Untuk apa kamu menyakiti hati seorang aku?..Aku wanita yang rapuh dan hanya berharap dicintai secara tulus oleh seseorang. Tak bisakah kamu menyimpan kebencianmu padaku didalam hatimu? Untuk apa terus menerus menyakiti hatiku, banggakah kau dengan itu? banggakah kamu menyakiti hati seorang wanita? Adakah keuntungan darimu dengan menyakiti aku? Apakah kamu menjadi lebih superior dengan menyakiti hati perempuan seperti aku? Merasa hebatkah? Yang ada kamu terlihat menyedihkan bagiku..
Adakah diriku pernah menyakiti hatimu? Jika memang aku pernah menyakitimu, itu pasti karena dirimu juga. Aku tak pernah berniat menyakiti hatimu atau siapapun, tapi jika aku tersakiti, aku bisa memasang tameng acuhku agar aku dapat menahan rasa sakit.
Aku bersamamu karena mencintaimu, salahkah aku bila aku juga ingin dicintai balik? Jika memang cintaku tak berbalas pun aku bisa memaklumi, tetapi jangan permainkan rasa kasihku dengan kepura-puraan. Aku tak butuh cinta palsu. Aku tahu ketulusan seseorang.
Aku memilih untuk melupakanmu selamanya. Inilah keputusan yang kuambil, aku ingin bahagia. Bebas lepas dari rasa cemburu, dari rasa rindu yang tak pernah terobati. Lepas dari harapan-harapan yang tak mungkin terwujud. Bahkan untuk bertemu denganmu pun sulit sekali. Tersiksa dengan ketidakpastian apakah aku dapat bertemu sekedar menyentuh dan melihat wajahmu. Berharap kamu mau membagi sedikit waktumu untukku..hingga aku hilang asa untuk dapat bertemu kembali.
Kamu membuatku gede rasa dengan mengatakan akan datang kebandung. Aku pikir kamu datang ingin bertemu denganku, tak tahunya kamu pergi dengan keluarga kecilmu. Hal tersebut sangat-sangat menyakitkan. Kamu permainkan perasaanku lagi. Tapi itulah dirimu..Itulah hatimu yang sebenarnya. Kejam dan tak berhati nurani. Tapi aku percaya segelapnya hatimu, kamu masih mendengarkan nurani yang membuatmu meminta maaf padaku. Aku sudah memaafkanmu sebelumnya. Tapi aku takkan lagi kembali padamu.
Hati dan cinta yang telah kau sakiti takkan pernah menginginkan untuk kembali. Disana tak ada cinta untukku. Dan sudah saatnya aku pergi dari kehidupanmu selamanya. Lebih baik sendiri daripada terus menyiksa diri mencintai seseorang yang tak memiliki kasih sayang yang tulus. Aku tahu aku pasti akan merindukanmu suatu saat nanti. Tapi aku tahu rindu yang seperti itu wajar karena kamu pernah singgah di dalam hidupku. Rindu sekedar kenangan saja, bukan keinginan untuk kembali ke masa lalu.
Bibirmu mungkin saja mengatakan kamu mencintaiku, tapi sesungguhnya kamu itu tak pernah paham artinya cinta. Cinta itu tak mungkin dengan sengaja menyakiti hati orang yang kamu cintai. Tapi ya sudahlah..semuanya sudah terjadi. Apapun keputusanku, ini demi kebahagiaanku. Kini aku bebas dari belenggu kesedihan tak berujung. Memang tak mudah melupakanmu, tapi aku percaya Allah memberi jalan untukku supaya lepas dari rasa sedihku kehilangan kamu yang pernah aku cintai.
Selamat tinggal sayang..
No comments:
Post a Comment