Sunday, August 19, 2012

Be Aware


Ngabuburit Hari Terakhir..



 Gayamu itu loh..

 My lil sister

Texas aja dehh..

Lebaran Feast..

Paling senang kalo lebaran itu banyak aneka macam makanan.  Nah ini adalah menu lebaran kami kali ini..

Ada ketupat dan kawan-kawannya seperti opor, sambel goreng hati, rendang sapi, ada Kue sus, vanila cake dan lain-lain..

Tak lupa kue kering Nastar dan Biscotti..


Vanilla cake yang yummy kesukaanku..

Permohonan Maaf Yang Tulus

Apakah dimasa kini manusia sudah tidak mampu lagi untuk meminta maaf secara tulus? Permohonan maaf yang di sebarkan di akhir bulan Ramadhan terkesan hanya sebatas formalitas semata.  Mereka sudah melupakan permohonan maaf secara individu.  

Dalam berinteraksi dengan teman-teman dekat kita setiap hari, secara sadar atau tidak, salah atau tidak kita mungkin pernah membuatnya tersinggung.  Dari segi etika agama, seharusnya kita menyampaikan permintaan maaf secara langsung dengan setulus hati keluar dari lubuk hati yang terdalam pada Individu tersebut.  Bukan mengirimkan sms atau bbm hasil copy paste untuk seluruh teman, sejawat yang tidak begitu dekat.  

Etika meminta maaf itu berbeda, tidak bisa disamakan meminta maaf kepada publik yang tidak berinteraksi secara langsung dengan individu yang berinteraksi lebih dekat.  Sedih tidak jika seorang sahabat yang paling dekat yang terkadang dari sikap dan perbuatannya suka menyinggung, atau bahkan menyakiti hati tapi di akhir Ramadhan hanya mengucapkan mohon maaf dan lahir batin yang tidak tulus dan terkesan hanya formalitas semata? 

Yang namanya sahabat, kekasih, teman dekat atau siapapun yang terdekat dengan kita, mereka juga ingin memberi dan meminta maaf secara tulus.  Tetapi kenyataannya, gengsi lebih besar dari pada ketulusan hati seseorang. Ini adalah catatan untuk diri saya sendiri, bahwa biar bagaimanapun sebagai manusia yang tahu etika, harus tetap mempertahankan prinsip kebaikan dan ketulusan dari lubuk hati yang terdalam.  

Hilangkan rasa gengsi, jangan membesar-besarkan ego dan pembenaran diri sendiri tapi gunakan hati nurani. 

Friday, August 17, 2012

Semoga Allah memberiku kekuatan dalam menjalani hidup ini..Aamiin..

Love


Hold On..

Hold on to what is good, even if it's a handful of earth. Hold on to what you believe, even if it's a tree that stands by itself. Hold on to what you must do, even if it's a long way from here. Hold on to your faith, even if it's easier to let go. Hold on to God's hand.
I may be alive..but inside i feel numb. 

Love


Thursday, August 16, 2012

I believe in you when you said to me, "You know, I'm yours"
Once you said to me, "I love you so.."

Thanks For The Past


You see my smile..does it show you something?

Hati Nurani

Manusia itu diberi hati nurani, dan diberi kebebasan oleh Allah.  Bila dia mendengar nuraninya kemudian menghiraukannya, sesungguhnya dia di dalam penyangkalan.  Pabila dia tau kebaikan tapi tidak melakukannya, maka dia sedang membutakan hatinya.

Manusia itu ada yang memang dibutakan oleh Allah, dan ada yang sengaja membutakan dirinya sendiri. Keduanya adalah merugi.

Wednesday, August 15, 2012

Tidak mencintaiku lagi? Tak apa kok..Akan ada seseorang yang akan menerimaku apa adanya.

Bukber With Trio Geulis:)

Bukber with trio geulis..Rachaa here we come!

 Reuni trio geulis..


 Ini dia menu buka berpuasaku..steamboat..

Segarnya Ice Green Tea

Malam Lailatul Qadar Versi Anakku..

Hihihi..anakku lucu banget. Dia bergumam sendiri tentang malam Lailatul Qadar malam ini.  Dia mengatakan, "Ah aku mau berdoa dulu" sambil membawa-bawa sajadah kecilnya.  Kemudian ia duduk bersila diatasnya, sambil bergumam "aamiin" berkali-kali.  Setelah selesai, aku bertanya padanya memangnya Darren berdoa apa sih, mama boleh tahu tidak?  Dia menjawab, "aku minta ayame, minta sepeda, minta dede baru.." Sambil cengar-cengir memperlihatkan giginya yang ompong.  "Dede baru? Darren minta papa baru juga tidak?" Kemudian dia berpikir.."Oh iya ya lupa..hehehe"

Betapa bahagianya hatiku melihat anak pelipur laraku.

Tuesday, August 14, 2012

Allah..

Allah, Le Seul à être imploré pour ce que nous désirons.  Allah adalah Tuhan tempat bergantungnya sesuatu.

I Am The Mirror Of Who You Are

Sikapku adalah cerminan dari siapa kamu.  Jika aku selalu meragu, itu pertanda sikapmu padaku yang penuh ketidakjelasan. 

Beautiful Marylin Monroe


Monday, August 13, 2012

Inilah aku..duyung kecil itu.
Please help me mend my broken heart, and let me live again..
I set your spirit free..So if you don't love me, I can understand that.

Foreigner - I've Been Waiting For A Girl Like You (HQ Audio)

God put thorns around the Love's door to stop anyone
who's not a Lover from entering.~Rumii♥

Cry


I'm Mistaken..


10 How To Mend A Broken Heart

Bess Myerson once wrote that “to fall in love is awfully simple, but to fall out of love is simply awful.” Especially if you are the one who wanted the relationship to last. Mending a broken heart is never easy. There is no quick way to stop your heart from hurting so much.

To stop loving isn’t an option. Author Henri Nouwen writes, “When those you love deeply reject you, leave you, or die, your heart will be broken. But that should not hold you back from loving deeply. The pain that comes from deep love makes your love ever more fruitful.” But how do we get beyond the pain? Here are 10 tips I’ve gathered from experts and from conversations with friends on how they patched up their heart and tried, ever so gradually, to move on.

1. Go through it, not around it.
I realize the most difficult task for a person with a broken heart is to stand still and feel the crack. But that is exactly what she must do. Because no shortcut is without its share of obstructions. Here’s a simple fact: You have to grieve in order to move on. During the 18 months of my severe depression, my therapist repeated almost every visit: “Go through it. Not around it.” Because if I went around some of the issues that were tearing me apart inside, then I would bump into them somewhere down the line, just like being caught in the center of a traffic circle. By going through the intense pain, I eventually surfaced as a stronger person ready to tackle problems head on. Soon the pain lost its stronghold over me.

2. Detach and revel in your independence again.
Attempting to fill the void yourself — without rushing to a new relationship or trying desperately to win your lover back — is essentially what detaching is all about. The Buddha taught that attachment that leads to suffering. So the most direct path to happiness and peace is detachment. In his book, Eastern Wisdom for Western Minds, Victor M. Parachin tells a wonderful story about an old gardener who sought advice from a monk. Writes Parachin:
“Great Monk, let me ask you: How can I attain liberation?” The Great Monk replied: “Who tied you up?” This old gardener answered: “Nobody tied me up.” The Great Monk said: “Then why do you seek liberation?”
One of the most liberating thoughts I repeat to myself when I’m immersed in grief and sadness is this: I don’t need anyone or anything to make me happy. When I’m experiencing the intense pangs of grief, it is so difficult to trust that I can be whole without that person in my life. But I have learned over and over again that I can. I really can. It is my job to fill the emptiness, and I can do it… creatively, and with the help of my higher power.

3. List your strengths.
As I wrote in my “12 Ways to Keep Going” post, a technique that helps me when I feel raw and defeated to try anymore is to list my strengths. I say to myself, “Self, you have been sober for 20 years!! Weaklings can’t pull off that! And here you are, alive, after those 18 months of intense suicidal thoughts. Plus you haven’t smoked a cigarette since that funeral back in December of last year!” I say all of that while listening to the “Rocky” soundtrack, and by the last line, I’m ready to tackle my next challenge: move on from this sadness and try to be a productive individual in this world. If you can’t list your strengths, start a self-esteem file. Click here to learn how you build one.

4. Allow some fantasizing.
Grief wouldn’t be the natural process that it should be without some yearning for the person you just lost. Dr. Christine Whelan, who writes the “Pure Sex, Pure Column” on BustedHalo.com, explains the logic of allowing a bit of fantasy. She writes:
If you are trying to banish a sexual fantasy from your head, telling yourself “I’m not going to fantasize about her” or “I won’t think about what it would be like to be intimate with him” might make it worse… In a famous psychological study from the 1980s, a group of subjects were told to think about anything but whatever they did, they were not supposed to think about a white bear. Guess what they all thought about? [A white bear.]

5. Help someone else.
When I’m in pain, the only guaranteed antidote to my suffering is to box up all of my feelings, sort them, and then try to find a use for them. That’s why writing Beyond Blue contributes a big chunk to my recovery, why moderating Group Beyond Blue has me excited to wake up every day. When you turn your attention to another person — especially someone who is struggling with the same kind of pain — you forget about yourself for a split moment. And let’s face it, that, on some days, feels like a miracle.

6. Laugh. And cry.
Laughter heals on many levels as I explain in my “9 Ways Humor Heals” post, and so does crying. You think it’s just a coincidence that you always feel better after a good cry? Nope, there are many physiological reasons that contribute to the healing power of tears. Some of them have been documented by biochemist William Frey who has spent 15 years as head of a research team studying tears. Among their findings is that emotional tears (as compared to tears of irritation, like when you cut an onion) contain toxic biochemical byproducts, so that weeping removes these toxic substances and relieves emotional stress. So go grab a box of Kleenex and cry your afternoon away.


7. Make a good and bad list.
You need to know which activities will make you feel good, and which ones will make you want to toilet paper your ex-lover’s home (or apartment). You won’t really know which activity belongs on which list until you start trying things, but I suspect that things like checking out his wall on Facebook and seeing that he has just posted a photo of his gorgeous new girlfriend is not going to make you feel good, so put that on the “don’t attempt” list, along with e-mails and phone calls to his buddies fishing for information about him. On the “feels peachy” list might be found such ventures as: deleting all of his e-mails and voicemails, pawning off the jewelry he gave you (using the cash for a much-needed massage?), laughing over coffee with a new friend who doesn’t know him from Adam (to ensure his name won’t come up).

8. Work it out.
Working out your grief quite literally — by running, swimming, exercising, walking, or kick-boxing — is going to give you immediate relief. On a physiological level — because exercise increases the activity of serotonin and/or norepinehrine and stimulates brain chemicals that foster growth of nerve cells — but also on an emotional level, because you are taking charge and becoming the master of your mind and body. Plus you can visualize the fellow who is responsible for your pain and you can kick him in the face. Now doesn’t that feel good?

9. Create a new world.
This is especially important if your world has collided with his, meaning that mutual friends who have seen him in the last week feel the need to tell you about it. Create your own safe world — full of new friends who wouldn’t recognize him in a crowd and don’t know how to spell his name — where he is not allowed to drop by for a figurative or literal surprise visit. Take this opportunity to try something new — scuba diving lessons, an art class, a book club, a blog — so to program your mind and body to expect a fresh beginning… without him (or her).

10. Find hope.
There’s a powerful quote in the movie The Tale of Despereaux that I’ve been thinking about ever since I heard it: “There is one emotion that is stronger than fear, and that is forgiveness.” I suppose that’s why, at my father’s deathbed, the moment of reconciliation between us made me less scared to lose him. But forgiveness requires hope: believing that a better place exists, that the aching emptiness experienced in your every activity won’t be with you forever, that one day you’ll be excited to make coffee in the morning or go to a movie with friends. Hope is believing that the sadness can evaporate, that if you try like hell to move on with your life, your smile won’t always be forced. Therefore in order to forgive and to move past fear, you need to find hope.

And remember to love again…

Once our hearts are bruised and burned from a relationship that ended, we have two options: we can close off pieces of our heart so that one day no one will be able to get inside. Or we can love again. Deeply, just as intensely as we did before. Henri Nouwen urges to love again because the heart only expands with the love we are able to pour forth. He writes:

The more you have loved and have allowed yourself to suffer because of your love, the more you will be able to let your heart grow wider and deeper. When your love is truly giving and receiving, those whom you love will not leave your heart even when they depart from you. The pain of rejection, absence, and death can become fruitful. Yes, as you love deeply the ground of your heart will be broken more and more, but you will rejoice in the abundance of the fruit it will bear.

Selamat Tinggal Masa Lalu..

Jika seseorang yang kucintai menjauhiku karena rasa cemburu.  Mungkin dia tidak begitu mengenalku.  Tapi seandainya saja ia mau mencari tahu mengenai diriku dan tidak membuat asumsi-asumsi yang tidak benar tentangku.  Aku memang mudah berteman dengan teman pria dan mungkin sebagai seorang gemini, adalah kepribadianku yang memang ramah terhadap siapapun, tapi bukan berarti aku membagi hatiku dengan pria lain.  Aku tidak pernah bertingkah laku mesra terhadap siapapun selain pria yang aku cintai.

Dan jika aku memang salah telah membuatnya cemburu, itu kulakukan karena sengaja.  Tapi demi Tuhan hanya Dia yang tahu siapa yang kucintai.  Jika aku telah kehilangan cinta dan kepercayaannya padaku, kuharap Allah kelak memberitahukan padanya kebenaran itu. Kini, aku telah berusaha menerima kenyataan bahwa cintaku tak berbalas.  Aku tak akan berkata apapun, tidak akan membela diri, atau berusaha mengemis cintanya kembali.  Ikatan batin kami telah hilang musnah.  We just not meant to be.

Semoga saja ini bukanlah penyebab mengapa ia kehilangan minat terhadapku.  Cinta yang nyata tak akan pernah mati meskipun apapun yang terjadi.  Aku tidak sebodoh Kirsten Steward yang berselingkuh.  Aku punya banyak teman pria, tapi mereka semua adalah TEMAN.  Bagaimana mungkin aku bisa membagi cintaku yang satu untuk pria yang paling kucintai dimuka bumi ini, untuk orang lain?

Dan bukan salahku jika aku masih berteman dengan pria lain, karena dia sebagai seorang pria tidak bisa memberiku jaminan apapun bahwa dia benar-benar menginginkan aku.  Aku rasa dia memang tidak mencintaiku.  Dan itu adalah alasanku mengapa aku mundur.  Biarlah..aku yakin Allah pasti telah menjodohkan aku dengan seseorang yang memang untukku.  Setidaknya, bebanku kini berkurang.  Dan satu dari penderitaanku kini tak ada lagi.  Aku akan melangkah ringan kedepan melupakan dia yang tak berjodoh denganku. 

I Don't Need Him To Be Completed

One of the most liberating thoughts I repeat to myself when I’m immersed in grief and sadness is this: I don’t need anyone or anything to make me happy. When I’m experiencing the intense pangs of grief, it is so difficult to trust that I can be whole without that person in my life. But I have learned over and over again that I can. I really can. It is my job to fill the emptiness, and I can do it… creatively, and with the help of my higher power.
If you have to leave me..I will understand, but hope oneday I crossed your mind and your heart will whisper you something..The truth.

Sunday, August 12, 2012

Agar Anak Tidak Manja


 
KOMPAS.com - Orang tua selalu ingin melindungi anaknya dari segala kesedihan dan hal yang tak menyenangkan lainnya. Kasih sayang juga mendorong orang tua selalu ingin memenuhi segala keinginan anaknya. Tapi bagaimana, kalau semua itu menjadikan sang anak manja? Nah, agar tak terjebak dalam pola ddik yang tanpa kita sadari justru membuat anak menjadi manja, berikut hal yang perlu diperhatikan orang tua. 


1. Biarkan ia gagal
Mengapa? Karena kegagalan adalah alat pengajaran yang kuat. Saat anak mencoba menyusun lego atau mengunting gambar biarkan ia melakukan kesalahan. Atau saat perlombaan biarkan ia berusaha tanpa bantuan. Biarkan anak melakukan kesalahan dalam mencoba. Gagal bukan hal yang buruk, itu hanya bagian dari proses.

2. Ajarkan mereka menangani kekecewaan
Kita ingin anak-anak kita bahagia, kegagalan dan kekecewaan adalah perasaan yang tidak menyenangkan. Sebagai orang tua sudah menjadi insting Anda untuk melindungi anak-anak dari kekecewaan. Tapi dalam hidup hal tersebut nantinya tak tak terelakkan. Melindungi anak dari perasaan sedih bukan hal buruk tapi jika ia merasa gagal meyelesaikan suatu tugas, kalah dalam pertandingan, tugas Anda untuk mengajar mereka menangani perasaannya. Menghibur dan mengatakan bahwa hal itu biasa terjadi.

3.Berhenti membuntuti mereka
Biarkan mereka bernafas! Maksudnya sesekali membiarkan mereka main keluar bersama teman-temannya di halaman atau berkunjung ke rumah temannya lepas dari Anda. Tanpa Anda ia akan terlatih untuk mengambil keputusan sendiri dan menghadapi masalahnya sendiri. Sesekali biarkan mereka membuat beberapa keputusan sendiri seperti memilih waktu belajar, memutuskan mainan yang ingin ia beli atau memilih kegiatan yang ingin dihabiskan saat akhir pekan. Pergi ke pantai, taman hiburan, berenang atau nonton di bioskop berikan kesempatan untuknya mengambil keputusan. Bagaimana mereka akan menangani keputusan yang besar jika mereka tidak bisa berlatih dari kecil?

4. Anda yang pegang kendali
Ketika Anda membawa pulang bayi yang menggemaskan dari rumah sakit, sulit untuk membayangkan bahwa sesuatu yang begitu kecil bisa jadi pengendali. Tapi itu benar dan mereka akan mengendalikan Anda dan kehidupan Anda. Merengek meminta segala hal. Andalah orang dewasa yang membuat peraturan. Anda yang mengatur budget dan menentukan barang yang bisa dimiliki atau belum pantas dimiliki anak-anak. Anda yang mengatur menu dan jam tidur. Menjadi orang tua yang penyayang bukan berarti Anda tidak bisa bersikap tegas.


Your Heart


Jangan tunggu sampai mendapat cobaan baru dekat dengan Allah.

If I Don't Care About You..

Jika aku tak pernah mau bertanya banyak tentang kehidupanmu, bukan berarti aku egois..tapi, karena satu atau dua alasan.  Yang pertama, aku tidak mau sakit hati. Yang kedua, aku memang tidak tertarik denganmu. 

Buatlah Membaca Itu Menyenangkan

KOMPAS.com - Menumbuhkan minat baca pada anak-anak dapat dimulai sejak dini. Caranya, bukan dengan menjejalinya dengan buku yang bertumpuk-tumpuk. Cobalah untuk mengenalkannya dengan aktivitas membaca. Buat suasana yang menyenangkan, sehingga ia pun akan senang menjalani aktivitas ini. 

Membaca dengan suara keras dapat menimbulkan kegembiraan, bukan hanya bagi orangtua, tetapi seluruh anggota keluarga. Ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

1. Bacalah dengan sedikit "drama" dan penuh keceriaan. Gunakan suara yang berbeda untuk karakter yang berbeda dari sebuah cerita. Gunakan nama anak Anda sebagai nama salah satu karakter. Buatlah seolah-olah seperti boneka tangan dan gunakan mereka untuk memperagakan cerita-cerita yang Anda bacakan.

2. Bacalah berulang-ulang cerita yang disukai anak Anda sebanyak yang mereka inginkan. Pilih buku dari pengarang yang memang ceritanya bisa dinikmati oleh anak Anda.

3. Baca cerita dengan mengulang bagian-bagian tertentu dan merangsang anak Anda untuk turut bergabung dalam cerita tersebut.

4. Tunjukkan pada mereka kata-kata atau bagian yang tengah Anda baca. Cara ini akan membantu anak Anda terhubung dengan kata-kata yang mereka dengar dengan apa yang Anda katakan dan apa yang ada di dalam buku.

5. Baca apa saja, misalnya, cerita, puisi, buku informasi, artikel di majalah dan surat kabar, serta komik.

6. Mintalah kepada anggota keluarga atau teman-teman Anda untuk memberikan buku sebagai hadiah. 

7. Ajaklah anak Anda ke perpustakaan dan menonton CD interaktif dan internet, sesering Anda mengajaknya membaca buku.

8. Daftarkan anak Anda untuk berlangganan majalah yang sesuai. Mereka pasti akan senang saat kiriman majalah tiba!

Pada intinya, semakin Anda menikmati menularkan pengalaman dalam membaca, maka anak Anda akan lebih menikmatinya. Selamat mencoba! 
 
Sumber :
Berbagai Sumber
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary

Isn't It Sweet Dear?


Kekasihku, kamu adalah matahariku sementara aku adalah bulan yang bersinar dari cintamu. -P.S-

Koko Baruku!

Lagi mencoba koko baruu kebanggaannya nih..:) Alhamdulillah Ya Allah atas rezeki-Mu untuk Darren anakku sayang. Terima kasih eyang Ani untuk kadonya.

Love..

Love should bring out the best in you - not the worst in you...

If it brings out the worst in you, then you are probably battling to be understood and seen clearly or you are just in it for the wrong reasons and don't care enough.

Love shouldn't hurt - it should be a discovery process of getting more deeply connected. 
Challenges and misunderstandings allow this deepening process to happen - but if instead it ends up tearing you and a loved one a part, then there is no trust in the other or yourself and the default setting is on fear, blame or ego-reactions...

A relationship is not worth entering if you are not holding the highest intention, if you lack self-love and if you do not live in integrity... It is not fair to hurt others because of your own lack of spiritual and self development...

There is no difference with this arena of our life, and how we react to and handle our relationship with life.

If we can't see the divinity in ourselves, then how will we be able to see it in our World or in the relationships we attract. It will just end up being a projection that disappoints if we don't fully own it and embody it...

We will just see the darkness, issues and dramas, and never know hope or transformation...

This is the one arena that we are asked to work on more than anything else - our relationship with ourselves, others and Mother Earth...

If we don't clean this area up we will always be confronted with hidden agendas, disease, toxins, demonic entities and disasters... Sometimes it takes these things to appreciate what we have and to discover the remedy and antidote within... Sometimes it leads one further away from that...

If we can see this current reality as a reflection of the health of our collective consciousness - then we can see how crucial it is that we step up and fully participate in this shift and transition to a higher existence.

Waking up means fully understanding that when we see dark conspiracies, it is our higher awareness that will take it down and our inner soul work...

It is our shadow that we are facing, and as long as we neglect and take for granted our organic gifts and birthright - an artificial world will step in and take over, using dark manipulation and the power we give away, as the battery it runs on...

Focus on improving all relationships - life is a relationship, so is our connection with Source energy... It requires our attention, the best of who we are and our devotion...

As long as we are out of balance and in drama and conflict - we are investing in the wrong future...

Invest in the Ascension and be Love, be Wisdom, be Genuine and be the Divine Being that You are...

Cantik Banget Nicole..My Best Actress

I can't fall in love with anyone, I make men believe what they want to believe... -Nicole Kidman

Saturday, August 11, 2012

Aku memiliki banyak teman pria, tapi hatiku hanya untuk satu orang yang paling spesial, kamu. - P.S-
Je suis toujours heureuse:) Aamiin.. -P.S-

Yes Indeed..


Bikin Niggerballs, Ngabuburit Fun Ala Chef Mitha;)

Ngabuburit yang fun ngapain yaa? Bikin kue simpel untuk buka puasa saja yuk nak! Seperti biasa, kamu kan asisten mama bantu mama juga yaa..Sudah siap belum bahan-bahannya?

Sang asisten sedang membuat bola-bola coklatnya dengan meisyes..


Niggerballs..alias bola cokelat Nigeria..Emang penampilannya kurang menarik karna warnanya seperti maaf orang kulit hitam hehehe.. tapi soal rasa yahuud..

Tadaaa!! Ini dia hasilnya sesudah jadi..mmmhh..my favorite comfort food untuk buka puasa.


Resepnya:
- 250 gr Marie Regal Biscuit
- 100 gr Meisyes
- 2 sdm Margarin cair (melted margarin)
- 2,5 sdm rhum
- 3/4 kaleng susu kental manis cokelat (chocolate condence milk)
- raisin bila suka (optional)

Caranya:
- Hancurkan biskuit agar bisa dihaluskan dengan menggunakan food processor, masukkan kedalam processor susu kental manis, mentega cair, dan rhum.  Proses hingga menjadi adonan liat.
- Ambil adonan dengan menggunakan sendok kecil atau sendok makan, bentuk menjadi bulat seperti bola.
- Gelinding bola di atas 100 gr meisyes.  Setelah semua tertutup olehnya, dinginkan di dalam lemari es dan siap dihidangkan.  

Easy kan? Enjoy!;)

Two Tumbs Up!

Dear Hubby..

Aku adalah wanita yang akan membantu meringankan bebanmu, suamiku..-P.S-

Friday, August 10, 2012

Never Apologize




Tantangan Pribadi

Bisa tidak, kita menjadikan bulan-bulan lain sama seperti bulan suci Ramadhan? Ketika semua muslimin berlomba-lomba berbuat kebaikan, mengumpulkan amal sholeh, dan beribadah full?
Gemini want someone who can be attentive to them and who naturally enjoys their glitter and wit.

Memilih Calon Suami, Pakai Logika Atau Hati?

Ini kutipan sebuah pertanyaan dari Yahoo dari seorang wanita muda yang bernama Leny.  Sebenarnya pertanyaan ini sudah di jawab oleh pengasuh Rubrik yahoo Hilbram Dunar. Berikut linknya Memilih Calon Suami: Pakai Logika Atau Hati

Tanya:
Saya sedang bingung memilih pria mana yang lebih cocok dijadikan suami. Saya sangat mencintai pacar saya, tapi kami berdua punya sifat dan cara berpikir yang bertolak belakang. Banyak juga sifatnya yang tidak saya suka, terutama sifatnya yang egois dan hidupnya yang semaunya sendiri, tidak tertata. Saya ragu dia bisa jadi pemimpin rumah tangga yang baik.

Sementara ada satu pria lagi yang mengajak saya menikah. Dia orangnya mapan, agamanya baik, pola pikirnya nyambung dengan saya, anaknya dewasa dan bertanggung jawab, tapi saya tidak ada perasaan apa-apa dengan dia. Hanya suka sebatas teman. Yang mana yang harus saya pilih? Haruskah mengikuti hati tapi otak melawan, atau mengikuti logika tapi hati tak merasa?

Leny, 26 tahun

Ini adalah hal umum yang sering ditanyakan oleh seorang cewek single, termasuk saya sendiri :p.  Sebab saya juga mengalami hal yang sama seperti kasus Leny ini.  Dimana saya dihadapkan pada dua pilihan.  Kasus saya, saya mencintai seseorang yang dari segalanya, kepribadian dia, karakternya, agamanya, semua serba sempurna dimata saya, akan tetapi  untuk satu dan lain sebab saya tidak mungkin bisa bersamanya.  Sementara ada pria lain yang mencintai saya, tapi karakter, sifat dan gaya hidupnya jauh dari kriteria yang saya inginkan.  Seiman iya, tapi hati saya biasa-biasa saja.  

Jawaban saya sendiri untuk kasus Leny dan saya adalah, bahwa perempuan itu harus memilih calon suami dengan logika dan juga hatinya.  Keduanya harus ada!  

Hal yang paling utama adalah cinta.  Sebuah pernikahan tanpa cinta itu mustahil bisa bahagia.  Jangan pernah menikah karena sebab-sebab lain selain kita mencintai seseorang! Cinta itu landasan kelanggengan sebuah rumah tangga. Dan dalam memutuskan menikah itu, harus dua orang yang saling mencintai!  Makanya pastikan bahwa pasangan Anda juga mencintai serta menerima diri anda apa adanya

Dan yang penting lainnya adalah logika.  Pakai logika dalam memilih karakter yang seperti apa yang kita inginkan, itu yang dinamakan standar.  Logika itu menentukan standar.  Kriteria seperti apa yang kita inginkan dari calon pasangan kita, tentunya kriteria tersebut harus masuk akal, dan yang pasti baik bagi kita.  Seperti bagaimana agamanya, iman dan spiritualnya, karirnya, keluarganya, dan lain sebagainya. Yang namanya manusia tidak ada yang sempurna, tapi setidaknya standar itu harus sejajar dengan kita sebagai individu.

Kalau saya, setidaknya calon saya itu harus berpendidikan sarjana, karena saya sendiri seorang sarjana.  Yang kedua, si dia harus islam, shalat lima waktunya rajin, dan dia punya nilai-nilai agama yang baik, karena dia adalah calon imam bagi saya dan anak-anak kelak.  Memiliki karir yang baik dan aman, serta berpendapatan stabil.  Kemudian juga harus berasal dari keluarga baik-baik, yang sejajar dengan keluarga saya.  Itu standar saya secara umum, yang lainnya seperti karakter seseorang itu bisa dijajaki lebih dalam lagi seiring dengan waktu.

Jadi apabila kita bertemu dengan dua orang pria yang memiliki karakter berbeda, yang mana pria yang lebih kita cintai? baru berpikir apakah dia sudah masuk dalam standar kita? Apakah si dia juga tulus mencintai kita? Jika sudah, wah..selamat ya!  Tapi kalau belum, misalnya, Anda mencintai seseorang yang segalanya sudah masuk kriteria, tapi secara status tidak mungkin.  Ya sudah, percaya bahwa akan ada seseorang yang lebih tepat buat Anda kelak.  Jangan memaksakan kehendak. Karena pernikahan itu adalah hidup kita bersama seseorang yang kita cinta dan juga mencintai kita selamanya. InsyaAllah pernikahan yang seperti itu yang akan bahagia.

Appreciate Life

You can’t really begin to appreciate life until it has knocked you down a few times. You can’t really begin to appreciate love until your heart has been broken. And you can’t really begin to appreciate happiness until you’ve known sadness. Once you’ve walked through the valley, the view from the mountaintop is breathtaking. -Susan Gale

Thursday, August 9, 2012

Please Be Honest..

Jika seseorang mencintai Anda dengan jujur, tetapi Anda merasa tak mampu membalas cintanya, berkatalah jujur pada-nya bahwa Anda tidak mencintainya, itu lebih baik daripada membuatnya menderita dengan pesan-pesan ganda yang membuatnya berharap pada ketidakpastian.

Little Sister

Kenalkan ini adiknya Darren..kiss..kiss..


Hollaa!

I'm baack! Duh kangen juga nih setelah absen dari dunia blogging selama seminggu.  Rasanya jari jemariku sudah gatal ingin kembali mengetik notebook merahku tersayang ini..mmuahh..Yuk ahh mari kita buka cerita baru kehidupan kita.