Aku baru saja melihat emailku, dan isinya banyak sekali tentang orang-orang yang tertarik padaku disebuah applikasi bernama Are You Interested. Dulu aplikasi ini masih gratis sehingga banyak yang menggunakannya untuk mengirim pesan kepada seseorang yang mereka minati. Sekarang untuk bisa mengirim pesan dari sini, kita para pengguna harus membayar sebesar 10 dollar amerika yang artinya kurang lebih hampir seratus ribu rupiah untuk menjadi membernya. Dulu aku menggunakan applikasi ini sebagai tempat untuk membuka diri terhadap peluang pertemanan baru, tapi setelah mengenal beberapa orang dari sana aku mendapati bahwa terkadang orang-orang itu hanya ingin bermain-main, atau banyak juga yang sebenarnya sudah menikah. Walaupun ada juga beberapa orang yang serius, tapi ditengah jalan setelah aku mengenal seseorang aku mendapati perbedaan visi dan misi diantara kami berdua.
Tapi sebenarnya bukan tentang hal itu yang ingin kubahas..aku hanya ingin memaparkan pemikiranku tentang kriteria. Orang atau pria seperti apa sih yang sebenarnya aku inginkan? Dulu, aku sangat terbuka dengan kemungkinan untuk memiliki relationship dengan seorang pria bule. Seiring dengan berjalannya waktu dan juga faktor kedewasaanku, mindku switch menjadi lebih realistik. Menjalin hubungan jarak jauh dengan pria bule, bukan hal yang mudah. Alasan pertama adalah jarak yang jauh menyebabkan kesulitan dalam hal komunikasi dan proses pengenalan karakter dan pribadi seseorang. Kita tidak benar-benar bisa berinteraksi secara fisik dan tidak bisa melihat secara jelas body languagenya ketika kita berkomunikasi. Meskipun saat ini kita sudah berada di jaman teknologi canggih sekalipun seperti menggunakan webcam, tetap saja tidaklah sama. Kita tidak bisa menemukan adanya chemistry yang nyata dari sana. Sebuah relationship tidak akan pernah bisa berhasil tanpa interaksi nyata berupa tatap muka atau pertemuan face to face di alam nyata untuk melihat karakter asli seseorang. Alasan yang kedua adalah, faktor perbedaan kultur dan keimanan atau istilah sananya religion. Untuk meyakinkan seorang pria bule menjadi mualaf itu hampir dibilang impossible. Mereka sudah terdidik dan terprogram dari kecil dengan tatanan budaya dan keimanan yang jauh berbeda dengan orang asia, apalagi dengan seorang wanita muslim. Inilah pengalamanku dalam berkenalan dengan kaum adam via internet. It's impossible..
Jadi apa dong kriteria dari seorang pria yang kamu inginkan, dan hubungan seperti apa yang kamu harapkan?
Kriteria dasar sebenarnya adalah memiliki keimanan yang sama, chemistry yang nyambung, saling sayang dan mencintai, serta saling menghormati. Sidiaku juga sebaiknya berwajah menarik dan enak dilihat, gak perlu ganteng tapi menarik hati, sikapnya santun, dan educated. Kejujuran adalah salah satu hal yang paling aku suka, dan dia juga harus mempunyai kepribadian yang kuat dan prinsip hidup yang bagus. Apakah hal ini terlalu sempurna? mudah-mudahan sih tidak..tapi ini adalah standarku, seseorang yang bisa mendapatkan respek dan rasa kagum dariku. Aku tidak melihat seseorang berdasarkan materi, melainkan kualitas diri seseorang. Aku tidak bisa membangun sebuah hubungan hanya karena tidak ada seorang pendamping. Aku bukan tipe perempuan yang desperate. Niatku adalah memiliki sebuah hubungan yang sehat dan serius dengan seseorang yang akan menjadi calon pendampingku juga ayah dari anakku. Mungkin bagi pembaca, aku terlalu memiliki standar yang tinggi. Ya memang harus punya standar tinggi untuk mendapatkan sebuah kehidupan yang jauh lebih baik dari hari kemarin. Yang jelas aku tidak mau mengalami kegagalan seperti yang pernah aku alami dulu. Kesalahan yang pernah terjadi dulu adalah kurangnya kedewasaan, dan sikap desperation serta kurang hati-hati dalam memilih pasangan hidup dan aku belajar dari sini.
Barangkali ada orang yang mencibir dengan pemikiranku dan mungkin berpikir, aku akan sendirian dengan kriteriaku yang serba sempurna. Aku tidak peduli dengan pemikiranmu, aku percaya pada Allah semata. Pria yang aku inginkan ada, dan dia juga sedang mencariku dalam perjalanan hidupnya. Seseorang yang jelas mature jiwanya, yang punya rasa kasih dan sayang yang begitu besar terhadapku dan juga anakku. Seseorang yang juga punya visi dan misi yang sama denganku dalam hal kehidupan yang akan kami jalani bersama.