Aku baru membaca sebuah broadcast dari Blackberry Messanger mengenai kecanduan Ipad pada balita. Alhamdulillah kasus seperti ini tidak terjadi pada anakku meski anakku masuk di era touchscreen generation. Tidak ada komplain dariku yang resah bahwa Darren anakku akan kecanduan Ipad atau tablet androidku.
Aku telah memperkenalkan Ipad pada Darren sejak ia berusia 5 tahun, dan aku sendiri juga memiliki sebuah tablet dirumah. Meski Darren bisa mengakses tabletku untuk bermain, tapi dia punya rasa bosan sendiri sehingga dia tidak pernah sampai kecanduan dengan games atau aplikasi-aplikasi lainnya. Dia sendiri sudah tahu lho caranya mendownload aplikasi yang dia pikir menarik. Dan dia juga sudah tahu mana aplikasi yang berbayar dan mana yang free so..aku tidak begitu khawatir, dia sudah cukup pintar dan dewasa menggunakan gadgetku. Dan untungnya dia anak yang mudah bosan, sehingga ketika dia merasa bosan, dia taruh kembali tabletku di tempatnya.
Makanya sebagai orang tua kita juga sebaiknya tidak sembrono menaruh gadget-gadget kita. Dan selalu ingat untuk mendampingi anak kita setiap saat. Perhatikan segala aktifitasnya, jangan sampai karena terlalu sibuk kita tidak tahu anak kita makan lumut! Iya bener bloggers ada lho kasus seperti itu. Tapi, nanti saja aku ceritakan kasus ini.
Intinya sebenarnya adalah ketegasan orang tua dalam hal membuat batasan-batasan pada anak. Batasan-batasan mengenai privasi barang-barang milik orang tua dan anak. Aku sendiri selalu tegas memberi tahu Darren untuk membiasakan diri meminta izin bila ingin menggunakan barang-barang milikku. Dan aku sendiri pun selalu menaruh barang-barang seperti tablet atau Ipad di meja kamarku. Anakku tahu apa yang ada di dalam kamarku adalah milik mamanya sehingga dia segan untuk mengambilnya tanpa seizinku.
Untuk kasus anak balita yang kecanduan Ipad, hmm..bisa jadi orang tuanya cuek saja menaruh barang-barangnya sembarangan, dan mungkin karena sok kepingin anaknya ekstra cerdas, mereka sudah memperkenalkan gadget-gadget seperti itu untuk anak-anak kecil mereka yang relatif masih terlalu dini.
Ada masanya seorang anak tahu gadget-gadget orang dewasa. Meski ada istilah golden age untuk anak usia balita, tapi soal gadget, ya perkenalkanlah sewajarnya saja sesuai dengan perkembangan usianya. Untuk saat ini caraku mengenalkan Ipad/tablet adalah dengan membiarkan dia bermain dengan si talkingcat atau aplikasi menggambar cukup itu saja. Aku baru bisa mengajarinya seperti itu. Nanti ketika sudah SD dia akan aku bimbing untuk mencari aplikasi yang tepat untuk membantu dia belajar tentang pelajaran sekolah seperti kamus bahasa Inggris, matematika, dan lain sebagainya.
Tapi..ada satu hal penting lagi yang harus diingat oleh orang tua adalah control. Hati-hati ya parents..ada aplikasi-aplikasi dewasa yang takutnya bisa diakses oleh anak-anak usia remaja. So, sebisa mungkin kita menggunakan lock khusus dan hanya membolehkan anak memegang tablet dalam pengawasan kita orangtuanya. Bisa tidak ya? hehehe..entahlah. But at least we should try. Harus menjadi satpam yang baik demi anak.
Be a smart parent. Sebuah catatan untuk diri sendiri.
No comments:
Post a Comment