Aku pernah membaca sebuah artikel menarik di sebuah blog, yang menyinggung mengenai "Etika Facebook". Sewaktu membacanya, aku begitu setuju dengan ungkapan-ungkapan si penulis mengenai contoh-contoh kasus penulisan dinding yang bersifat provokatif, atau mengumbar kemesraan, pamer, dan sebagainya. Tapi ada satu point dimana si penulis mengatakan bahwa, sebaiknya kita tidak usah mengumbar kebahagiaan di depan umum.
Kalimat ini membuatku terkejut sekaligus berpikir.."mengapa kita tidak boleh mengumbar kebahagiaan kita?" Bukankah mengumbar kebahagiaan lebih baik dibanding dengan keluhan-keluhan? Seperti itulah pertanyaanku. Tapi disana penulis mengemukakan alasan mengapa sebaiknya tidak seperti itu, karena..kita sesungguhnya tidak tahu bagaimana emosi dan perasaan-perasaan teman-teman kita yang lain. Tidak semua teman kita sedang senang, jika dia senang..biasanya dia ikut senang, jika ada yang sedang berduka tindakan itu akan mengakibatkan rasa iri.
Inilah inti dari semua permasalahan mengapa kita sebaiknya tidak mengumbar kebahagiaan di publik. Terkadang bisa menimbulkan rasa iri dari orang lain. Nah..Kenapa sih tiba-tiba aku menulis tentang hal ini? Ya karena ada salah seorang teman katakan saja si A yang mungkin masih belum paham mengenai etika pergaulan, yang dengan sengaja "memancing" rasa iri dari temannya yang lain si B yang kondisinya sedang tidak baik atau kurang beruntung. Ini adalah suatu hal yang sangat menyebalkan. Jika Si A ingin menceritakan sebuah kabar baik, lihat dulu dong siapa orang yang ingin dia sampaikan kabar itu. Hubungan antara si A dan B ini memang bukan teman dekat, jadi mengapa dia harus dengan sengaja menceritakan pengalaman yang membahagiakannya dengan temanku yang ini, kasihan dia..?
Sebelum berbagi kebahagiaan dengan orang lain sebaiknya lihat dulu pantaskah kita melakukannya dalam hal yang masih wajar dan dapat diterima oleh lingkungan sekitar?
No comments:
Post a Comment