Hari ini tiba-tiba saja aku kepikiran tentang pejabat-pejabat yang duduk di pemerintahan seperti DPR. Aku perhatikan, yang namanya sebuah Dewan Perwakilan Rakyat itu kan seharusnya adalah wakil rakyat yang berpihak pada kepentingan rakyat, dan seharusnya citranya di mata masyarakat itu mulia dan terhormat. Kenapa sekarang justru malah seperti sebuah tempat yang penuh dengan citra yang buruk dan menjijikan bagi kita-kita rakyat awam.
Korupsi, affair, tingkah yang cuek bebek, sok benar, arogan, berfoya-foya dan lain-lain lah yang benar-benar gila. Mengapa seperti ini bapak-bapak, ibu-ibu? Kemana larinya moral Anda semua selama ini? aku yakin Anda yang duduk disana, bukan orang sembarangan yang asal duduk dan tidak tahu apa-apa seperti tukang becak, atau sekedar komedian bukan? Aku yakin Anda semua adalah sarjana-sarjana dan mungkin juga berpangkat lebih dari itu. Tapi mengapa kelakuan Anda semua itu tidak selayaknya seorang cendekia yang terpelajar ya? Dimana hati nurani dan rasa malu Anda dikubur? Atau memang Anda ini adalah para cendekiawan bermoral tukang becak?
Yang jadi pertanyaanku, bagaimana sih cara negara ini memilih anggota-anggota parlemennya? memangnya tidak ada ya yang namanya fit and proper test itu? Masa anggota Dewan, kelakuannya seperti anak SD? Sebenarnya aturan mainnya seperti apa sih partai-partai yang mengusung anggotanya menjadi Anggota Dewan? Jika manusia-manusia yang ada di atas sana berkelakuan seperti itu, dimana letak kehormatan sebuah bangsa? Tidak tahu etik, dan sudah tidak tahu malu.
Bangsa ini tidak akan bisa kemana-mana jika kualitas manusianya seperti itu. Jadilah negara yang tertinggal selamanya. Mau seperti itu? Kasihan dong rakyat kecil, bantu dong mereka-mereka itu mendapatkan kehidupan yang agak layak, dan beri kesempatan untuk anak-anak mengecap pendidikan yang lebih baik, supaya mereka nanti bisa membawa negara ini menjadi jauh lebih baik lagi. Malu lah..jujurlah..berjuanglah yang terbaik untuk kesejahteraan bersama bukan pribadi.
Ini ungkapan hati seorang aku, yang hanya tergolong rakyat biasa. Bukan iri dengki ya bapak-bapak..cuma mengungkapkan rasa prihatin saja dengan kondisi bangsaku yang seperti ini. Semrawut, morat-marit tidak puguh, tidak jelas, dan menyedihkan. Kesejahteraan bangsa itu bukan diukur dari banyaknya mobil mewah, dan apartmen yang terbeli oleh segelintir orang. Kesejahteraan bangsa itu, apabila sudah tidak ada lagi anak-anak putus sekolah, anak-anak jalanan, atau sudah tidak ada lagi orang yang menjilat makanan dari tong sampah.
Kasihanlah bagi mereka-mereka yang tidak mampu pak..sementara Anda dan istri Anda memiliki perhiasan emas dan mampu membeli tas brand luar dengan harga puluhan juta. Anda memakai uang yang seharusnya adalah hak rakyat untuk pergi berlibur jalan-jalan keluar negeri dengan alasan studi banding. Anda membangun gedung mewah sementara rakyat kekurangan sekolah-sekolah. Tolong dipikir lagi deh kepantasan rencana-rencana yang tidak masuk akal.
Yang perlu Anda ingat itu harusnya adalah sudah layakkah negara ini untuk bermewah-mewah? Kalau belum tolong dong rakyat kita untuk menjadi lebih baik. perbaiki yang dibawah bukan melihat apa yang tampak di di permukaan. Peace..