Saturday, April 23, 2011

Mini Market Impianku

Jadi teringat sama mimpiku tadi malam..ceritanya aku punya sebuah mini market, tiba-tiba ada seorang remaja pria yang sedang mencuri didalam tokoku.  Dia tertangkap basah oleh ku, lalu aku memperhatikan wajahnya yang masih muda dan sangat manis.  Aku bertanya padanya siapa nama kamu? dia menjawab dengan sebuah nama dengan huruf D depannya, lalu aku kembali berkata padanya, mengapa kamu mencuri?  Kemudian pria muda ini menunjukkan isi tasnya yang tidak aku ingat apa sebenarnya benda yang ada di dalam tas tersebut.  Lalu aku membiarkan dia (laki-laki) pergi.  

Aku tidak mengerti apa sebenarnya makna di balik mimpi ini, tapi jauh di lubuk hati, aku memang ingin sekali punya usaha sendiri seperti sebuah mini market.  Dari dulu aku ingin sekali punya usaha kecil-kecilan seperti ini.  Aku jadi teringat pernah mengumpulkan brosur-brosur franchise yang dua minggu lalu aku ambil di sebuah pameran franchise.  Salah satunya ada mengenai penawaran tentang franchise indomaret dan Alfamart.  Tapi modalnya besar sekali.  Seandainya saja, aku punya backing orang yang mau mensupportku dengan modalnya hehe..mimpi kali yee..embeerr!

Mungkin mimpi hanya sekedar mimpi, aku tidak tahu apakah mimpi itu bisa menjadi kenyataan atau tidak.  Jika dipikir secara rasional sih dari mana aku bisa mempunyai modal sebesar itu? Meskipun aku dapat mengajukan kredit pinjaman modal usaha dari bank, tapi persyaratannya  pasti tidak mudah. Huff..semoga saja Tuhan mengabulkan mimpi-mimpiku ini.  Tidak ada yang mustahil untukNya bukan?




Little Angel In The Train


Ada cerita baru yang menguatkan keyakinan ku pada teori yang mengatakan bahwa Anak kecil tertarik pada sesuatu yang indah atau cantik. Hari Kamis yang lalu aku melakukan perjalanan ke Bandung dengan menggunakan kereta api dari Jakarta.  Di dalam perjalanan, di depanku ada ibu-ibu yang membawa dua orang anaknya yang masih kecil-kecil, yang paling besar adalah gadis kecil berusia dua tahunan, dan yang paling muda masih bayi kira-kira usianya 5 bulan. Ibu ini di temani oleh dua orang baby sitter yang membantunya menangani putri-putri kecilnya.  

Aku duduk sambil termenung menunggu waktu keberangkatan kereta api yang masih lama.  Tiba-tiba aku lagi diperhatikan oleh seseorang, dan aku melihat dari balik kursi didepanku sedang mengintip si gadis  kecil yang lucu itu ke arahku.  Tadinya dia hanya melihatku tanpa ekspresi sama sekali.  Lalu aku tersenyum padanya, sambil melambai ke arahnya dan berkata "haiii".  Gadis cilik itu malu dan kemudian duduk kembali dengan manis di kursinya.  Beberapa menit kemudian, gadis cilik itu mengintip lagi dari balik kursinya, kali ini dengan senyuman yang lebaar sekali.  Lebih menyerupai sebuah seringai lucu ke arahku.  Senang sekali rasanya melihat seringai anak-anak, hatiku yang pilu menjadi cerah seketika.  Aku kembali tersenyum dan melambai-lambaikan tanganku kearahnya. 

Aku merasa bahwa Allah sedang menghibur hatiku saat itu, bagi ku gadis cilik itu adalah malaikat yang Dia kirim untuk membuat diriku tersenyum di tengah duka nestapa yang sedang aku rasakan.  Bless you little child for given me such a joy like your sweet smile..

Nasi Goreng Arab

Aku suka sekali nasi goreng arab. Nasi goreng arab ini, bukan nasi goreng yang benar-benar berasal dari negara arab.  Hanya namanya saja.  Sebenarnya cara membuatnya sederhana sekali, cukup dengan bumbu rendang instan Indofood, di tambah dengan beberapa potong sosis, telur atau jagung manis kaleng di campur beserta dengan nasi dingin.  Masak hingga semua bumbunya tercampur rata. Dijamin enaaak banget..pedas, kenyul-kenyul karena sosisnya, pokoknya mantab deh..

Salmon With Oranges


Ingredients
Directions
  1. Heat 1 tablespoon of the oil in a large skillet over medium-high heat. Season the salmon with ½ teaspoon salt and ¼ teaspoon pepper.
  2. Cook the salmon until opaque throughout and golden brown, 4 to 5 minutes per side.
  3. Meanwhile, cut away the peel and pith of the orange and cut out the segments.
  4. In a large bowl, gently combine the segments with the tomatoes, cilantro, olives, remaining tablespoon of oil, and ¼ teaspoon each salt and pepper.
  5. Serve the salad with the salmon.
By Kate Merker,  May 2009

Friday, April 22, 2011

Hey You

No Credit Card Please..

Aku adalah orang yang tidak suka memiliki hutang,  walaupun saat ini sebuah credit card dapat memudahkan banyak hal di dalam hidup kita.  Tapi prinsip yang sesungguhnya dari credit card itu adalah hutang, iya kan? Meskipun jika aku memiliki  pendapatan bulanan pun, aku akan berpikir dua kali untuk memilikinya.  Bagiku hutang itu adalah sebuah beban.  

Aku lebih memilih untuk memegang uang tunai saja, karena menurut ku membayar dengan tunai  akan jauh lebih membantu kita untuk disiplin dalam mengelola keuangan kita.  Aku memilih mengatur keuangan ku dengan sistem akuntansi sederhana model jaman dulu, alias model nenek-nenek hihihi.. Sistem pengaturan keuangan model nenek-nenek yang kumaksud adalah pembukuan sederhana sistem jaman dulu.  Kadang-kadang aku juga masih menggunakan sistem kantung.  Sistem kantung itu sebenarnya adalah membuat kantung pengeluaran-pengeluaran kebutuhan primer, seperti belanja bulanan, bills, dan lain sebagainya.  Kantung tersebut di buat dengan cara menggunting kalender untuk dibuat seperti amplop yang masing-masing diberi nama sesuai daftar pengeluaran apa saja yang akan di bagi-bagi.  

Tapi dengan sistem seperti ini juga memiliki sebuah resiko dimana uang yang  sudah  kita simpan, dapat di ambil oleh orang lain dengan mudah, karena disimpan di dalam laci.  Jadi pada akhirnya aku  menggunakan pembukuan sederhana, dan memilih mengambil uang tunai dari ATM sesuai kebutuhan saja. Cara seperti ini lebih jujur karena kita dapat mengatur keuangan kita sesuai dengan kemampuan kita yang sesungguhnya.  Bagiku lebih baik membelanjakan uang sesuai dengan kemampuan saja, jika tidak punya ya lebih baik lupakan saja! Aku selalu mampu mengontrol semua pengeluaranku dengan cara mendahulukan kebutuhan utama lebih dulu, baru kebutuhan yang lainnya.

Menurutku credit card itu hanya menjebak kita untuk bersikap lebih konsumtif.  Tapi memang  aku  dapat mengakui bahwa benda ini akan lebih memudahkan kita dalam hal-hal penting yang lainnya, seperti membayar rumah sakit yang sifatnya darurat.  Kita boleh saja memiliki satu benda ini, tapi hanya untuk berjaga-jaga saja.  Tapi umumnya manusia terkadang selalu lupa, dan memiliki kecenderungan untuk tamak dan konsumtif.  Jadi mereka dapat saja gesek sana dan sini untuk belanja dan sebagainya dengan  mudahnya. Pada akhirnya mereka juga yang bingung dalam hal melunasi hutang-hutangnya,  disebabkan oleh tagihan  yang membengkak atau malah over limit! waw..! Dan setahuku, orang bukan hanya memiliki satu kartu kredit saja loh, ada yang bisa sampai memiliki 12 kartu!  duh..duh..duh..Pantas saja di Amerika banyak kredit macet yang disebabkan oleh kasus kartu kredit yang tidak terbayar.  

Untukku uang tunai saja sudah cukup, hidup simple itu lebih nyaman  Kita tidak perlu bingung memikirkan hutang piutang yang  pada akhirnya hanya membuat kita menjadi budak dari kartu kredit.  Menurut ku kita ini bekerja untuk hidup, bukan untuk membayar tagihan hutang kita saja.  Kalau pun kartu kredit ini memang harus kita miliki untuk keperluan darurat, boleh saja memiliki satu di dalam dompet kita.  Tapi dengan komitmen untuk tidak tergoda menggunakannya.  




Angels Among Us..

  • Many of our experiences had been orchestrated by guardian angels.
  • There are angels that walk among us, that we are unaware of.  God sends angels to help us be true.  To our obligation - to help each other..  We do not know who these beings are -- they appear like anybody else - but they are with us more often than we know.
  • some of our experiences were sad and some were joyful, but all were calculated to bring us to higher levels of knowledge.  Actually, the guardian angels remained with us through our trials, helping us in any way they could.
  • Many things we thought we had done by ourselves were actually have been extended by "divine help"
  • People on earth are scrambling for existence, making mistakes, experiencing kindness, finding love, grieving for death, and the angels hovering above them, watched them closely.  They cheered when good was done and were saddened by mistakes.  Thay hovered about to help and give direction and protection.  We could literally call down thousands of angels in our aids if we ask in faith.  We are all precious and carefully watched over their love never fails us.
  • We must willing to help each other.  We must be willing to accept all others, even those different from us.  All are worthy of our love and kindness.  We have no right to be intolerrant or angry or "fed up".  We have no right to look down at others or condemn them in our hearts.
  • The only thing we can take with us from this life is the good - that we have done to others.  All of our good deeds and kind words will comeback to bless us a hundred fold after this life.
 

Sukses

Sukses berarti tidak hanya menjadi kaya atau memiliki segala yang kita inginkan, tetapi yang dimaksud adalah menempuh hidup secara sempurna dan penuh arti.

Sunday, April 17, 2011

Teman Yang Pelit

Hari ini aku merasa sebal dengan teman asing ku yang datang dari Italy.  Bagaimana tidak kesal, aku sudah berusaha menjadi seorang guide yang baik dengan menunjukkan tempat-tempat yang biasanya menarik bagi para turis asing.  Oke jadi ceritanya, setelah berjalan-jalan ke tempat factory outlet dan pusat perbelanjaan di kota Bandung, akhirnya aku memutuskan untuk membawanya ke saung angklung ujo tempat dimana wisatawan dapat menonton pertunjukkan alat musik tradisional khas Jawa Barat yang bernama Angklung.  

Aku pikir dia akan tertarik bila aku membawa dia melihat bagaimana aksi para remaja-remaja di Bandung dalam bermain angklung sambil mengajak para penonton nya untuk ikut bermain menggunakan alat musik tradisional tersebut.  Setelah kami menempuh perjalanan jauh dan menghabiskan ongkos taksi yang tidak sedikit, tiba-tiba dia menjadi tidak berminat lagi melihat aksi pertunjukkan musik tersebut.  Betapa kesalnya aku..Bagaimana tidak setelah seharian kami berjalan kaki di bawah terik matahari, serta lelah ke sana dan ke mari, tiba-tiba orang yang kita ajak malah tidak mau bekerja sama.  Dengan alasan harga tiketnya mahal! Tidak hanya itu, dia pun complain bahwa kita selalu menggunakan taksi bla..bla..bla..

Aku jadi berpikir kok ada sih bule yang pelit seperti dia?  Di ajak sewa mobil untuk bisa keliling ke tempat-tempat wisata dia bilang mahal.. giliran cuma harus bayar 130 ribu rupiah untuk menonton pertunjukkan angklung dia bilang juga mahal!  huuuuh..maunya apa sih orang yang satu ini.  Mau jalan-jalan ke Indonesia tapi tidak mau keluar uang.   

Akhirnya aku putuskan untuk mengantarnya kembali ke hotel, dan membiarkan dia memutuskan untuk jalan-jalan sendirian sesuai dengan apa yang diingankannya.  Sebel.  Tapi tetap saja aku harus menemani dia pergi ke Jakarta besok.  Dan siap-siap untuk dongkol lagi..




Friday, April 15, 2011

Romantisme Alam

Buat kencan makin bermakna lewat kepedulian pada lingkungan.
·       
  •   Lupakan Fast Food.  Kali ini ajak si dia menikmati lezatnya makanan yang terbuat dari bahan organic.  Apalagi, sekarang sudah banyak restoran yang menyediakan makanan sehat.  Ya, baik untuk lingkungan dan kesehatan Anda!
  • Cari hadiah yang kreatif.  Momen valentine biasanya disertai dengan memberikan hadiah pada si dia, keluarga atau sahabat.  Daripada membeli, kenapa tidak buat sendiri? Cokelat atau scrapbook, mungkin?  Pasti akan terasa jauh lebih special!
  • Tinggalkan mobil Anda di garasi.  Kejutkan si dia dengan memilih tempat kencan yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki.  Menikmati waktu santai berdua tak perlu dirusak oleh kemacetan di jalan, kan? Atau ingin mencoba bersepeda di kota tua?
  • Anda dan si dia bosan dengan aktivitas yang itu-itu saja?  Nah buktikan, kecintaan pada alam dengan ikut berpartisipasi di kegiatan untuk lingkungan.  Misalnya menanam pohon, atau membersihkan laut dari  sampah plastic.  Siapa tahu ini bisa mengurangi kejenuhan dalam hubungan.

Pupuklah Jiwamu Dengan Musik

  • Setelah keheningan, yang paling dekat dengan mengekspresikan yang tak terekspresikan adalah musik.
  • musik mempengaruhi tubuh, yang pada gilirannya mempengaruhi pikiran dan jiwa.  Musik telah lama dihubungkan dengan ruh.  Musik sakral dari kebudayaan lain menggugah kita meskipun kita belum pernah mendengar sebelumnya.  Suara senandung Gregorian serta senandung Tibet mengusik perasaan kita dari dunia yang sakral.
  • Musik membuat kita rileks.  Sama halnya kau bisa membaca literatur rohaniah setiap harinya, dengarkanlah musik harmonis setiap harinya untuk menghalau stress, memulihkan semangatmu, dan mengangkat suasana hatimu.
  • Musik menyembuhkan kita.  Mendengarkan musik yang damai menurunkan detak jantung, mengurangi stress dan ketakutan, serta meningkatkan relaksasi.

Sendu

Aku mungkin munafik, lain di mulut lain dihati.  Tapi aku tidak mau peduli pada apa kata orang lain mengenai aku, yang jelas aku bersyukur dapat lepas dari sebuah hubungan yang tidak baik.  Aku masih mampu memegang prinsip ku meski harus mengecewakan orang yang aku cintai.

Aku harap suatu hari nanti dia mengerti betapa aku sayang, peduli dan mencintai dia lebih dari aku cinta diriku sendiri.  Meskipun aku tidak bisa bersamanya, i hope one day he realize how much i love him.  Bagiku cinta itu adalah menjaga, peduli, melindungi, dan memberi.  Aku tidak harus selalu memanjakan keinginannya, yang tidak baik dan jelas salah.  Aku melindungi dirinya dari dosa dan karma buruk.  Mungkin ia belum sadar apa yang dia perbuat itu tidak baik.  Itulah sebabnya aku menjauh dari nya supaya kami berdua tidak terlibat lebih jauh ke dalam dosa.  

Aku tidak mau ambil pusing pada ucapan-ucapan kemarahannya.  Aku mengerti..Aku tetap sayang, cinta, dan merindukannya selalu. Doaku yang terbaik untuk dia dan kebahagiaannya.  Amiin..
I love you sayang..





Thursday, April 14, 2011

Let Me Show

Materi Hanyalah Sebuah Pepesan Kosong

 Kali ini ada sebuah cerita atau kalau boleh dibilang sebuah gosip bloggers. Aku senang memperhatikan kehidupan orang lain, dan ceritanya ada seorang tetangga yang memiliki mobil empat, rumahnya bagus, dan hartanya pun banyak.  Semua terlihat sempurna pokoknya seperti a perfect family, tapi jika dilihat dari dalam, keluarga ini cukup memiliki sebuah kehidupan yang aneh menurutku.  Sebagai perbandingan di kehidupan kami, meskipun kami hidup berkecukupan namun kami tidak pelit dengan kebutuhan-kebutuhan hidup paling primer seperti pakaian, makanan dan hal-hal lain yang penting bagi kelangsungan hidup sebuah rumah tangga. 

Tapi tidak dengan keluarga ini padahal mereka memiliki anak-anak yang semuanya berpendidikan, meskipun demikian kehidupan di dalam rumah mereka terlihat serba "irit".  Mereka tidak peduli bila air galon dirumah sudah kosong, dan agak enggan untuk membeli refillnya. Sampai-sampai pembantunya tidak bisa minum! Bukan hanya itu saja, sang ibu pemilik rumah pun tidak pernah memasak?  Pembantu rumah tangga mereka disuruh memakan makanan sisa kemarin yang ada di lemari pendingin!  Bukan main..

Informasi seperti ini aku dapatkan dari pembantu rumah tangga yang bekerja untuk tetangga kami.  Cerita ini sungguh membuatku mengernyitkan dahi juga.  Bagaimana tidak, dari luar keluarga ini begitu hebat dan sempurna. Tapi kok begitu ya caranya berumah tangga? Bukan hanya keluarga ini saja yang membuatku heran.  Ada lagi contoh keluarga kaya lainnya, dimana si ibu rumah tangga ini hanya masak makanan untuk serumah dengan porsi yang serba irit alias sedikit sekali. Hingga tamu yang menginap dirumah mereka terpaksa menahan lapar jika menginap di rumah mereka.  

Dari dua contoh di atas, aku semakin bingung dengan pola pikir orang lain yang suka menumpuk hartanya, tapi tidak mau menikmati hasil jerih payah mereka.  Untuk apa mereka bekerja keras tapi, tidak menikmatinya? Uang boleh disimpan, tapi bukankah akan lebih baik lagi jika itu bermanfaat untuk kualitas kehidupan mereka juga bukan? Masa sih sampai tega membiarkan pembantu rumah tangga mereka kelaparan dan kehausan? Bukankah itu tidak normal? Yang wajar-wajar saja lah dalam mengatur keuangan.  Jangan terlalu pelit juga.  Toh seluruh harta itu tidak akan bisa dibawa ke liang lahat bukan?

Sisi yang ingin aku lihat kali ini adalah banyaknya orang kaya yang ternyata pelit.  Materi itu sebenarnya hanya sebuah pepesan kosong, ia bisa membeli kebahagiaan tapi bukan kebahagiaan sejati yang bertahan lama.  Kebahagiaan itu adalah jika kita bisa memanfaatkan materi untuk kualitas kehidupan kita yang lebih baik mentally, physically, and spiritually.  Jadi, seharusnya manusia bukan bekerja untuk diperbudak oleh materi.  Yang benar adalah bekerja untuk kehidupan. Tidak akan pernah cukup bekerja untuk menumpuk materi, yang ada adalah rasa tamak ingin lebih dan lebih lagi.  Hingga segala macam cara pun dilakukan meskipun harus dengan cara curang, korupsi, dan lain-lain.  Dimana letak kebaikannya?
 
Tapi..yaa..namanya juga manusia, setiap keluarga atau individu itu adalah unik.  Jadi, ini hanya sebagai bahan pelajaran kehidupan saja

Thursday, April 7, 2011

Mematahkan Mitos Pria Mengenai Perempuan Pembaca CSM

Saya ingin mematahkan mitos para pria yang membenci perempuan yang suka membaca majalah Cosmopolitan.  Konon menurut mereka, salah satu perempuan yang harus dihindari pria adalah yang suka membaca majalah ini!  Alasannya menurut menurut mereka, wanita kategori ini pasti doyan belanja dan menganut gaya hidup yang glamour!  It is ridiculous isn't it?  Kok bisa ya ada pria yang berpendapat demikian? Memangnya semua perempuan harus tampil glamour seperti yang ada di majalah itu?  Salah besar bung!  Kita menyukai majalah ini, karena inspirasinya saja.  

Saya ingatkan ya bloggers..Tidak semua perempuan pembaca majalah Csm itu shoppaholic, dan punya glamour life style lho!  Buktinya saya pecinta berat majalah ini, tapi nggak berarti saya shoppaholic tuh!  Saya adalah pembaca majalah yang pandai, bukan trend minded, or brand minded seperti yang para pria tuduhkan.  Inspirasi mode pakaian boleh kita jadikan acuan tapi bukan berarti saya harus membeli sepatu Manolo Blahnik yang harganya jutaan, atau tas brand asli yang harganya selangit.  Bukan karena tidak bisa membeli, tapi kalaupun bisa..sayang uangnya!  Untuk apa sih membeli tas atau sepatu dengan harga yang sama dengan gaji sebulan?  haduh..nggak deh..

Jadi sebenarnya sebel juga dengernya kalo ada tudingan seperti itu ke perempuan yang suka membaca majalah ini.  Karena, ya kok segitu bodohnya pikiran itu.  Biasanya pria seperti itu adalah pria yang memang insecure sama dirinya sendiri alias memang tidak mampu, huh kasian deh..

Buat saya pribadi untuk stylist itu tidak perlu kok bermewah-mewah, kita juga bisa look glamour dengan barang-barang yang harganya sensible.  Tinggal bagaimana cara seseorang membawa diri saja kok.
Membaca majalah itu bukan berarti kita seratus persen terpengaruh oleh apa yang ada didalamnya, tapi kita juga mengambil informasi penting dari isinya.  Dan meskipun majalah yang satu ini sangat mengedepankan lifestyle yang hedonis dan juga feminist, bukan berarti saya juga identik dengan kehidupan yang seperti itu. Bagiku informasi apa pun itu penting, tapi aku juga punya prinsip dan pemahaman sendiri mengenai sesuatu hal.  Bukan sekedar ikut-ikutan.

Makanya sebel banget deh..dengan komentar-komentar pria yang kurang pendidikan itu.  iih..
 

Wednesday, March 30, 2011

Somewhere Out There..

A Dream Is A Wish Your Heart Make

WHY MEN WON'T COMMIT

Are you stuck with a man who says he loves you, but won't commit to a more serious relationship? Either he's simply unwilling or unprepared to handle marriage -- or you may be doing certain things that's keeping him from committing!

Picture this -- you meet a great man who likes you too. You start going out, and it's clear to you that he sees as more than just a friend.  He's very sweet, he gives you gifts, he sends you those sweet nothings over text and e-mail.

And if you're the adventurous type, you may have enjoyed some great sex, too!  Then one day, you decide it's time to take things to the next level.  So you talk to him and ask what he thinks about getting married and settling down.

Then, to your utter shock, he tells you: "I'm not really ready for a relationship yet."  What gives? If he wasn't ready all this time, then why was he being so sweet to you?  Was he just playing you for a fool? Or are all men really just after the sex?

Not many people know this, but here's the difference between us women and the men in our lives...First of all, when we're exclusively dating him, it means we love him. If we actually go all the way and have sex with him, it means we love him and we want him to be ours.

We women also tend to think that when the relationship has went on "long enough," it's actually time to get serious and settle down.  But guess what?  Men DON'T think the same way we do when it comes to love and relationships.  They don't!

He won't commit to you simply because you're dating, or simply because you've already taken things to the bedroom, or simply because you feel the relationship has dragged on "long enough."  He won't.

Here's the secret: A man will commit to you for two reasons, and two reasons ONLY:

REASON #1 - IF YOU MAKE HIS LIFE BETTER, NOT WORSE.

I once received a long, depressing e-mail from a reader. RK wrote to me about how she was in the middle of a difficult setup with the man in her life:

"I'm in love with a great man. The problem is that he seems to love his mother more. His mother is the
consummate drama queen! She rants a lot, she makes an issue out of the tiniest things, she invades my privacy, and she doesn't hesitate to pick on me.

"Alex, I can't stand her. But when I tell him anything less than positive about his mom, he gets mad at me.  He'll start talking to me less, he won't ask me out as often, and he'll start feeling annoyed whenever I flirt or get touchy-feely. What should I do in this situation?"  RK is obviously in trouble -- the man in
her life has clearly shown that he loves his mom more than her!

And if RK keeps trying to think of ways to get rid of her from her life, or take him all for herself, then I can tell you right now -- it's NOT going to work out.  Why?  Because here's reason #1 - he'll only commit to RK if she makes his life better, instead of worse.

And obviously, if she takes his mom out of the equation, it's going to make his life worse.  That's the reason why he starts to dislike RK whenever she tries to complain about his mom!  No, he's not going to choose between RK and his mom, and he's going to find that little gray area in the middle where he's most happy.

And if RK does force him to choose between her and his mom, he'll resent the ultimatum -- and choose his mom in retaliation.  RK still loses! So what do you do if you're stuck in a similar situation?

Simple -- find ways to make both your lives better and more enjoyable at the same time! For instance, RK will need to get over her hatred of his mom, and may even need to learn to get on her good side.
If she can't do that, then she's probably better off if she stopped trying to make it work, say goodbye, and start meeting new men again.

So remember reason #1 - you have to make his life better instead of worse.  Ask yourself right now -- what can you do to be a part of his life AND make it better for him at the same time? Here's reason #2:

REASON #2 - HE HAS TO FEEL TOTALLY, COMPLETELY, MADLY IN LOVE WITH YOU.

It's a no-brainer, but a man must be in love with you before he can bring himself to commit to you.  No, that's an understatement -- he has to feel TOTALLY, COMPLETELY, MADLY in love with you!  Any woman can make his life better.  But it takes a very special woman to make him fall in love!

I once had a client named "Samantha" who went to me with a problem with the man she was dating. Apparently, there were a few things in his personality that he simply couldn't stand:

"He has some 'mama's boy' traits that I find incredibly annoying," Samantha told me. "I hate it, and he knows it.  In fact, his attitude is the cause of many of our arguments.  "Alex, what can I do to change him? Because besides his being a mama's boy, he's a good person."

I'm going to tell you what I told Samantha that day. I told her that no matter what she did, the guy was NOT going to change.  He wasn't going to change if she told him to, if she BEGGED him to, or even if she BRIBED him to.  Why?

Because he's only going to change for you IF HE'S MADLY IN LOVE WITH YOU.  A guy won't change because other people tell him to.  A guy will only change IF HE WANTS TO.  It's HIM who's going to decide, not you.  And he's only going to change for you if he's truly, deeply in love with you!  Here's the thing -- if you want him to accept you and commit to you, then be ready to do the same. You'll have to
learn to accept his quirks, no matter how annoying they may be.

(By the way, I'm not talking about ALL his quirks. If his quirks pose a threat to your life and the life of others, do this instead -- run away as far as you can from him!)  If he's not willing to change for you,
then it simply means he doesn't love you enough -- a sign that it's not going to work out.

But at the same time, if you can't bring yourself to accept his flaws, then be ready to call it quits and start dating other men -- you deserve better! -Alexandra Fox-

Creamy Chicken and Corn Potpie

Ingredients
• 1 rotisserie chicken (2 to 2 1/2 pounds), meat shredded
• 2 14.5-ounce cans corn chowder
• 1 cup frozen peas
• 1 cup frozen corn kernels
• 2 teaspoons fresh thyme leaves
• kosher salt and black pepper
• 1 sheet frozen puff pastry (from a 17.3-ounce package), thawed

Directions
1. Heat oven to 400° F. In a large bowl, combine the chicken, corn chowder, peas, corn, thyme, and ¼ teaspoon each salt and pepper.
2. Transfer the mixture to a shallow 2-quart (or 8-inch square) baking dish.
3. Lay the pastry on top of the dish, trim to fit, and cut vents in the top.
4. Bake until the chicken mixture is bubbling and the pastry is golden brown, 25 to 30 minutes.
By Kate Merker, April 2010

Tuesday, March 29, 2011

Snow White Someday..





Someday..my prince will come..

Some day my prince will come
Some day we'll meet again
And away to his castle we'll go
To be happy forever I know

Some day when spring is here

We'll find our love anew
And the birds will sing
And wedding bells will ring
Some day when my dreams come true