Aku tak ingin lagi bersedih..
Kesedihan membuatku rapuh, membuat daya tahan tubuhku menurun, membuat tubuhku sakit. Aku tak ingin bergantung pada siapapun kecuali Tuhan. Manusia hanya membuat kekecewaan dan luka dihati, tapi Allah tidak. Kesedihan adalah pertanda melorotnya keimanan kita. Sebagai manusia, ku akui bahwa iman kita juga sama seperti hidup, naik dan turun seperti roller coaster. Padahal seharusnya tidak boleh seperti itu. Tapi yah..namanya juga sedang tumbuh. Manusia tumbuh berkembang seiring dengan kedewasaan dan kematangan jiwa.
Terkadang cobaan datang untuk menguji keimanan kita. Bila kita sedang lemah maka iman kita juga terkadang berada pada titik terendah. Merasa putus asa, merasa down, sedih, kecewa dan sebagainya. Hingga alarm tubuh kita mulai berbunyi menandakan bahwa kita jatuh sakit. Kembali kita diingatkan untuk bertawakal, untuk bangkit dan menguatkan diri dan jiwa kita kembali agar tidak lemah. Belajar ikhlas itu sulit. Belajar memaafkan itu sulit. Belajar dewasa itu juga tidak mudah. Semuanya harus dihadapi. Ya memaafkan, ikhlas, dan menguatkan fisik dan juga mental.
Ingat Allah..jangan pernah menduakan Dia dengan yang lain. Tidak dengan kekasih, tidak dengan uang dan lain-lain. Cukup Allah saja peganganku. Aku akan hadapi segala rintangan dihadapanku dengan tegar. Sedih ya menangis..menangis itu baik buat kesehatan sama seperti tertawa. Melepaskan beban itu perlu, jadi menangislah..Jika sudah tak mampu menangislah..Tak perlu berpura-pura kuat. Tidak ada gunanya. Mari kita ambil buku diary kita, tuang semua rasamu disana. Berdoalah..Kamu tidak sendirian.
Remember that, You're not alone..
No comments:
Post a Comment