Temanku ada yang menyarankan agar aku mendownload Nimbuzz semacam messanger baru seperti Yahoo Messanger, ICQ, dan sebangsanya. Dia memberi saran agar aku berteman dengan teman-teman baru yang ada di wilayah Bandung dan sekitarnya melalui messanger ini.
Aku pikir-pikir..hmm..sebenarnya, aku ini tidak begitu suka yang namanya chatting. Karena aku ini orangnya sebenarnya pendiam Bloggers. Aku paling tidak tahu bagaimana cara membuka pembicaraan dengan orang lain terutama yang namanya ngobrol dengan cowok. Hadeuh..suka pusing sendiri mau ngobrol apa ya? Kata orang, cowok-cowok itu senang ngobrol soal politik, ekonomi, gadget dan sebagainya. Sementara aku ini bisa dibilang nggak tertarik sama hal-hal seperti itu! Kalaupun harus membaca berita di media massa, paling-paling seputar isyu-isyu hangat yang sedang berlangsung saja, tapi tidak mau tahu secara detail. Jadi, kalo diajak ngobrol seputar hal-hal seperti itu aduh..gimana yaa..gigit jari deh aku.
Contohnya begini, dulu waktu aku pertama kali berkenalan dengan seseorang, teman priaku ini membicarakan masalah subsidi bbm. Ya Tuhan..aku sama sekali nggak memperhatikan tentang hal-hal seperti itu, jadi begitu dia membicarakan hal itu, aku jadi merasa malu sekali..Si dia ini sampai bertanya, "Memang kamu nggak pernah baca koran?" Omg! Maluuu banget aku Bloggers. Tapi, aku sih jujur saja sama dia memang aku jarang membaca koran, dan kurang tertarik dengan hal-hal seperti itu. Aku sih cuek saja, berusaha menjadi diri sendiri daripada pura-pura tahu tapi malah nggak nyambung lebih malu lagi! hahaha..
Sekarang sih aku sudah jauh lebih aware dengan hal ini Bloggers, setidaknya aku selalu mengikuti perkembangan berita-berita di media massa yang terkini supaya nggak ketinggalan jaman. Tapi balik lagi soal chatting, aku benar-benar kurang tertarik deh. Masalahnya paling yang chatting itu usianya untuk yang masih muda-muda. Aku sih cukup sadar diri juga kalo sekarang sudah bukan muda lagi namanya hihihi..
Menurut temanku itu, yang namanya ngobrol ya ngobrol saja. Lho bukannya apa-apa ya, namanya juga manusia setiap individu pasti punya sifat dan karakter yang berbeda-beda. Ada yang outgoing seperti dia, ada juga yang pendiam dan pemalu seperti aku. Tapi untukku sendiri, aku paling suka dengan cowok yang sifatnya justru berbeda denganku. Maksudku, aku senang bila ada cowok yang bisa ngajak aku ngobrol apa saja. Seseorang yang bisa memulai pembicaraan yang menyenangkan, yang punya selera humor yang bagus.
Cowok yang bisa membuat aku bercerita panjang lebar, bisa mendapatkan respek dariku. Aku juga suka dengan cowok yang mendengar dengan baik, juga pembicara yang baik pula. Aku paling sebel dengan cowok yang senangnya bercerita tentang diri sendiri saja. Dan kurang peduli dengan aku. Lama-lama bete juga ngadepin orang seperti itu. Kesannya tidak menghargai orang yang sedang bersamanya. Tapi, kadang-kadang jika seseorang bertanya kepadaku seperti, "bagaimana denganmu?" aku justru bingung sendiri mau jawab apa dan bicara tentang apa. Karena menurutku kehidupanku biasa-biasa saja dan tidak ada hal yang terlalu heboh untuk diceritakan. Kadang aku takut justru ceritaku akan membuat seseorang itu bosan.
Tapi, sebenarnya sih aku ini rindu juga sharing dengan seseorang. Maksudku bukan teman, karena kalo teman sih itu hal yang biasa saja. Aku rindu sharing dengan seorang pria. Pria yang istimewa, yang aku suka dan tentunya juga yang suka aku juga. Hmmh..ya sudahlah.. Untuk saat ini aku sedang dalam proses pemulihan. Jadi aku belum tertarik untuk membuka diriku terlalu cepat untuk berkenalan dengan orang baru.
It takes more time to heal from a broken heart. Aku butuh waktu kira-kira dua bulan untuk bisa membuka hatiku untuk berkenalan dengan pria-pria baru. Aku percaya pada siklus kehidupan, kematian-kelahiran, malam-siang, sedih-bahagia. Habis gelap pasti terbit terang..jadi aku harap aku mampu melewati masa-masa gelap ini dengan tegar, karena sesudah ini pasti aku akan bahagia lagi. Pasti akan ada orang baru yang kan menemani perjalanan hidupku, yang kan mewarnai duniaku.
No comments:
Post a Comment