Sunday, August 12, 2012
Love..
Love should bring out the best in you - not the
worst in you...
If it brings out the worst in you, then you are
probably battling to be understood and seen clearly or you are just in it for
the wrong reasons and don't care enough.
Love shouldn't hurt - it should be a discovery process
of getting more deeply connected.
Challenges and misunderstandings allow this deepening process to happen - but
if instead it ends up tearing you and a loved one a part, then there is no
trust in the other or yourself and the default setting is on fear, blame or
ego-reactions...
A relationship is not worth entering if you are not holding the highest intention,
if you lack self-love and if you do not live in integrity... It is not fair to
hurt others because of your own lack of spiritual and self development...
There is no difference with this arena of our life, and how we react to and
handle our relationship with life.
If we can't see the divinity in ourselves, then how will we be able to see it
in our World or in the relationships we attract. It will just end up being a
projection that disappoints if we don't fully own it and embody it...
We will just see the darkness, issues and dramas, and never know hope or
transformation...
This is the one arena that we are asked to work on more than anything else -
our relationship with ourselves, others and Mother Earth...
If we don't clean this area up we will always be confronted with hidden
agendas, disease, toxins, demonic entities and disasters... Sometimes it takes
these things to appreciate what we have and to discover the remedy and antidote
within... Sometimes it leads one further away from that...
If we can see this current reality as a reflection of the health of our
collective consciousness - then we can see how crucial it is that we step up
and fully participate in this shift and transition to a higher existence.
Waking up means fully understanding that when we see dark conspiracies, it is
our higher awareness that will take it down and our inner soul work...
It is our shadow that we are facing, and as long as we neglect and take for
granted our organic gifts and birthright - an artificial world will step in and
take over, using dark manipulation and the power we give away, as the battery
it runs on...
Focus on improving all relationships - life is a relationship, so is our
connection with Source energy... It requires our attention, the best of who we
are and our devotion...
As long as we are out of balance and in drama and conflict - we are investing
in the wrong future...
Invest in the Ascension and be Love, be Wisdom, be Genuine and be the Divine
Being that You are...
Cantik Banget Nicole..My Best Actress
Saturday, August 11, 2012
Je suis toujours heureuse:) Aamiin.. -P.S-
Bikin Niggerballs, Ngabuburit Fun Ala Chef Mitha;)
Ngabuburit yang fun ngapain yaa? Bikin kue simpel untuk buka puasa saja yuk nak! Seperti biasa, kamu kan asisten mama bantu mama juga yaa..Sudah siap belum bahan-bahannya?
Sang asisten sedang membuat bola-bola coklatnya dengan meisyes..
Niggerballs..alias bola cokelat Nigeria..Emang penampilannya kurang menarik karna warnanya seperti maaf orang kulit hitam hehehe.. tapi soal rasa yahuud..
Tadaaa!! Ini dia hasilnya sesudah jadi..mmmhh..my favorite comfort food untuk buka puasa.
Resepnya:
- 250 gr Marie Regal Biscuit
- 100 gr Meisyes
- 2 sdm Margarin cair (melted margarin)
- 2,5 sdm rhum
- 3/4 kaleng susu kental manis cokelat (chocolate condence milk)
- raisin bila suka (optional)
Caranya:
- Hancurkan biskuit agar bisa dihaluskan dengan menggunakan food processor, masukkan kedalam processor susu kental manis, mentega cair, dan rhum. Proses hingga menjadi adonan liat.
- Ambil adonan dengan menggunakan sendok kecil atau sendok makan, bentuk menjadi bulat seperti bola.
- Gelinding bola di atas 100 gr meisyes. Setelah semua tertutup olehnya, dinginkan di dalam lemari es dan siap dihidangkan.
Easy kan? Enjoy!;)
Dear Hubby..
Friday, August 10, 2012
Tantangan Pribadi
Bisa tidak, kita menjadikan bulan-bulan lain sama seperti bulan suci Ramadhan? Ketika semua muslimin berlomba-lomba berbuat kebaikan, mengumpulkan amal sholeh, dan beribadah full?
Gemini want someone who can be attentive to them and who naturally enjoys their glitter and wit.
Memilih Calon Suami, Pakai Logika Atau Hati?
Ini kutipan sebuah pertanyaan dari Yahoo dari seorang wanita muda yang bernama Leny. Sebenarnya pertanyaan ini sudah di jawab oleh pengasuh Rubrik yahoo Hilbram Dunar. Berikut linknya Memilih Calon Suami: Pakai Logika Atau Hati
Tanya:
Saya sedang bingung memilih pria mana yang lebih cocok dijadikan suami. Saya sangat mencintai pacar saya, tapi kami berdua punya sifat dan cara berpikir yang bertolak belakang. Banyak juga sifatnya yang tidak saya suka, terutama sifatnya yang egois dan hidupnya yang semaunya sendiri, tidak tertata. Saya ragu dia bisa jadi pemimpin rumah tangga yang baik.
Sementara ada satu pria lagi yang mengajak saya menikah. Dia orangnya mapan, agamanya baik, pola pikirnya nyambung dengan saya, anaknya dewasa dan bertanggung jawab, tapi saya tidak ada perasaan apa-apa dengan dia. Hanya suka sebatas teman. Yang mana yang harus saya pilih? Haruskah mengikuti hati tapi otak melawan, atau mengikuti logika tapi hati tak merasa?
Leny, 26 tahun
Saya sedang bingung memilih pria mana yang lebih cocok dijadikan suami. Saya sangat mencintai pacar saya, tapi kami berdua punya sifat dan cara berpikir yang bertolak belakang. Banyak juga sifatnya yang tidak saya suka, terutama sifatnya yang egois dan hidupnya yang semaunya sendiri, tidak tertata. Saya ragu dia bisa jadi pemimpin rumah tangga yang baik.
Sementara ada satu pria lagi yang mengajak saya menikah. Dia orangnya mapan, agamanya baik, pola pikirnya nyambung dengan saya, anaknya dewasa dan bertanggung jawab, tapi saya tidak ada perasaan apa-apa dengan dia. Hanya suka sebatas teman. Yang mana yang harus saya pilih? Haruskah mengikuti hati tapi otak melawan, atau mengikuti logika tapi hati tak merasa?
Leny, 26 tahun
Ini adalah hal umum yang sering ditanyakan oleh seorang cewek single, termasuk saya sendiri :p. Sebab saya juga mengalami hal yang sama seperti kasus Leny ini. Dimana saya dihadapkan pada dua pilihan. Kasus saya, saya mencintai seseorang yang dari segalanya, kepribadian dia, karakternya, agamanya, semua serba sempurna dimata saya, akan tetapi untuk satu dan lain sebab saya tidak mungkin bisa bersamanya. Sementara ada pria lain yang mencintai saya, tapi karakter, sifat dan gaya hidupnya jauh dari kriteria yang saya inginkan. Seiman iya, tapi hati saya biasa-biasa saja.
Jawaban saya sendiri untuk kasus Leny dan saya adalah, bahwa perempuan itu harus memilih calon suami dengan logika dan juga hatinya. Keduanya harus ada!
Hal yang paling utama adalah cinta. Sebuah pernikahan tanpa cinta itu mustahil bisa bahagia. Jangan pernah menikah karena sebab-sebab lain selain kita mencintai seseorang! Cinta itu landasan kelanggengan sebuah rumah tangga. Dan dalam memutuskan menikah itu, harus dua orang yang saling mencintai! Makanya pastikan bahwa pasangan Anda juga mencintai serta menerima diri anda apa adanya
Dan yang penting lainnya adalah logika. Pakai logika dalam memilih karakter yang seperti apa yang kita inginkan, itu yang dinamakan standar. Logika itu menentukan standar. Kriteria seperti apa yang kita inginkan dari calon pasangan kita, tentunya kriteria tersebut harus masuk akal, dan yang pasti baik bagi kita. Seperti bagaimana agamanya, iman dan spiritualnya, karirnya, keluarganya, dan lain sebagainya. Yang namanya manusia tidak ada yang sempurna, tapi setidaknya standar itu harus sejajar dengan kita sebagai individu.
Kalau saya, setidaknya calon saya itu harus berpendidikan sarjana, karena saya sendiri seorang sarjana. Yang kedua, si dia harus islam, shalat lima waktunya rajin, dan dia punya nilai-nilai agama yang baik, karena dia adalah calon imam bagi saya dan anak-anak kelak. Memiliki karir yang baik dan aman, serta berpendapatan stabil. Kemudian juga harus berasal dari keluarga baik-baik, yang sejajar dengan keluarga saya. Itu standar saya secara umum, yang lainnya seperti karakter seseorang itu bisa dijajaki lebih dalam lagi seiring dengan waktu.
Jadi apabila kita bertemu dengan dua orang pria yang memiliki karakter berbeda, yang mana pria yang lebih kita cintai? baru berpikir apakah dia sudah masuk dalam standar kita? Apakah si dia juga tulus mencintai kita? Jika sudah, wah..selamat ya! Tapi kalau belum, misalnya, Anda mencintai seseorang yang segalanya sudah masuk kriteria, tapi secara status tidak mungkin. Ya sudah, percaya bahwa akan ada seseorang yang lebih tepat buat Anda kelak. Jangan memaksakan kehendak. Karena pernikahan itu adalah hidup kita bersama seseorang yang kita cinta dan juga mencintai kita selamanya. InsyaAllah pernikahan yang seperti itu yang akan bahagia.
Appreciate Life
You can’t really begin to appreciate life until it has knocked you down a few times. You can’t really begin to appreciate love until your heart has been broken. And you can’t really begin to appreciate happiness until you’ve known sadness. Once you’ve walked through the valley, the view from the mountaintop is breathtaking. -Susan Gale
Thursday, August 9, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)