lillahi Ta'ala..Hanya Dia yang Maha Mengetahui.

Learn to love..

Learn To Forgive

Once, two friends were walking through the desert. During some point of the journey they had an argument, and one friend slapped the other one in the face.

The one who got slapped was hurt, but without saying anything, wrote in the sand: TODAY MY BEST FRIEND SLAPPED ME IN THE FACE.

They kept on walking until they found an oasis, where they decided to cool off and take a bath. The one who had been slapped somehow got stuck in the mire and started drowning, but fortunately his friend saved him.

After he recovered from the incident, he found a large stone and carved on it: TODAY MY BEST FRIEND SAVED MY LIFE.

The friend who had slapped and saved his best friend asked him, “After I hurt you, you wrote in the sand and now, you carve on a stone, why?”

The other friend replied “When someone hurts us we should write it down in sand where winds of forgiveness can erase it away.

But, when someone does something good for us, we must engrave it in stone where no wind can ever erase it.” ♥

SUBHAN ALLAH! When we're badly hurt by someone who we never thought would ever hurt us, forgiving is never easy...nor is forgetting... but till when do we want to live in anger and resentment? Does it benefit us? No! So let's learn...Learn to forgive and somehow forget too... even Rasulullaah (sallAllahu 'alyhi wa sallam) who had been treated badly by the Quraish..., forgave every single one of them in the end. So, let's learn from him, copy him and take the bold step. Let's forgive and forget - Let's learn to write on sand and let the wind of forgiveness blow the hurt and anger away! :)
Sumber: I love Allah Facebook.

Monday To Friday Lunchbox

Setiap pagi pekerjaan pertama yang dilakukanku adalah membuat sarapan anak, dan menyiapkan bekal makan siangnya (lunchbox).  Yah seperti inilah isinya, sederhana saja yang penting habis dan dia tidak perlu jajan di luar.

 Senin

 Selasa

 Rabu

 Kamis

Jumat

It Is Also Important To Know What You Do Not Want.

Sometimes when you go through a period of great difficulty and struggle, it is so that you can finally realize what you do NOT want in your life. Then finally, at long last, you can embrace what you DO want.

Monday, April 1, 2013

You Were Created To Be Alive

You weren't made to simply survive until you die. Live it up, embrace life. This entire planet exists for all God's creatures, - and that includes you. Don't wait to start living, begin right now, with your very next breath. There are many wonderful experiences waiting for you, so get going.

Saturday, March 30, 2013

Trust In God

When an impossible must happen, put it on God's to-do list. Well, if you can't make it happen, and no one else can, there is only thing left to do, - finally look up and trust in God to make it right.

Thursday, March 28, 2013

You Face It

You have to face problems however difficult they are. Having the bravery to face your difficulties is the hardest step; working through the problem is often easier than you think. The first step is always the hardest.

Wednesday, March 27, 2013

Mendaur Ulang Yuk!

Proyek lain kami (saya dan anak saya) dari mendaur ulang adalah bahan-bahan yang berasal dari kaleng-kaleng bekas susu, sardin, atau makanan kaleng lain yang disulap menjadi tempat stationary seperti ballpoint dan pinsil-pinsil.  Gunakan kertas kado bekas, atau cat sesuai dengan kreatifitas kita.  Lumayankan..


Paper Toilet Monsters

Lagi senang-senangnya mendaur ulang bekas-bekas perlengkapan rumah tangga sekaligus mengasah kreatifitas anak seperti ini.  Monster dari kertas roll tissue yang sudah habis, kumpulkan hias dengan guntingan kertas berwarna dan tempel sesuai imajinasi anak.  Ini dia hasil karya anak saya..:)

  Rrrawwrr..hohoho..I am mr. monster..

 Meja belajarmu yang acak-acakan..

Yang ini nggak jelas dia monster apa..katanya sih ini mr.planctonnya spongebob squarepants:) It more looks like monster berhidung merah yang sedang senyum..ahahah..:))

Kayaknya harus punya rak khusus untuk memajang hasil karyanya.  Gimana?

Hey hoo..mr monster got new fellas..