Kadang-kadang dalam membuat kalimat terutama untuk membuat status di timeline seperti facebook, twitter, dll memerlukan kecermatan dalam pemilihan kata.
Ini adalah sebuah kasus dimana, status seseorang bisa ditanggapi negatif atau positif oleh orang lain. Kita maklum bahwa tiap individu memiliki sudut pandang yang berbeda dengan cara kita berpikir atau cara kita menyampaikan maksud dibalik kata-kata atau kalimat-kalimat yang kita sampaikan.
Contohnya seperti ini, aku membuat status, "hujan gak hujan sekolah jalan terus" maksud saya menulis ini dikarenakan udara yang dingin, ada saja keinginan untuk bermalas-malasan, tapi ini tidak berarti aku menuruti keinginan itu untuk tinggal dirumah membiarkan anak tidak sekolah! Begitu maksud yang sebenarnya ingin kusampaikan!
Tapi aku mendapatkan sebuah tanggapan negatif dari salah satu teman di facebook. Komentarnya begitu kasar dan hampir menjatuhkan mentalku yang secara langsung mengatakan, "kalo gitu dengan alasan yang sama SBY bisa saja tidur lagi karena udaranya dingin, tarik selimut ahh..".
Wah kok tanggapannya begitu sih? Dikiranya aku ini pemalas ya? Hehehe.. Justru maksud dari statusku itu, menginspirasikan teman-temanku yang lain supaya semangat mengantarkan anaknya kesekolah. Meskipun cuaca mendung, atau hujan sekalipun. Begituu..
Terus ada lagi komentar salah seorang wali murid yang juga teman d'moms yang komentarnya juga bernada sinis seperti ini, "meskipun ngga pintar, yg penting rajin yaa.." Wow..wow! Aku tersinggung dong dengan kata-kata seperti itu. Aku berpikir, apa-apaan ini? Kenapa banyak orang yang sinis sama statusku? Kenapa jadi menjelek-jelekkan anakku segala? Memangnya anak dia juga pintar gitu disekolah? Huh..
Apa mereka merasa tersindir dengan statusku? Memang sih, si wali murid yang berkomentar nyinyir tentang anakku itu, memang tidak masuk sekolah dengan alasan malas karena hujan..sementara bagiku hujan bukanlah rintangan supaya anakku pandai. Mungkin statusku secara langsung menyinggung perasaannya juga. Padahal sebenarnya samasekali tidak ada niatku untuk menyinggung siapa pun, karena itu pure status yang kubuat untuk diriku sendiri.
Jadi hikmah yang ada di sini adalah, bahwa setiap orang mempunyai sudut pandangnya masing-masing dalam menanggapi sebuah tulisan. Maksud yang dibaca orang lain terkadang jauh beda dengan apa maksud yang sebenarnya dari kata-kata yang kita sampaikan. Misunderstanding, dan miscomunicating itu hal yang biasa.
Untuk orang-orang yang bepikiran positif, dia pasti bisa mengerti maksud yang disampaikan oleh tulisanku. Tapi sayangnya, dunia itu penuh dengan orang-orang yang negatif, dan yang picik cara pandangnya! Sorry ya jika aku begitu frontal disini.
Yang kedua, status yang kutulis itu adalah sebuah peringatan untuk diriku sendiri bahwa kemalasan itu harus diperangi. Inikan urusannya dengan pendidikan anak. Jika orang tuanya malas, otomatis anak akan mencontoh kita orang tuanya. Apakah kita mau anak kita menjadi seorang pemalas karena mereka mengira adalah 'fine' untuk tidak sekolah dihari hujan? Tidak ada alasan untuk itu. Takut anak sakit? Kan bisa pakai raincoat? Becek? Pakai boots donk!
Anak itu generasi penerus bangsa, masa kita ajari anak kita untuk malas? Apa jadinya bangsa dengan orang-orang yang malas? Nah mental anak kita harus kita bangun sedini mungkin untuk menjadi generasi yang tough bukan manja! Maksudku begitu looh bapak-bapak, ibu-ibu..:)