Sekarang Ia tumbuh, banyak sekali hal-hal yang ia serap dari lingkungan sekitar juga dari media televisi. Sekarang, dia sudah ikut-ikutan temannya menggunakan logat sunda, padahal menurutku logat teman-temannya itu termasuk sunda kasar, yang tidak enak didengarnya. Belum lagi dia juga terkadang menggunakan logat Melayu karena sering nonton film Upin dan Ipin di televisi yang asalnya dari Malaysia. Alhamdulillah darren anakku memang tergolong cerdas, dan mandiri. Sepertinya ia lebih dewasa ketimbang teman-teman sebayanya. Kasihan sekali..meskipun ada aku disisinya, tapi aku sudah mengajarkan dia untuk mandiri. Aku tidak mau ia tumbuh menjadi seorang pemuda yang tergantung pada ibunya. Aku sedang belajar untuk "mendengarkan" apa yang ia bicarakan. Dan aku juga sedang berusaha mencari jalan untuk memberi perhatian lebih padanya. Maksud hati mencari keseimbangan antara kebutuhanku dan kebutuhannya tapi yang terjadi malah aku sibuk dengan kebutuhanku.
Maafin mama Darren..InsyaAllah mama akan memperbaiki diri supaya menjadi mama yang kuat untukmu. Mama yang selalu mendampingi kamu hingga kamu bisa berdiri sendiri. Mama akan berusaha semampu mama untuk merawatmu dengan baik, mendidikmu menjadi pria yang bertanggung jawab, berbudi pekerti yang santun, pria yang soleh, dan penuh kasih sayang. Mama berdoa supaya Allah selalu memberkati dirimu, menjaga kesehatanmu dan memberi kesehatan pada mama supaya mama senantiasa bisa mendampingimu hingga kamu dewasa. Mama marah karena mama sayang, mama tidak mau darren terluka atau sakit. Darren adalah penopang hidup mama, alasan mama untuk tetap hidup, pelipur hati mama yang tersayang..Mama bangga padamu anak laki-lakiku tercinta. God bless you..sleep tight, sweet dreams my little angel. Mommy love you..