Kisahku hampir menyerupai si malang Marina, duyung kecil cantik yg cintanya bertepuk sebelah tangan.
Begitu pun kisah cintaku, bertepuk sebelah tangan. Dan kini aku pun sudah menerjunkan diriku ke dlm samudera untuk lebur bersama buih-buih ombak lautan seperti dia.
Tapi aku bukan terjun ke samudera melainkan pergi melupakan sang pangeran yg telah beristri itu :) meski berbeda versi, aku merasakan hal yg sama seperti marina yg selalu kesakitan ketika berjalan. Itu adalah simbol betapa perihnya mencintai seseorang yg kamu tahu ia tidak bisa kamu miliki dan belum tentu sama mencintai.
Marina terpaksa terjun ketengah samudera demi kebahagiaan orang yang disayanginya. Padahal jika ia mau ia bisa saja membunuhnya dan kembali menjadi seekor duyung seperti sedia kala. Itulah simbol kebaikan hati duyung kecil Marina. Kebesaran hati dan kasih sayangnya, membuat dia memilih menjadi buih ombak lautan ketimbang egonya sendiri.
Akupun demikian..aku lebih memilih mengorbankan perasaanku daripada aku merusak kehidupan orang lain.. Aku terjun dari tebing ketakutanku, ke dlm lautan sunyi. Tapi jiwaku ada bersama orang yg kucintai selamanya sebagai teman. Marina pun demikian, ruhnya terbang ke awan menyaksikan pangeran yg dicintainya dibawah sana. Ia memperhatikan sang pangeran dengan linangan airmata.
Ruhnya ringan melayang keangkasa. Sama seperti diriku, yang kini seringan kapas tanpa beban.
No comments:
Post a Comment